DIA TURUT MERASAKAN
Posted by Admin 2024-07-08

"Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." - Ibrani 4:15
PENDAHULUAN
Umas yang dikasihi Tuhan Yesus, kita tahu bahwa di dalam perjanjian lama tidak semua orang dapat masuk ke ruang maha kudus, hanya imam besar itupun hanya sekali dalam setahun. setiap kali bangsa Israel melawan perintah Tuhan, maka Imam yang telah ditetapkan Allah menjadi perantara bagi bangsa Israel harus membawa domba jantan yang tidak bercela sebagai korban penghapus dosa. Karena kasih karunia-Nya Allah telah menetapkan, anak-Nya yang tidak berdosa menjadi Imam Besar bagi kita dengan membawa korban darah-Nya sendiri (Ibrani 9:12-14). Dengan darah Yesus kita diperdamaikan dengan Bapa, kita tidak lagi membawa domba jantan untuk penghapus dosa kita, kita dapat langsung menghampiri dan berbicara kepada Tuhan Yesus kapan saja setiap saat.
ISI
Dengan cara bagaimana kita dapat mempersiapkan diri untuk datang kepada Tuhan Yesus?
Dengan penuh keberanian (Ibrani 10:19-21)
Setelah kita diperdamaikan dengan Allah, maka dosa-dosa kita diampuni, tidak ada rasa tertuduh lagi bebas dari kutuk dan maut. Semua karena kasih karunia Allah kita layak menerimanya, Dia Allah yang mengasihi kita dan setia terhadap janji-Nya (Efesus 2:8-9)
Dengan hati yang tulus ikhlas (Ibrani 10:22-23)
Kita yakin dengan iman yang teguh menyampaikan doa-doa kita kepada Tuhan dengan tulus ikhlas serta teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita. Yesus sudah mempertaruhkan hidup-Nya dengan mati di kayu salib untuk keselamatan umat manusia, Yesus satu-satunya Juruselamat.
Dengan saling memperhatikan (Ibrani 10:24-25)
Hari-hari ini kesempatan bagi umas untuk memperhatikan sesama kita, keluarga, cucu, dan anak-anak. Dengan pertolongan Roh Kudus ada keberanian bagi umas untuk menyaksikan perbuatan-perbuatan Tuhan Yesus dalam hidup kita, sehingga mereka yang belum bertobat datang kepada Tuhan Yesus menjadi milik-Nya. Umas, inilah saatnya untuk menyaksikan dan memperhatikan mereka.
PENUTUP
Umas, walau kita sudah tua tetaplah semangat membawa jiwa kepada Tuhan, sebab kita turut merasakan apa yang dirasakan Tuhan Yesus di kayu salib, yaitu agar semua orang menjadi kepunyaan-Nya. Banyaklah berdoa, memuji dan menyembah Tuhan.