Memiliki CARA PANDANG Yang BARU

03 Feb, 2018

"Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu. Lukas 11:34

"Vini, Vidi, Vici. Saya datang. Saya melihat. Saya menang." Itulah ungkapan yang sangat terkenal yang pernah diucapkan oleh Julius Caesar. Tanpa ia sadari, ungkapan itu adalah sebuah prinsip hukum rohani. Ya, kemenangan seringkali bermula dari bagaimana cara seseorang melihat keadaannya. Barangkali, kemenangan belum digenggaman, namun jika seseorang bisa melihatnya, maka ia bisa meraihnya. Sebelum menduduki tanah Perjanjian, Musa mengutus 12 pengintai untuk melihat keadaan di sana. Mereka diminta mengintai bagaimana keadaan tanahnya, bagaimana hasil alamnya, orang-orangnya, situasinya, dan seterusnya. Hasilnya, seperti yang kita tahu bahwa dari 12 orang, hanya Kaleb dan Yosua yang punya seni dalam melihat.

Benar, mata jasmani mereka melihat raksasa, tidak bisa dibohongi keduanya melihat tantangan yang besar. Akan tetapi bedanya adalah mata rohani mereka melihat hal-hal yang jauh lebih besar dari semua kendala yang ada, yakni mereka melihat peluang emas, Yosua dan Kaleb melihat penyertaan Tuhan, hamba-hamba-Nya itu melihat kesempatan di tengah kesempitan. Ujungnya, hanya kedua orang itu yang masuk dan menikmati apa yang mereka lihat. Ya, apa yang kita lihat sangat menentukan apa yang akan kita dapat. Dalam dunia kerja, banyak pakar ekonomi yang mengatakan bahwa tahun ini tidak lebih mudah dibanding tahun kemarin. Bagaimana Anda melihat situasi ini ? Belajarlah dari Yosua dan Kaleb.

Bila Anda rindu menerima terobosan yang baru dari Tuhan di musim yang baru, inilah 3 hal yang perlu Anda ketahui untuk memiliki CARA PANDANG yang BARU, yaitu :

Persiapkan MATA ROHANI Anda

Saat ternak mereka terlalu banyak, maka Abraham memutuskan untuk memisahkan diri saja dengan Lot. Jika ia ke kanan, maka Lot ke kiri, begitu juga sebaliknya. Di hadapan mereka terbentang tanah yang luas sekali. Keponakan Abraham itu lalu melihat daerah yang paling subur, Sodom. Itulah tempat yang ia pilih untuk menetap. "Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. -- Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora." (Kejadian 13:10). Sodom dan Gomora memang subur, tempat yang strategis untuk membangun bisnis, mungkin. Daerah yang ramai, jadi kalau berdagang di daerah ini bisa dipastikan akan menuai profit yang ‘wah'. Sayangnya, Lot melihat hanya sebatas mata jasmani melihat, yang dilihat hanya kesenangan dunia, hanya hal-hal yang ada di permukaan saja. Ia tidak melihat penduduknya yang tidak benar. Lot tidak memperhitungkan pergaulan, komunitas yang tidak sehat itu, yang pada akhirnya malah menjerat hidupnya.

Sebaliknya, Abraham dalam hadirat Tuhan melihat ke segala penjuru yang Tuhan kehendaki. "Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya." (Kejadian 13:14-15).
Mata jasmani kita terbatas, maka kita perlu melihat segalanya juga dari mata rohani. Ya, bahkan nabi sebesar Samuel pun hampir salah pilih karena hanya mengandalkan penglihatan jasmani saja. Ketika hendak memilih raja Israel menggantikan raja Saul, ia melihat kakak-kakak Daud secara jasmani, melihat gagahnya tubuh mereka, melihat fisik yang mumpuni, dan seterusnya. Maka, dalam melihat segala hal, jangan terkecoh dengan penglihatan jasmani. Pertajam indera rohani kita, sehingga kita dapat melihat sebagaimana Tuhan melihat.

Perhatikanlah Dengan SEKSAMA

Setelah Anda memperbaharui mata rohani Anda, hal lain yang perlu Anda perhatikan adalah lihatlah segala hal dengan lebih seksama, lebih akurat. Kala, Musa menyuruh para pengintai melihat negeri Kanaan, ia ingin hasil laporan yang detail dari mareka. Ini juga menandakan bahwa Yosua dan teman-temannya mesti membuat riset, pemetaan, atau observasi secara rinci. "Dan amat-amatilah bagaimana keadaan negeri itu, apakah bangsa yang mendiaminya kuat atau lemah, apakah mereka sedikit atau banyak; dan bagaimana negeri yang didiaminya, apakah baik atau buruk, bagaimana kota-kota yang didiaminya, apakah mereka diam di tempat-tempat yang terbuka atau di tempat-tempat yang berkubu, dan bagaimana tanah itu, apakah gemuk atau kurus, apakah ada di sana pohon-pohonan atau tidak." (Bilangan 13:18-20). Semakin akurat, semakin detail Anda melihat, menghitung dan mempertimbangkan segala sesuatu, maka semakin baik.

Maka, buatlah catatan resolusi dengan menginventarisir secara terperinci semua data dan analisa. Bila Anda hendak meluncurkan sebuah new product lakukanlah dengan melakukan survey lapangan lebih dulu untuk melihat apa yang menjadi kebutuhan pasar, bagaimana marketnya, bahkan perhatikan bagaimana arah trend yang sedang berkembang. Nokia atau Kodak seperti yang kita ketahui adalah produk yang bagus pada zamannya, namun sayang kurang jeli dalam melihat perubahan trend-market.

Ya, Kodak bukannya tidak menyadari bahwa ancaman kamera digital berpotensi menggerus bisnisnya. Mereka bahkan sudah melakukan riset tapi bukannya segera mentransformasi diri, Kodak malah melakukan kesalahan strategi. Mereka berpikir daripada meningkatkan kualitas dan mematangkan teknologi kamera digital supaya mantap beralih ke teknologi baru, Kodak justru hanya mau mengembangkan teknologi digital demi memperbaiki kualitas kamera film saja. Pendek kata, adaptasi yang Kodak lakukan terlambat sementara brand yang lain sudah mampu memenuhi trend dan keinginan pasar. Alhasil, pelan tapi pasti Kodak ambruk.

Pandang JANJI Tuhan dengan IMAN

Saat Anda sudah bisa lebih memperhatikan apa pun dengan seksama, pastikan pula Anda tidak lupa untuk memandang janji Tuhan untuk menuai unusual miracles di musim ini. "Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya." (Bilangan 14:6-8).
Dari ayat ini kita bisa belajar, bukanlah hal yang mudah untuk bersikap positif di dalam kenyataan yang negatif yang dikatakan oleh Yosua dan Kaleb kepada pengintai yang lainnya. Namun keduanya tetap memilih memandang janji Tuhan.

Betapa pun sulitnya hari-hari Anda, tetap pandang janji Tuhan. Inilah janji yang bisa Anda pegang. "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN ! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah." (Yeremia 17:7-8). Percayalah, selama kita melihat kepada-Nya, jalan-jalan kehidupan kita akan selalu diberkati. Kita akan tetap naik dan tidak turun.

Pro & Biz, what you see is what you get. Milikilah CARA PANDANG yang BARU dan raihlah terobosan-terobosan baru yang Tuhan sediakan bagi Anda di musim yang baru ! (IS)

 

GBI Jalan Jend Gatot Subroto