Memberitakan Injil yang Mengubahkan Hidup 2
Posted by Admin 2025-08-29

Sharing Supplemen COOL #3 Agustus 2025
Memberitakan Injil yang Mengubahkan Hidup
Roma 10:13-15
Memberitakan Injil, yang artinya juga melaksanakan Amanat Agung, adalah tugas dari semua orang yang telah menerima anugrah keselamatan Kristus. Perihal keselamatan itu sendiri, bukan hanya artinya kehidupan sempurna yang akan kita dapatkan kelak dalam kekekalan, tetapi perubahan gaya hidup positif dan benar selama kita masih ada di dunia ini. Anugrah keselamatan yang Kristus berikan, memungkinkan kita untuk menjalani gaya hidup yang jauh berbeda dengan gaya hidup sebelum kita menerima anugrah keselamatan. Perhatikanlah ayat-ayat berikut ini:
• 1 Korintus 6:20 TB2, “Sebab, kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Pengertian tubuh disini juga mencakup seluruh hidup kita sehari-hari.
• Galatia 2:20 TB2, “Namun, aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Hidup yang sekarang aku hidupi secara jasmani adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Dari hidup yang berpusat pada diri sendiri, berubah menjadi hidup yang berpusat pada Kristus.
• Galatia 5:1 TB2, “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu, berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” Kata ‘kuk perhambaan’ di ayat ini bersifat negatif, yaitu artinya diperbudak oleh dosa.
• Roma 12:2 TB2, “Janganlah menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan sempurna.” Anugrah keselamatan memungkinkan kita untuk berubah ke arah yang lebih baik dan membedakan kehendak Allah.
Untuk orang dapat mengalami perubahan hidup, baik untuk kelak dalam kekekalan maupun hidup saat ini, maka perlu mendapatkan anugrah keselamatan dari Tuhan Yesus (Rom. 10:13). Anugrah ini tersedia bagi siapa saja yang mengakui Yesus adalah Tuhan dan percaya kepada-Nya dan karya keselamatan-Nya (Rom. 10:9-10). Yesuslah pengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik. Amin.
Namun, Rasul Paulus dalam teks yang kita baca hari ini, mengutarakan rangkaian pertanyaan yang hendaknya kita renungkan. Bagaimana orang bisa berseru kepada Tuhan kalau mereka belum percaya? Bagaimana bisa percaya kalau mereka belum tahu tentang Yesus? Bagaimana mereka bisa tahu tentang Yesus kalau tidak ada yang menceritakannya? Dari ketiga ayat yang berisikan rangkaian pertanyaan ini, kita dapatkan:
1. Orang perlu mengetahui tentang Tuhan Yesus dari orang yang percaya kepada-Nya.
Kita mungkin pernah mendengar bahwa ada beberapa kesaksian dimana seorang yang tadinya tidak percaya kepada Yesus, akhirnya menjadi percaya karena didatangi oleh malaikat atau bahkan oleh Roh Tuhan sendiri. Wow, haleluya! Namun semua itu adalah peristiwa-peristiwa khusus yang terjadi atas keputusan/kedaulatan Tuhan; bersifat spesifik, unik dan khusus. “Aturan” yang berlaku secara umum dan terus terungkapkan dalam berbagai kitab, maka untuk orang tahu tentang Tuhan, haruslah orang sudah percaya kepada Tuhan yang menceritakan tentang Tuhan kepada orang yang belum percaya tersebut. Paulus mengingatkan, bahwa justru orang yang sudah percaya kepada Kristuslah, yaitu kita-kita ini, yang memberitakan kabar baik, yang menyelamatkan dan mengubahkan hidup, kepada mereka yang belum tahu, belum percaya dan belum mengenal Kristus. Ini tugas kita.
2. Tuhan mengutus kita untuk memberitakan kabar baik.
Teks yang kita baca juga jelas menunjukkan bahwa orang percayalah yang diutus Tuhan untuk membawa kabar baik kepada banyak orang. Tuhan Yesus sendiri mempertegas pengutusan kita sebagai pemberita Injil dalam Matius 28:19-20, Markus 16:15, Kisah Para Rasul 1:8, Yohanes 20:31. Status kita sebagai pengikut Kristus sesungguhnya tidak dapat dipisahkan dari tugas dan pengutusan kita oleh Tuhan untuk memberitakan Injil-Nya. Kehidupan seseorang akan berubah jika ia menjadi percaya kepada Kristus. Untuk hal itu bisa terjadi, langkah pertama bukanlah dimulai dari orang tersebut, tetapi justru dari kita sebagai orang yang telah percaya kepada Tuhan Yesus, untuk menceritakan tentang Dia. Amin. (CS)
Pertanyaan Diskusi:
Kapan terakhir kali saudara memberitakan Injil atau menceritakan tentang Yesus kepada orang lain? Bagikan kisah saudara.