Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
PENTINGNYA KOMUNITAS BAGI ORANG PERCAYA
Ruang Remaja
"Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau,
janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu;
Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;
Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku
yang membawa kemenangan."
Yesaya 41:10(TB)
Kisah Sophie Scholl: Melawan Ketidakadilan di Masa Perang
Sophie Scholl, seorang mahasiswa muda di Universitas Munich, Jerman, adalah salah satu anggota gerakan Perlawanan Putih (White Rose) yang menentang kekejaman rezim Nazi pada masa Perang Dunia II. Lahir pada tahun 1921, Sophie tumbuh dalam keluarga Kristen yang menanamkan nilai-nilai kasih, keadilan, dan keberanian. Keyakinan imannya membuatnya tidak dapat tinggal diam melihat ketidakadilan dan kekejaman yang terjadi di sekitarnya.
Relevansi dengan Alkitab: Keberanian dalam Ketakutan
Yesaya 41:10 meneguhkan hati orang percaya bahwa dalam ketakutan sekalipun, Allah tetap hadir untuk menguatkan dan menolong. Sophie Scholl adalah teladan bagaimana iman dapat menjadi sumber keberanian di tengah ancaman. Ia memilih untuk berdiri di pihak kebenaran, percaya bahwa Tuhan akan meneguhkan dan memegang tangannya.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Kisah Sophie Scholl mengajarkan kita bahwa kebenaran tidak boleh dikompromikan, meski risiko yang dihadapi besar. Iman yang kokoh pada Tuhan memberikan keberanian untuk menghadapi ketidakadilan. Seperti Sophie, kita dipanggil untuk menjadi terang di tengah kegelapan dunia.(MA).
"The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing."
Edmund Burke
Sudut Pandang
"Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN,
tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat."
Amsal 11:1(TB)
Belakangan ini, kita sering mendengar berita tentang pencampuran bahan bakar, di mana Pertalite diubah agar terlihat seperti Pertamax dan kemudian dijual sebagai Pertamax - dan dengan harga Pertamax. Tindakan ini jelas merugikan banyak orang — konsumen tertipu, kendaraan bisa rusak, dan negara juga dirugikan.
Sebagai orang Kristen, apa sikap kita terhadap masalah ini? Dalam Alkitab, Tuhan menekankan pentingnya kejujuran. Amsal 11:1 berkata,
"Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat."Ini berarti bahwa semua bentuk ketidakjujuran tidak menyenangkan bagi Tuhan.
Jika kita bekerja di bidang yang terkait dengan distribusi bahan bakar atau sektor bisnis lainnya, kita harus menjunjung tinggi integritas. Jangan tergoda untuk mengambil jalan pintas demi keuntungan pribadi. Jika kita menjadi pelanggan, kita juga perlu lebih waspada dan tidak mudah tertipu.
Mengapa orang sampai berani melakukan kecurangan-kecurangan seperti itu? Biasanya karena ingin mendapatkan lebih banyak keuntungan, tanpa peduli dengan dampaknya pada orang lain.
Tetapi Alkitab dengan jelas mengatakan dalam 1 Timotius 6:10 bahwa cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk hidup cukup dan bersyukur atas apa yang kita miliki. Jangan tergoda untuk mengejar uang dengan cara yang tidak jujur. Paulus sendiri berkata dalam Filipi 4:11,
"Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan."Terkadang kita merasa, "Ah, itu bukan urusan saya." Tetapi jika kita tahu ada kecurangan dan kita tetap diam, itu sama saja dengan membiarkan kejahatan itu berlanjut. Yakobus 4:17 berkata,
"Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa."Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, misalnya: Jika kita mengetahui tempat orang melakukan kecurangan-kecurangan, laporkanlah kepada pihak berwenang. Selain itu, kita juga bisa mendidik orang-orang di sekitar kita agar mereka tidak tertipu. Kita juga bisa mendukung kebijakan yang memperketat pengawasan bahan bakar.
Tidak cukup hanya dengan memprotes atau mengeluh di media sosial; kita juga perlu membawa masalah ini ke dalam doa. Yeremia 22:3 berkata, "Lakukan keadilan dan kebenaran." Kita bisa berdoa agar pemerintah dan pihak berwenang dapat bekerja lebih tegas untuk memberantas penipuan. Selain itu, kita juga bisa berdoa agar hati para pelaku berubah dan mereka menyadari kesalahan mereka. Siapa tahu, mereka mungkin bertobat dan mulai hidup jujur.
Sebagai orang Kristen, kita tidak boleh ikut serta dalam kecurangan. Kita harus hidup dengan hati yang murni, menolak keserakahan, berani mengambil sikap, dan berdoa agar keadilan ditegakkan. Jika semua orang Kristen memiliki integritas yang tanpa oplosan, kita bisa membawa dampak dan pengaruh yang positif bagi masyarakat, serta memuliakan nama Tuhan!(BA).
"Kejujuran adalah kebijakan terbaik."
