Niko Njotorahardjo

GEMBALA SIDANG

Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo

Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo dilahirkan di Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia pada tanggal 20 Februari 1949.

Sebagai Hamba Tuhan yang bernaung di Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI) dan menjadi Gembala Jemaat Induk GBI Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta, beliau memulai pelayanannya pada tahun 1985 sebagai Worship Leader.

Panggilan Tuhan atas dirinya sangat jelas melalui dua orang Hamba Tuhan, yaitu Alm. Rev. Schenk dari Belanda yang bernubuat, “Aku menetapkan engkau menjadi alat-Ku untuk membawa umat-Ku, jemaat-Ku masuk dalam hadirat-Ku” dan juga Alm. Pdt. Stefanus Damaris (seorang penginjil “fulltime” pertama di Indonesia) yang menyampaikan bahwa Pdt. Niko akan dipakai menjadi alat Tuhan untuk merestorasi Pondok Daud dimana dikatakan bahwa Pdt.Niko akan menjadi orang pertama yang melayani secara sepenuh waktu (fulltime) dalam bidang tersebut.

Atas dasar inilah kemudian Pdt. Niko melayani Tuhan sepenuh waktu di bidang Pujian Penyembahan - yang kemudian menjadi ciri khusus beliau di dalam pelayanannya sampai dengan saat ini. Melalui pelayanan pujian penyembahan itu banyak orang dapat merasakan hadirat Tuhan dan mengalami jamahan, lawatan dan mujizat-Nya yang indah.

Pelayanan penggembalaan Pdt. Niko dimulai pada tahun 1988, yaitu ketika membuka gereja di Gedung Wisma Karsa Pemuda, Senayan, Jakarta dengan jemaat awal berjumlah 400 orang. Pelayanan penggembalaan tersebut kemudian terus berkembang dengan dibukanya banyak gereja di beberapa tempat di Jakarta, di luar kota dan di luar negeri – yang akhirnya terbentuk menjadi Rayon-rayon dan Cabang Khusus-cabang khusus – yang saat ini menaungi 1200 gereja yang tersebar di lima benua dengan lebih dari 300.000 jemaat dan 9500 Community of Love (COOL) atau kelompok sel.

Dengan berkembangnya pelayanan Pdt. Niko dalam merestorasi Pondok Daud, pada tahun 2001 beliau menerima anugerah gelar ‘Doctor of Divinity’ dari Pentecostal Theological Seminary, North Cleveland.

Demikian juga pada tahun 2014, Pdt. Niko kembali menerima anugerah gelar ‘Doctor of Theology’ dari Hansei University, Korea Selatan atas pelayanan yang telah dilakukannya selama ini – khususnya dalam bidang pujian dan penyembahan.

Tuhan menuntun perjalanan pelayanan Pdt. Niko dengan luar biasa, dimana pada tahun 2016, melihat konsistensi pelayanan beliau dalam bidang Restorasi Pondok Daud yang sangat berdampak kepada pertumbuhan gereja dan jemaat di Indonesia dan bangsa-bangsa, maka Pentecostal Theological Seminary (PTS), Cleveland, Tennessee, USA membuatkan ‘chair’ bagi pelayanan Pdt. Niko yaitu ‘The Niko Njotorahardjo Chair for The Restorasion of The Tabernacle of David” (Prayer, Praise and Worship). Amos 9:11-12; Kisah Para Rasul 15:16-18

Pada tanggal 4 Juni 2006 seorang hamba Tuhan bernama Rev. Chuck Pierce, seorang pemimpin “Glory of Zion International Ministries” yang sengaja datang dari Amerika Serikat untuk menghadiri acara “The Global Day of Prayer”, dia memberikan sebuah lukisan “Anak Kunci” kepada Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo dan bernubuat: “Tuhan berkata bahwa engkau sedang memegang kunci penuaian untuk bangsa ini, dan penuaian akan datang melalui ‘Healing Movement’ dengan cara yang baru. Saya membawa sesuatu untuk gereja ini. Sebuah lukisan yang dibuat oleh seorang wanita, dia adalah jemaat kami. Ini adalah ‘Kunci penuaian’. Saya ingin memberikan kunci ini kepada Pastor Niko dan menetapkan penuaian dalam cara-cara yang baru. Penuaian ini tidak hanya akan membukakan kehidupanmu di dalam gereja ini, tetapi juga bagi bangsa ini!”

Yesaya 48:18 dinyatakan: "Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti”.

Pada tanggal 8 Agustus 2006, pertama kali diadakannya KKR Healing Movement Crusade (HMC). KKR ini diadakan di sebuah hanggar pesawat yang besar milik PT. Dirgantara Indonesia (dulu IPTN) - Bandung, pada pukul 18.00 WIB. Begitu banyak yang hadir saat itu, mereka menggunakan kursi roda, mengenakan tongkat, ada yang digendong, bahkan ada yang menggunakan ranjang rumah sakit. Kala itu Pdt. Niko hanya mendengar suara yang berkata, “Bartimeus… Bartimeus…” Dari suara tersebut, maka Pdt. Niko akhirnya berkhotbah tentang ‘Bartimeus’ itu pun tidak lama, hanya sekitar 5 menit saja. Kemudian Pdt. Niko mulai mengajak jemaat untuk memuji dan menyembah dan mulai mendoakan yang sakit seperti yang Tuhan perintahkan saat itu. Tiba-tiba Tuhan berkata kepada Pdt. Niko, “Sekarang minta kepada mereka yang sembuh untuk maju ke depan dan bersaksi!” Dan benar setelah Pdt. Niko mengundang mereka, ternyata begitu banyak orang yang datang dan disembuhkan. Mujizat sungguh nyata dan masih ada! Hingga akhir tahun 2019, tercatat ada 318 KKR yang sudah diadakan. KKR terakhir diadakan di Stadion Kolopaking, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Tidak hanya sampai di situ, pada tahun 2018 melalui seorang Hamba Tuhan - Rev. Cindy Jacobs – Tuhan memilih dan menetapkan Pdt. Niko sebagai ‘Messenger of The Third Pentecost’ (Pembawa Berita Pentakosta Ketiga) dengan sebuah tugas besar yaitu membawa pesan untuk Indonesia dan bangsa-bangsa tentang pencurahan dan kegerakan Roh Kudus yang dahsyat di zaman now yang akan menghasilkan penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir, membangkitkan generasi Yeremia yaitu anak-anak muda yang dipenuhi Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus dan yang bergerak untuk memenangkan jiwa, membawa kegerakan ini sampai ke bangsa-bangsa dan kembali ke Yerusalem serta menyelesaikan Amanat Agung sebelum Tuhan Yesus datang kembali. Khusus sebagai ‘Messenger of The Third Pentecost’, Pdt. Niko saat ini banyak terlibat dalam Pelayanan Doa Bersama (Unity in Prayer) dengan denominasi gereja yang ada di Indonesia dan bangsa-bangsa.

Pdt. Niko memiliki istri Hermien Irawati dan putra Billy Njotorahardjo yang menikah dengan Milka Wira yang memiliki anak-anak Brian Collin Njotorahardjo dan Janice Joanna Njotorahardjo.