Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
"tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu,
dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu,
sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."
Yesaya 59:2
Seorang pengemis dengan berpakaian compang-camping menghampiri sebuah toko. Lalu dia duduk di samping toko tersebut dengan menanti belas kasihan dari pengunjung. Sayangnya, tak satu pun pengunjung yang memberi pengemis itu padahal toko itu ramai dengan pengunjung.
Tampak sekali dalam kehidupan ini terjadi jurang pemisah antara yang kaya dan miskin, sehingga tidak salah jika hubungan antar manusia menjadi terbatas. Batasan yang hampir sama juga terjadi antara kita dengan Allah di saat kita hidup dalam dosa. Dosa membuat sekat yang tebal antara Allah yang kaya dengan kita yang miskin rohani.
Rasanya, terjadi jurang pemisah antara kita yang berdosa dengan Allah yang Mahasuci. Tapi ingat, Allah bukanlah seperti seorang kaya di dunia ini yang super pelit, yang merasa cukup berjasa ketika dapat memberikan berkat bagi si miskin rohani. Allah adalah Pribadi yang bukan hanya kaya, tetapi Ia juga tidak miskin dalam kemurahan-Nya.
Emas perak ada pada-Nya bahkan dengan sangat berlimpah, namun bukan emas perak yang membuat-Nya dipandang kaya. Ia dipandang kaya karena kedahsyatan-Nya yang luar biasa dalam menempatkan manusia yang telah terbatasi oleh dosa menjadi pribadi-pribadi yang layak diangkat kembali menjadi serupa dengan-Nya.
JURANG PEMISAH
Sobat Warta, hari ini kita peringati bagaimana Allah menghancurkan pembatas yang memisahkan kita dengan-Nya. Yesus Kristus yang adalah Allah menghancurkan pembatas yang memisahkan kita dengan-Nya. Yesus Kristus yang adalah Allah sendiri dan disebut Putra Allah, telah tersalibkan untuk membuat jarak kita dengan Allah menjadi lebih dekat dan akrab.
Pembatas atau batasan yang membuat manusia lari dari hadirat Tuhan telah Dia singkirkan. Karena hal itu patutlah pada hari ini kita bersyukur dan berterima kasih pada-Nya karena Yesus Kristus rela memberikan diri-Nya bagi kita agar tidak terjadi batasan atau pemisah antara kita dengan Allah. (MA)
Dunia Kita
Perayaan Natal sangat identik dengan berbagai sajian spesial yang selalu disajikan untuk menghangatkan suasana saat berkumpul bersama keluarga. Mulai dari olahan kalkun panggang, kue jahe, hingga camilan bercita rasa manis, sepertinya tidak pernah luput dari Hari Natal.
Namun tidak banyak yang tahu, bahwa beberapa hidangan tersebut memiliki sejarah dan fakta unik yang menarik untuk di ketahui. Berikut fakta unik seputar hidangan khas Natal.
1. Kue Jahe (Gingerbread)
Kue jahe termasuk salah satu makanan yang identik dengan perayaan Natal. Kue ini awalnya merupakan bentuk seremonial di Mesir dan Yunani kuno. Saat populer di Eropa, kue jahe ini awalnya hanya memiliki bentuk malaikat dan santa. Hingga kemudian kue jahe berbentuk manusia pertama kali diciptakan oleh Elizabeth I.
2. Candy Canes
Permen dengan bentuk tongkat yang melengkung pada salah satu ujungnya juga jadi salah satu khas Natal. Permen ini awalnya diciptakan pada 1670 oleh seorang pemimpin paduan suara di Jerman. Permen itu diberikan pada anak-anak yang datang ke gereja agar tidak berisik.
3. KFC
Makan KFC mungkin tak pernah terlintas sebagai sebuah tradisi dalam benak kita. Hal tersebut awalnya juga tidak berlaku di Jepang. Sekarang KFC menjadi makanan wajib saat Natal di sana.
Mulanya, KFC meluncurkan kampanye Kentucky for Christmas pada 1974. Kampanye tersebut meledak dan sekarang KFC pun menjadi pilihan makanan yang populer untuk makan malam Natal di Jepang. Warga Jepang pun tak sungkan-sungkan mengantre untuk makan KFC sejak pagi hari agar bisa menyajikan itu di meja makan saat malam tiba.