Benjamin Franklin
Ruang Kesaksian
"Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung;
dari manakah akan datang pertolonganku?
Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
Ia takkan membiarkan kakimu goyah,
Penjagamu tidak akan terlelap.
Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.
Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu."
Mazmur 121:1-5(TB)
Perkenalkan nama saya Aeshely, saya tinggal di Bekasi dan saat ini melayani di GBI Rayon 5. Saya ingin berbagi cerita betapa baiknya Tuhan yang telah memberikan anugerah dalam hidup ini.
Semua bermula pada bulan Januari 2021 saya merasakan sakit di telinga kiri dan 4 bulan kemudian merambat sakitnya ke telinga kanan. Lalu saya berobat ke Dokter THT, dari hasil pemeriksaan ditemukan benjolan di leher sebesar telur puyuh. Menurut diagnosa sementara adalah tumor ganas. Saya pun dirujuk ke rumah sakit di daerah Bekasi untuk melakukan biopsi.
Hasil Biopsi menunjukan bahwa saya kena kanker ganas Nasoparing Neoflas dan sudah merambah ke tulang. Kebetulan saya adalah tipe orang yang ceria, sehingga ketika dokter menyampaikan hasilnya kanker ganas saya hanya bilang “ya udah gak apa-apa dok”. Melihat respon saya, dokter agak marah karena terlihat seolah-olah menyepelekan. Sambil menjelaskan bahwa yang saya alami ini adalah penyakit berbahaya dan bisa mengancam nyawa, sebab itu jangan dianggap sepele. Akhirnya saya pun di rujuk ke Dokter Onkologi.
Saya tidak menyepelekan, namun saya lebih memikirkan kepada biaya pengobatannya. Saya tahu ini tidak mudah dan tidak murah, tetapi membutuhkan biaya yang tidak sedikit juga membutuhkan proses pengobatan yang panjang. Jujur saya tidak memiliki cukup uang. Pikiran saya sudah bingung, bagaimana dengan biaya pengobatannya? Apakah saya sanggup mejalaninya?
Sebagai anak Tuhan, saya punya iman untuk sembuh, Tuhanlah yang menyembuhkan segala penyakit. Oleh sebab itu saya mengantungkan harapan saya kepada Tuhan, saya berdoa biar ada mujizat yang Tuhan kasih. Walaupun kita semua tahu, hanya sedikit orang yang luput dari penyakit kanker. Namun saya harus punya iman untuk bisa sembuh. Karena saya punya Tuhan yang besar yang berdaulat atas hidup saya.
Saya menjalani pemeriksaan Bone Scan di sebuah rumah sakit di daerah Salemba dan saya juga harus melakukan kemoterapi sebanyak 60 kali, Selain kemoterapi, saya juga melakukan radiasi sebanyak 33 kali.
Namun saat kemoterapi ke 10 saya kena stroke ringan, mulut saya mencong. Tetapi Puji Tuhan, 2 hari perawatan di rumah sakit saya pulih Kembali, sehingga dapat melanjutkan kemoterapi. Banyak proses yang harus saya jalani selama proses kemoterapi, ada rasa tidak berdaya namun saya melihat pertolongan Tuhan yang memberikan kekuatan.
Puji Tuhan, Tuhan Yesus sungguh baik, Tuhan yang memberikan kemampuan. Semua biaya dapat terpenuhi dari semua pemeriksaan, baik itu CT-Scan, Bone Scan sampai biaya kemoterapi dan obat-obatan. Semuanya tercover dengan BPJS. Dan satu hal yang saya sangat bersyukur. Tuhan utus seorang anak Tuhan Stevany Worship Leader di gereja Rayon 5, yang kurang lebih selama satu tahun membantu mengurus admin di RS, sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik. Terlebih lagi saya bersyukur ada keluarga, teman-teman sepelayanan dari GBI Rayon 5 yang terus mendukung dalam doa serta memberikan saya semangat untuk sembuh.
Dalam kemoterapi yang ke 30, selama 2 jam saya diantara hidup dan mati. Mendadak saya kesulitan untuk bernapas dan denyut nadi saya pun hilang. Saat itu keluarga saya mengira kalau saya sudah tidak ada, sudah meninggal. Namun tiba-tiba saya sadar kembali dan keadaan saya mulai membaik sehingga bisa melanjutkan kemo.
Perjalanan panjang selama 2 tahun membuktikan kalau Tuhan sayang dan masih memberikan kesempatan hidup yang kedua. Hari Selasa, tanggal 9 April 2024 setelah biopsi terakhir, hasilnya saya dinyatakan bersih dari virus kanker. Dokter menyatakan saya sudah sembuh, Haleluyaaaaa Tuhan Yesus dahsyat.
Saya bersyukur dan beterima kasih buat segala apa yang Tuhan sudah buat dalam hidup saya, saya melihat sungguh penyertaan-Nya sempurna, tidak sekalipun Tuhan meninggalkan saya. Terima kasih Tuhan Yesus Engkau baik dan teramat baik buat saya.
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.