MENJAGA PERKATAAN

Posted by Admin 2024-01-08

blog-post-image

"Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!" -Mazmur 141:3

PENDAHULUAN
Raja Daud meminta pertolongan pada Tuhan, agar dapat menjaga perkataannya sehingga tidak sembarangan dalam berbicara. Umas, kita juga harus dapat menjaga perkataan saat sedang berbicara dengan keluarga, tanpa disadari ketika kita sedang berbicara dengan anak-anak, menantu, cucu, membuat mereka sakit hati karena kakek atau nenek nya terlalu banyak berbicara. Sebagai umas yang telah diselamatkan Tuhan Yesus, maka kita memiliki kuasa dalam berbicara yang sangat berguna bagi kehidupan.

ISI
Ada beberapa contoh kuasa dalam perkataan.

1. Perkataan bisa berkuasa merendahkan atau meninggikan (Amsal 18:21). Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya akan memakan buahnya. Umas, perkataan itu menentukan kehidupan kepribadian kita sebenarnya, kalau perkataan kita lemah lembut itulah yang memberkati. Amsal 15:4 "Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati." Amsal 21:23 "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."

2. Perkataan menentukan siapa diri kita (Lukas 6:45)
Orang baik mengeluarkan yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik, orang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat, karena yang diucapkan mulutnya meluap dari hatinya. Umas, kita harus jadi teladan dalam perkataan sebab jika kita tidak menjadi teladan, anak, cucu kita tidak mengalami berkat dalam hidupnya. Jika ada yang membuat sakit hati ataupun kecewa, harus kita selesaikan karena semua akan terlihat dari perkataan kita. Mazmur 119:11 Daud menyatakan dalam hatinya menyimpan janji Tuhan supaya Daud tidak berdosa terhadap Tuhan.

3. Perkataan yang membangun iman.
Perkataan yang membangun iman yaitu perkataan Tuhan Yesus, Markus 11:23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya." Perkataan kita tidak boleh sembarangan harus dipimpin oleh Roh Kudus, sehingga orang lain bisa tumbuh imannya. Pujilah Tuhan hai jiwaku Mazmur 103:24.

PENUTUP
Umas! Matius 12:36-37 "Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."
Tuhan Yesus Memberkati