4. Kalkun Panggang
Bukan hanya barbeque, menu seperti kalkun panggang juga menjadi salah satu menu utama pada acara makan malam saat hari Natal di Inggris. Tradisi menyajikan kalkun ini berawal sejak masa pemerintahan Henry VIII, yaitu pada abad ke-16. Sejak saat itu kemudian masyarakat Inggris pun menyajikan kalkun untuk menggantikan tradisi mereka yang awalnya cenderung mengonsumsi daging burung merak pada saat Natal.
Apa Kata Alkitab Mengenai Natal?
Alkitab tidak secara spesifik membahas perayaan Natal seperti yang kita kenal saat ini. Tetapi, Natal adalah peringatan umat Kristen tentang kelahiran Yesus Kristus, dan sebagian besar informasi mengenai kelahiran-Nya terdapat dalam dua kitab Injil, yaitu Injil Matius dan Injil Lukas.
Injil Matius dan Injil Lukas memberikan catatan mengenai kelahiran Yesus, kunjungan orang-orang Majus, dan kejadian-kejadian terkait. Beberapa ayat yang sering dihubungkan dengan Natal meliputi:
"Seorang perawan akan mengandung dan melahirkan anak laki-laki dan mereka akan menamakan Dia Imanuel," yang berarti "Allah menyertai kita."
Matius 1:23 (TB)
"Sebab kepada kamu telah lahir pada hari ini, di kota Daud, Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan."
Lukas 2:11 (TB)
"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Lukas 2:14 (TB)
Jadi, Natal tidak hanya bicara sekedar perayaan, makanan, dan kegiatan saja, tetapi pada dasarnya, Natal adalah peringatan atas kelahiran Yesus Kristus, Sang Juruselamat dan Anak Allah yang diutus untuk menyelamatkan umat manusia(MA).
Ruang Kesaksian
"Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN,
yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
Yeremia 29:11
Perkenalkan nama saya Beta Oktalia, saya tumbuh dari keluarga yang berlatar belakang kepercayaan lain. Sejak usia lima tahun, hampir setiap hari saya melihat orang tua saya selalu bertengkar. Sehari-hari papa suka bermain judi, menjalani kehidupan malam, dan menjadi bandar togel. Hal itulah yang memicu keributan kedua orang tua kami. Ketika bertengkar, mama seringkali mencoba untuk bunuh diri di depan kami anak-anaknya dengan berbagai cara, seperti: minum obat nyamuk, senjata tajam, juga mengkonsumsi puluhan obat tidur. Puji Tuhan, mama masih diberikan Tuhan kesempatan untuk hidup.
Saat saya dan adik masih SD dan kakak SMP, orang tua kami bertengkar dan mama minum puluhan butir obat penenang. Akibatnya mama terkapar tidak sadarkan diri. Kakak saya segera memanggil taksi dan minta tolong papa untuk mengangkat mama ke dalam taksi, namun dengan santainya papa berkata: “Mama loe kan mau mati, biarin aja biar dia mati.” Hal ini membuat kami sangat kecewa dan timbul kebencian terhadap papa. Kami akhirnya minta bantuan tetangga untuk membawa mama ke rumah sakit. Sebagai anak kecil kami hanya dapat menangis dan menunggu mama di luar ruang IGD.
Semenjak kecil kami harus mengurus diri sendiri di saat mama diopname di rumah sakit. Ketika saya menangis, kakak saya berkata: ”Jangan sedih, kita jangan menangis lagi, kita harus belajar sungguh-sungguh supaya bisa jadi orang pintar dan sukses. Kalau kita sudah besar dan sukses, nanti kita bunuh papa.” Hal inilah yang membuat kakak dan adik saya berprestasi di sekolah. Tekad kami bila sudah besar nanti, kami dapat membalas dendam dengan menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh papa, karena sedalam itulah rasa benci kami kepada papa.
