Lalu berdoalah Hana, katanya: "Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu."

-1 Samuel 2:1-

PENDAHULUAN

Elkana mempunyai 2 istri, yang pertama bernama Hana dan yang kedua bernama Penina. Hana tidak memiliki anak, sedangkan Penina memiliki anak. Elkana lebih memperhatikan Penina karena memiliki anak (1 Samuel 1:4-5), selalu tidak adil dalam pembagian waktu mereka pergi ke rumah Tuhan dari tahun ke tahun. Hati Hana sangat sedih tetapi mau bagaimana, karena kandungannya tertutup sehingga tidak bisa memiliki anak, bahkan Penina selalu menghina dan mengejeknya.

Hana tidak menyerah begitu saja, Hana mulai terus menerus berdoa kepada Tuhan (1 Samuel 1:12) sehingga, saat itu imam Eli mengira ia orang yang sedang mabuk, namun Hana menjawab kepada imam Eli "Bukan tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati. Anggur atau minuman yang memabukan tidak ku minum." Melainkan Hana sedang mencurahkan isi hati dihadapan Tuhan, Hana tidak putus asa, dia tetap berdoa terus menerus sampai Tuhan menjawab (1 Samuel 1:20). Hana mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, ia menamai anak itu "Samuel" (aku telah memintanya dari pada Tuhan).

ISI

Apa yang dilakukan Hana?

1. Menyerahkan diri seutuhnya.

Kemudian bernazar Hana kepada Tuhan, katanya "Tuhan semesta alam, jika bersungguh-sungguh memperhatikan sengsaraku dan mengingat kepadaku dan tak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hambamu ini seorang anak laki-laki maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya (1 Samuel 1:11)."

2. Hana bernazar kepada Tuhan (1 Samuel 1:11)

Bernazar, menepati janji yang telah kita buat. Hana menyerahkan anak itu dan tinggal di rumah Tuhan. Pencobaan itu datang diijinkan Tuhan untuk membuat kita lebih dekat kepada Tuhan (1 Korintus 10:13). Hana menyerahkan anaknya (Samuel), anak yang sangat dinantikan, Hana konsisten dengan nazarnya. Bagaimana dengan kita, hal berharga apa yang bisa kita serahkan kepada Tuhan?

3. Memelihara ibadah kepada Tuhan

Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal karena mengandung janji baik untuk hidup ini, maupun hidup yang akan datang (1 Timotius 4:8). Janji yang diberikan Tuhan akan digenapi cepat atau lambat, karena firman-Nya adalah ya dan amin (2 Petrus 3:9).

PENUTUP

Wanita Allah, tetap berdoa apapun masalahmu. Dengan doa kita dapat menyelesaikannya, Yeremia 33:3 "Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui."