KELUARGA YANG SETIA KEPADA TUHAN

Posted by Admin 2025-06-02

blog-post-image

Sharing Supplemen Juni #1 2025

Keluarga yang Setia Kepada Tuhan

"Tetapi, aku dan seisi rumahku, kami akan beridabah kepada TUHAN!"

Yosua 24:15b TB2

Selama manusia hidup di atas muka bumi ini, maka tantangan kerap muncul, yang mungkin saja hal itu dapat mengguncang jiwa, ketenangan mental, dan bahkan keteguhan rohani. Keluarga, sebagai suatu unit komunitas manusia yang paling kecil, juga kerap tidak luput dari tantangan maupun goncangan hidup di dunia ini.

Dalam pembaharuan perjanjian di Sikhem, yang merupakan juga bagian dari perpisahan Yosua mengakhiri masa kepemimpinannya, sebagai mana di catat dalam Yosua 23-24, ada poin-point penting yang Yosua angkat perihal keluarga kita tetap setia kepada Tuhan sekalipun ada tantangan dan goncangan dalam perjalanan hidup berkeluarga.

Ingatlah bagaimana Tuhan telah menjaga dan berjalan bersama keluarga kita dengan setia dari dahulu sampai hari ini.

Yosua berkata dalam 23:14, "Sebentar lagi aku akan menempuh jalan yang fana. Sebab itu, insafilah dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu bahwa segala janji yang indah, yang difirmankan TUHAN, Allahmu, kepadamu tidak ada satu pun yang gugur. Semuanya terpenuhi. Satu pun tidak ada yang gugur."

Yosua mengingatkan Israel yang telah masuk tanah perjanjian, bagaimana TUHAN, Allah Israel demikian setia kepada mereka dan segala yang dijanjikan-Nya dipenuhi-Nya. Yosua mengingatkan keluarga besar Israel, dan juga hari ini perkataan ini juga untuk keluarga kita, agar kita tidak melupakan betapa indah, mulia dan setia-Nya Tuhan menyertai perjalanan keluarga kita. Ditengah besarnya badai hidup, Tuhan tidak meninggalkan kita sendirian di bahtera pernikahan kita. Ditengah kekeringan yang pernah melanda kita, Tuhan tidak membiarkan kita mati kehausan. Ditengah deraan dan cobaan dunia, Tuhan senantiasa memberi kekuatan dan perlindungan.

Persoalan yang kita hadapi kadang tampak lebih besar daripada yang sebelumnya. Namun persoalan baru itu malah membuat kita mundur dari berjalan bersama dengan Tuhan. Sebaliknya miliki mentalitas dan iman bahwa jika dahulu Tuhan telah melakukan perkara besar dalam keluarga kita dan menuntun kita sampai ke titik ini, maka percaya juga Tuhan akan melakukannya kembali dan menuntun kita terus ke masa depan kita. Ia setia dan kesetiaan-Nya telah teruji. Mari kita dan keluarga kita tetap ingat akan hal ini, dan kita memutuskan untuk tetap setia dengan Dia.

Keluarga kita jangan sampai tergoda untuk mengikuti jalan-jalan yang ditawarkan dunia, yaitu cara- cara yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Bacalah Yosua 24:14-15 selengkapnya. Setelah menyerukan kepada keluarga besar Israel untuk tetap setia beribadah kepada Tuhan, Yosua juga mengingatkan agar mereka tidak mengikuti hal-hal yang pernah dilakukan oleh nenek-moyang mereka, yaitu menyembah ilah-ilah lain selain TUHAN, Allah Israel (yang sekarang kita sembah dalam nama Yesus Kristus). Yosua mengingatkan mereka, dan firman ini juga untuk kita saat ini, agar kita tidak jatuh dalam godaan dan daya tarik dunia. Ilah-ilah dunia ini akan selalu menarik kita untuk hidup tidak sesuai dengan apa yang Tuhan kita kehendaki. Lebih dari 4.000 tahun yang lalu, godaan dari iblis dan daya tarik dunia saja sudah dapat membuat keluarga-keluarga menjauh dari Tuhan dan jatuh dalam berbagai kesulitan. Hari-hari ini, godaan iblis dan daya tarik dunia pun masih diulurkan kepada keluarga-keluarga. Pastikanlah keluarga kita tidak jatuh dalam hal tersebut.

Godaan apa saja yang muncul hari-hari ini? Sesungguhnya banyak, seperti memikirkan untuk bercerai, menganggap hubungan badaniah diluar pernikahan resmi sebagai hal yang sah-sah saja, mendapatkan uang dengan cara korupsi, ingin lulus pendidikan dengan menggunakan joki, menganggap beribadah hari Minggu sebagai kelengkapan belaka, memberi persembahan kepada Tuhan sebagai alternatif dan bukannya ekspresi kasih kepada Tuhan, bekerja tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran firman-Nya dan banyak lagi lainnya. Hati-hatilah dengan hal-hal seperti diatas, karena akan menjauhkan kita dari Tuhan dan membuat kita jatuh dalam berbagai kesulitan. Sebaliknya, sekalipun mungkin ada tantangan untuk melakukan kebenaran-Nya di dunia, kita dan keluarga kita memilih untuk tetap setia hidup menurut pengajaran dan kebenaran-Nya.

Hari ini, maukah kita keluarga per keluarga mendeklarasikan bahwa seisi rumah kita akan tetap setia beribadah kepada Tuhan, yang artinya juga akan setia untuk hidup kebenaran-Nya? Biarlah deklarasi kita menjadi suatu peneguhan bahwa untuk selama-lamanya, Tuhan dalam nama Yesus Kristus, menjadi pokok ibadah dan kesetiaan kita. Amin. (CS)

Pertanyaan diskusi:

Kapan terakhir saudara bersama-sama anggota keluarga mengingat, membicarakan, merenungkan kebaikan dan kesetiaan Tuhan kepada keluargamu?

Adakah kompromi yang keluargamu pernah lakukan, tetapi sekarang keluargamu telah berjanji kepada Tuhan untuk tidak melakukannya lagi?