Saya berpikir keluarga kami sudah hancur, saya sudah tidak mempunyai masa depan, bahkan berkali-kali saya hampir tidak naik kelas. Namun, suatu hari kami diajak tante ke gereja, sejak itu kami mulai mengenal nama Yesus dan ikut sekokah minggu. Singkat cerita, mama dan papa pun berhasil kami ajak ke gereja.
Puji Tuhan, saat altarcall orang tua kami dijamah oleh Tuhan, sejak saat itu hubungan kami perlahan-lahan dipulihkan Tuhan. Papa yang tadinya sangat keras, diubah oleh Tuhan menjadi seorang suami dan papa yang sangat baik untuk keluarganya, bahkan Tuhan memanggil papa untuk melayani-Nya menjadi seorang pendeta. Puji Tuhan, sampai sekarang kami sekeluarga melayani Tuhan dan sudah dapat memaafkan papa. Saya sendiri aktif melayani sebagai Ka. Dept. SM dan JC di GBI. Kebon Jeruk. Kalau bukan karena Tuhan hal ini tidak mungkin terjadi.
Pendidikan dan hidup saya mulai berubah ketika mengenal Tuhan Yesus, saya sebelumnya seorang yang tidak mempunyai masa depan, sering kali hampir tidak naik kelas, namun janji Tuhan dalam Yeremia 29:11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu. Demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” sampai hari ini saya imani. Saya dapat menyelesaikan kuliah dengan cumlaude serta dapat melanjutkan S2 sebagai lulusan terbaik, saya percaya ini semua bukan karena kuat dan gagah saya namun karena anugerah Tuhan.
Saya percaya bahwa ketika kita sungguh-sungguh dalam Tuhan, maka Tuhan tidak akan main-main dengan masa depan kita. Jikalau Tuhan dapat memulihkan hidup dan keluarga saya yang sangat berantakan, Tuhan yang sama juga yang mampu memulihkan kita semua bila kita mau bersandar dan percaya pada Tuhan. Saya percaya, tidak ada kondisi yang terlalu sulit untuk Tuhan ubahkan, dan tidak ada masa lalu yang terlalu buruk untuk Tuhan pulihan.
Sejak mengenal Tuhan saya mulai belajar untuk taat dan mendengarkan suara Tuhan, akhirnya Tuhan mempertemukan dengan jodoh saya dan menikah dengan Thomas. Tiga tahun menikah kami begitu bahagia dan merasakan penyertaan Tuhan yang sempurna dalam pernikahan kami.
Pada suatu hari saya mengandung anak pertama, namun pada usia kehamilan 7 minggu, saya keguguran. Selang 6 bulan kemudian saya mengandung kembali, namun pada usia kehamilan 5 minggu saya kembali keguguran. Pada keguguran yang kedua kalinya, hati saya sangat hancur dan hanya Tuhan yang benar-benar mengerti perasaan hancur hati saya. Di dalam kelemahan, saya mendapat satu ayat Firman Tuhan di dalam Yohanes 13:7,
“Jawab Yesus, kepadanya: “Apa yang kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengerti kelak.”
Ayat ini menguatkan saya untuk melalui masa yang berat ini. Saya menyadari bahwa mengikut Tuhan bukan berarti tidak ada pergumulan atau masalah. Namun, ketika mengalami pengumulan akan selalu ada Tuhan Yesus yang memahami, menemani dan menguatkan, serta ada kepastian di dalamnya.
Pada tanggal 2 April 2020, pukul 4.30 pagi, suami saya terbangun. Tuhan berbicara kepada suami saya bahwa suatu hari nanti Tuhan akan memberikan kami seorang anak laki-laki yang akan dikhususkan untuk Tuhan dan ia akan diberi nama “Zefanya”. Pernyataan tersebut kami simpan di dalam hati dan terus kami doakan.
Pada saat kehamilan anak ketiga, kami sudah mengetahui sebelum pemeriksaan di USG bahwa anak kami adalah laki-laki. Secara pribadi perjalanan kehamilan saya tidak mudah, karena sejak bulan pertama hingga saya melahirkan Zefanya, saya merasakan mual yang begitu luar biasa, sakit kepala, sakit gigi, sakit punggung, dan selalu menggigil kedinginan. Saya melewati hari demi hari dengan penuh perjuangan, tetapi saya tetap merasa bahagia, karena adanya bayi mungil yang sedang tumbuh di rahim saya. Yang menguatkan saya adalah setelah 9 bulan nanti kami akan mendapatkan anak yang telah lama dinantikan.
