Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
JALAN SALIB, JALAN KEMENANGAN
Ruang Remaja
"Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan,
sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti."
Mazmur 46:1 (TB)
Kisah Maria Ivanova: Iman yang Bertahan di Gulag
Pada tahun 1949, Maria Ivanova, seorang guru sekolah di Ukraina, ditangkap dan dikirim ke kamp kerja paksa di Siberia. Tuduhannya sederhana: ia kedapatan memiliki sebuah Alkitab di rumahnya dan diketahui mengajarkan anak-anak desa tentang kasih Yesus Kristus. Di bawah rezim Soviet, iman Kristen dianggap sebagai ancaman bagi ideologi negara.
Saat tiba di kamp Gulag, Maria dihadapkan dengan kondisi yang sangat keras. Suhu musim dingin mencapai minus 40 derajat Celcius, makanan yang sangat sedikit, dan pekerjaan yang diberikan di tambang batu bara sangat melelahkan. Setiap hari, ia bersama ratusan tahanan lainnya harus bekerja selama 12 jam tanpa istirahat yang memadai.
Namun, yang paling berat bagi Maria bukanlah fisik yang lelah, melainkan tekanan psikologis dari para penjaga yang terus berusaha menghancurkan imannya. Mereka sering mengejek dan mempermalukan dia di depan tahanan lain. "Di mana Tuhanmu sekarang?" tanya seorang penjaga dengan sinis. Dalam hati, Maria memegang erat janji dalam Mazmur 46:1 bahwa Allah adalah perlindungan dan kekuatannya.
Maria memutuskan untuk mengubah penderitaan menjadi kesempatan. Di dalam barak yang gelap dan dingin, ia mulai berdoa dan berbagi kisah tentang Yesus dengan tahanan lainnya. Pelan-pelan, beberapa tahanan yang kehilangan harapan mulai ikut berdoa bersamanya. Di tengah keputusasaan, lahirlah sebuah komunitas iman kecil di dalam kamp tersebut.
Suatu malam Natal, mereka diam-diam menyanyikan lagu Silent Night dengan suara berbisik. Tangis haru memenuhi barak ketika mereka merasakan kehadiran Tuhan di tempat yang penuh penderitaan itu. Keesokan harinya, seorang tahanan yang dulunya ateis mendekati Maria dan berkata, "Saya ingin mengenal Tuhan yang memberi Anda kekuatan sebesar ini."
Setelah sepuluh tahun di Gulag, Maria dibebaskan dengan tubuh yang lemah tetapi iman yang semakin kuat. Ia kembali ke desanya dan melanjutkan pelayanannya, kali ini dengan lebih berhikmat namun penuh keberanian. Kesaksiannya tentang pemeliharaan Tuhan di tanah Siberia menjadi penguatan bagi banyak orang.
Relevansi dengan Alkitab: Kekuatan dalam Kesesakan
Mazmur 46:1 menegaskan bahwa Tuhan adalah penolong yang terbukti dalam kesesakan. Maria Ivanova mengalami bagaimana Tuhan menjadi perlindungan dan kekuatan di saat ia dihimpit penderitaan. Imannya yang tetap teguh di Gulag membuktikan bahwa tidak ada tempat atau situasi yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Dalam hidup, kita mungkin tidak menghadapi gulag secara fisik, tetapi kita sering kali menghadapi "gulag" kita berupa pergumulan dan kesulitan hidup. Kisah Maria Ivanova mengingatkan kita bahwa Allah tetap setia dan hadir di tengah kesesakan. Iman yang berakar dalam firman Tuhan akan memberi kita kekuatan untuk bertahan. (MA)
"Faith is seeing light with your heart when all your eyes see is darkness."
Barbara Johnson
Dunia Kita
Kita semua tahu bahwa sungai biasanya mengalir di daratan, tetapi tahukah kamu bahwa ada sungai yang mengalir di bawah laut? Fenomena ini terjadi ketika air dengan kepadatan tinggi mengalir melalui dasar laut, membentuk jalur seperti sungai, lengkap dengan tepian dan bahkan air terjun bawah laut!
Bagaimana Sungai Bawah Laut Terbentuk?
Sungai bawah laut terbentuk karena perbedaan kepadatan antara air asin dan air tawar yang kaya akan zat terlarut seperti hidrogen sulfida. Air yang lebih berat mengalir ke dasar laut, menciptakan jalur terpisah dari air di sekitarnya.
Salah satu contoh terbaik adalah Cenote Angelita di Meksiko. Di kedalaman sekitar 30 meter, penyelam bisa melihat lapisan hidrogen sulfida yang tampak seperti sungai lengkap dengan "kabut" di atasnya.
Sungai Bawah Laut Terbesar di Dunia
Salah satu sungai bawah laut terbesar ditemukan di Selat Bosporus, Turki. Jika berada di daratan, volumenya cukup besar untuk menjadi sungai terbesar keenam di dunia!
Di Teluk Meksiko, ada fenomena "Jacuzzi of Despair"—sebuah danau asin di dasar laut dengan kadar garam sangat tinggi. Airnya begitu pekat sehingga makhluk laut yang masuk ke dalamnya bisa mati akibat keracunan.
Apa Dampaknya?
Sungai bawah laut memiliki peran penting dalam ekosistem dan ilmu pengetahuan:
Beberapa organisme laut bisa hidup di sekitar sungai bawah laut karena kandungan kimianya yang unik.