Saat usia kandungan 8 minggu, sempat terjadi pendarahan yang banyak sekali. Kami sempat kuatir, namun Puji Tuhan, setelah di USG hasilnya bagus dan bayinya tetap sehat. Hingga pada akhirnya di usia kandungan 30 minggu, saya mengalami kontraksi seperti mau melahirkan.
Kami tetap mempertahankan kandungan agar dapat lahir cukup usia, akhirnya saya harus diopname dan diberi obat penahan kontraksi dalam dosis yang tinggi. Dokter juga menyuntikan untuk pematangan paru-paru bayi sampai 4 kali. Ada dua pilihan, yang pertama bayi dilahirkan atau yang kedua saya diberi obat dalam dosis tinggi yang berdampak kepada fisik saya. Setelah pilihan itu ditawarkan, otomatis saya memilih untuk tetap mempertahankan bayi dalam kandungan, sekalipun efek obat yang diberikan selama opname membuat jantung saya berdebar sangat kuat dan sakit kontraksi yang terus naik turun.
Pada akhirnya di usia kandungan 31 minggu, saya mengalami kontraksi begitu hebatnya sampai kondisi saya sangat beresiko. Suami dan keluarga sangat kuatir dengan kondisi saya, sampai akhirnya membujuk saya untuk dapat melahirkan saja. Namun dalam kondisi seperti itu saya tetap bersikeras tidak mau. Tetapi karena kondisi saya sangat beresiko, akhirnya suami saya memutuskan saya harus operasi karena dia berkata bahwa jika harus memilih antara saya dan anak kami, maka dia lebih memilih saya yang selamat. Dalam keadaan itu saya banyak mendapat dukungan doa dari keluarga serta teman-teman sepelayanan yang mengetahui keadaan saya.
Puji Tuhan, selesai operasi saya masih diberikan hidup oleh Tuhan sampai hari ini. Setelah selesai operasi dan saya dibawa ke kamar opname untuk pemulihan, tiba-tiba untuk pertama kalinya saya mendapat penglihatan. Awalnya saya melihat ada sekitar 8 malaikat berdiri mengelilingi saya, seperti pengawal yang sedang berjaga-jaga. Saya merasakan penuh kedamaian. Namun sekitar 10 menit kemudian, tiba-tiba saya melihat seluruh ruangan saya penuh berdesakan dengan puluhan malaikat. Lalu yang mengejutkan, tiba-tiba Tuhan Yesus datang menghampiri saya. Saya melihat Tuhan Yesus mengenakan jubah putih, namun saya tidak dapat melihat wajah-Nya yang diliputi dengan kemuliaan. Ketika berjumpa dengan Tuhan Yesus, saya merasa sebagai manusia berdosa yang tidak layak. Namun, Tuhan menyampaikan kepada saya bahwa Ia sangat mengasihi saya. Dan perkataan ini diulang dua kali oleh Tuhan Yesus bahwa Ia sangat mengasihi saya. Seketika, saya merasakan kedamaian dan kasih yang luar biasa memenuhi kehidupan saya. Tuhan juga taruh di dalam hati saya bahwa Dia akan selalu menjaga saya. Penglihatan ini menguatkan saya untuk terus kuat menjalani setiap badai.
Tanggal 1 Febuari 2022 anak saya lahir dengan kondisi prematur di usia 7 bulan. Sebagai seorang ibu ada perasaan yang sedih sekali karena sejak melahirkan Zefanya, saya tidak bisa memeluknya karena harus langsung masuk NICU. Hancur hati saya ketika melihat bayi sekecil itu harus menjalani perawatan, menggunakan ventilator, transfusi darah dan tubuhnya ditusuk jarum medis sampai meninggalkan bekas biru dimana-mana.
Setiap hari saya dan suami hanya dapat berdoa. Rasanya tidak tega melihat Zefanya harus berjuang di NICU dengan kesakitan. Rasanya saya ingin sekali bertukar posisi dengan Zefanya menggantikan penderitaannya selama di NICU. Saya sangat sedih karena sebagai orang tua saya tidak mampu berbuat apa-apa untuk meringankan penderitaannya.
Pada akhirnya tanggal 12 Febuari 2022, kami dikabari oleh dokter bahwa Zefanya kritis. Kami pun langsung menuju ke RS, kami melihat Zefanya sedang diberi pertolongan pertama dengan CPR. Saya merasakan dunia seperti hancur, saat dokter berkata: “Relakan saja ya?” Lalu suami saya bertanya: “Mau dimakamkan di mana?” Rasanya saya seperti bermimpi di siang bolong, belum bisa menerima apabila Zefanya dikatakan meninggal.
Sampai saya melihat mulut Zefanya sudah mengeluarkan darah dan kesakitan. Akhirnya saya sampaikan kepada dokter: “Ya sudah dok, tidak usah di CPR lagi, tidak apa-apa Zefanya pergi. Kasihan dia kesakitan.” Akhirnya Zefanya menghembuskan napas terakhirnya.
Saat itulah saya hampir pingsan karena shock dan HB saya masih rendah pasca operasi. Ingin mati rasanya karena sedih ditinggal Zefanya. Kehilangan Zefanya merupakan hal yang sangat berat bagi kami. Kami benar-benar merasakan berada di titik terendah dalam hidup. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya benar-benar takut jadi gila. Apa yang selama ini diharapkan, ditunggu-tunggu dan didoakan setiap hari, tiba-tiba harus pergi. Selama di rumah duka, suami saya selalu menguatkan saya karena hal ini menjadi ujian yang terberat buat kami berdua. Mengalami dua kali keguguran dan satu kali kehilangan memang berat rasanya karena anak inilah yang kami harapkan.
Saat semua mimpi dan kebahagiaan diambil, kami diingatkan agar kita tetap bisa bersyukur kepada Tuhan dan memberi korban syukur ketika keadaan kita sedang tidak baik-baik. Sampai hari ini secara manusia kami masih bersedih, tetapi kami percaya bahwa Tuhan tidak pernah berhenti bekerja atas kehidupan keluarga kami. Meskipun banyak badai yang kami lalui, namun penyertaan Tuhan sempurna atas hidup kami. Memang berat rasanya, namun kami tetap bersyukur karena kami mempunyai Tuhan yang luar biasa. Tuhan yang selalu menguatkan dan selalu ada dalam setiap musim kehidupan.
Kami percaya bahwa Tuhan yang kami sembah adalah Tuhan yang tidak pernah ingkar janji, tidak pernah gagal dan tidak pernah mengecewakan. Saya pernah mendengar khotbah dari satu hamba Tuhan yang mengatakan, “Kemenangan itu bukan ketika masalah berlalu dari hidup kita, tetapi kemenangan adalah ketika masalah itu tidak bisa menghentikan kita untuk terus bertumbuh dan maju terus di dalam Tuhan.”
Mungkin saat ini kita sedang mengalami badai kehidupan yang kita tidak pahami, namun tugas kita sebagai anak Tuhan memang bukan untuk mengerti setiap rencana-Nya, namun tugas kita adalah untuk tetap percaya sekalipun di tengah badai. Saya belajar bahwa kalau kita ingin mendapatkan mujizat Tuhan dan melihat janji Tuhan tergenapi dalam hidup kita, maka kita tidak boleh percaya setengah-setengah, harus percaya penuh kepada Tuhan. Ketika kita membaca Alkitab, kita dapat melihat bahwa dari Kejadian sampai dengan Wahyu, semua hamba-hamba Tuhan yang mengalami mujizat Tuhan dan mengalami penggenapan janji Tuhan adalah orang-orang yang percaya Tuhan sungguh-sungguh.
Dalam hidup ini, seringkali Tuhan mengijinkan kita melewati prosesnya terlebih dahulu agar kita dapat semakin melihat kebesaran dan karya Tuhan dalam kisah hidup kita. Teruslah bersabar, beriman dan memegang janji Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.