Ilmuwan mempelajari fenomena ini untuk memahami perubahan iklim dan sejarah geologi bumi.
Penemuan ini bisa membantu dalam pencarian sumber daya alam tersembunyi di dasar laut.
APA KATA ALKITAB?
Fenomena sungai di bawah laut mencerminkan kebesaran Tuhan yang menciptakan dunia penuh misteri.
Mazmur 77:19 berkata:
"Melalui laut jalan-Mu, dan melalui air yang luas jejak-Mu, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan."
Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan memiliki rancangan luar biasa yang sering kali tak terlihat oleh manusia. Jika bumi saja masih menyimpan keajaiban yang belum kita pahami, betapa besar kuasa Tuhan yang menciptakannya!
Setelah mengetahui fakta ini, apakah kamu semakin kagum dengan kebesaran ciptaan Tuhan? (MA)
Ruang Kesaksian
"Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi,
yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat
dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala."
Kolose 3:5
Bertumbuh dalam keluarga yang broken home, membuat saya menjadi seorang pribadi yang tidak mengenal Tuhan. Sejak kecil saya tidak pernah bertemu dengan sosok ayah saya. Mereka sudah berpisah. Mama sendirian berjuang untuk menghidupi keluarganya. Kondisi perekonomian ini membuat saya ingin membantu mama dan meringankan bebannya.
Saya kemudian bertemu dengan teman yang mulai membangun suatu bisnis yang melanggar Firman Tuhan. Di sini saya mulai terlibat pornografi dan sering menonton film–film porno. Hal tersebut menjadi lebih buruk ketika saya menginjak bangku SMP, papa kembali ke rumah. Hal yang saya bayangkan akan adanya sebuah perbaikan kehidupan ternyata gagal, bahkan situasi dan kondisi di rumah kian memprihatinkan. Inilah awal yang menjadi pemicu saya untuk jatuh lebih jauh dalam dunia pornografi. Saya bahkan tidak hanya mengkonsumsi dan menonton sebuah film, namun saya membuka peluang lebih jauh dari itu. Hal ini membuat saya terseret lebih jauh hingga pada suatu saat, saya merasa hampa dan tidak ada damai sejahtera. Saya jenuh, bosan, walau saya memiliki cukup uang untuk membiayai kuliah saya di sebuah universitas swasta di kawasan Jakarta Utara. Saat itu saya tidak mengenal dan tidak takut akan Tuhan.
Hingga pada tahun 2002, pada awal masa perkuliahan, seorang teman mengajak saya untuk datang menghadiri sebuah ibadah raya gereja di hari Minggu. Pada saat kantong persembahan diedarkan, saya mendengar sebuah lagu pujian yang begitu indah, membuat damai sejahtera yang selama ini saya belum pernah alami, saya menghapalkan liriknya dan saya mulai bersenandung; bahkan tidak kuasa menahan air mata yang sudah deras mengalir. Lirik lagu tersebut adalah, "persembahanku - betapa hatiku...". Saya membayangkan sosok Tuhan Yesus yang penuh kasih yang menerima saya apa adanya. sepulangnya dari gereja tersebut saya kembali menjalani hidup seperti biasa, hingga beberapa waktu berlalu untuk yang kedua kalinya Tuhan beracara meneguhkan hati saya untuk mengenal-Nya lebih dalam. Saya merasa menjadi bosan dengan apa yang saya lakukan dan saya ingin merasakan kembali hadirat Tuhan yang begitu kuat yang mengingatkan saya akan seluruh pelanggaran-pelanggaran hidup saya.
Di sini saya mulai mencari sebuah wadah gereja yang bisa membawa hadirat Tuhan seperti yang saya rasakan sebelumnya. Saya mencari dan menemukan salah satu gereja di bawah naungan Pak Niko. Padahal latar belakang saya bukan seorang yang karismatik. Pada waktu saya menaikkan doa, pujian dan penyembahan, saya sungguh menikmati dan merasakannya. Haleluya… Saya merasakan hadirat Tuhan, perjumpaan dan Tuhan serta gaya pujian penyembahan yang sama dengan yang sebelumnya; ketika Tuhan jamah saya. Bahkan secara berkesinambungan membuat melodi dan sejarah baru dalam hidup saya. Saya bertumbuh iman kerohanian dan ketaatan saya melalui Doa, Pujian dan Penyembahan.
Pada tahun 2005 saya memberi diri untuk dibaptis selam. Dan tahun 2008 aktif melayani pekerjaan Tuhan dan bernaung di bawah Rayon 1C. Sungguh tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Saya dapat terbebas dari belenggu ikatan pornografi. Melalui Doa Pujian dan Penyembahan yang ada dalam wadah gereja ini hidup saya dibaharui. Saya melayani dan menjadi seorang pelayan jemaat yang takut akan Tuhan, bahkan lebih dari itu, hidup saya dipulihkan sempurna. Saya menikah dan memiliki keluarga baru yang cinta dan takut akan Tuhan. Saya menanamkan dalam keluarga saya, arti pentingnya hadirat Tuhan melalui Doa Pujian dan Penyembahan, bahkan pada tahun 2011 ketika Tuhan ijinkan saya pindah ke Pontianak, saya tetap beribadah dan bernaung dalam sebuah gereja Pak Niko di bawah penggembalaan Rayon 1i.
Sungguh suatu bukti nyata yang sempurna atas perubahan hidup dan pengenalan saya akan Tuhan Yesus melalui kuasa Doa, Pujian dan Penyembahan… Puji Tuhan!
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.