PENYERTAAN TUHAN SUNGGUH SEMPURNA
Posted by Admin 2024-01-21

"Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku." Mazmur 23:1
Perkenalkan nama saya Meygy, pada kesempatan ini saya ingin menyaksikan cinta kasih kebaikan Tuhan yang terjadi dalam hidup saya. Pada bulan Mei 2021 saya divonis oleh dokter mengidap kanker payudara. Berawal ketika saya menemukan benjolan disekitar payudara dan ketiak. Mengetahui hal ini saya kaget, takut dan kuatir jadi satu. Saya ceritakan kepada suami, namun beliau mengatakan, "tenang saja nanti juga sembuh sendiri."
Saya menduga terindikasi kanker berdasarkan dari informasi yang saya dapat mengenai penyakit ini. Kekuatiran yang timbul membuat pikiran saya tidak menentu, karena saya tahu bahwa penyakit kanker adalah penyakit yang mematikan. Jujur saya takut mati di usia muda, dan saya juga belum siap meninggalkan anak saya yang masih balita. Apalagi anak ini yang kami tunggu kehadirannya hampir 10 tahun lamanya.
Sejak itu hati saya dipenuhi rasa takut, sedih, kuatir, pikiran saya tidak menentu…. saya berdoa, berteriak kepada Tuhan. Hingga pada suatu hari Bapak Gembala kami di GBI Tebet, Mickey Kambey menanyakan kabar saya. Saya menceritakan apa yang saya alami, ketakutan dan kekuatiran juga diagnosa tentang penyakit kanker. Lalu saya didoakan.
Pada saat berobat, saya diminta untuk biopsi, sementara menunggu hasilnya siang itu saya digerakan Tuhan untuk mengambil waktu memuji, menyembah Tuhan dan berdoa dengan tiada henti, air mata tetus mengalir minta mujjzat Tuhan terjadi.
Saya menaikan pujian yang telah menjadi rhema dihati saya yaitu: "Engkau Gembala Yang Baik". Melalui pujian tersebut saya begitu dikuatkan. Tuhan seakan berbicara kepada saya bahwa Dia selalu menyertai saya. Dalam doa saya berseru kepada Tuhan: "Jika benar saya kena kanker, saya akan siap Tuhan dengan ikhlas dan bersedia mengikuti seluruh pengobatan yang dokter sarankan, asalkan Tuhan tidak meninggalkan saya sendirian."
Beberapa hari kemudian hasil biopsi keluar dan saya diminta untuk ke rumah sakit. Dalam perjalanan saya berdoa lagi kepada Tuhan: "Ya Tuhan, terima kasih untuk kado spesial di bulan Mei ini, tetapi apabila saya boleh memohon satu tanda lagi, bila Tuhan beserta dengan saya."
Selesai berdoa, saya melihat kearah langit yang nampak di awan seperti malaikat dengan sayapnya sedang memeluk saya, di situ saya percaya bahwa Tuhan menyertai saya dan tanpa sadar air mata saya mengalir merasakan hadirat Tuhan dan damai sejahtera.
Saya bersyukur kepada Tuhan: "Terima kasih Tuhan, sungguh Engkau menyertai saya!" Setibanya di rumah sakit dokter memberikan hasil biopsi, hasilnya kanker payudara stadium 3 ganas. Mendengar kabar itu hati saya sudah siap dan lebih kuat menerima keadaan yang ada. Saya percaya bahwa Tuhanlah yang memberi saya kekuatan.
Untuk lebih menyakinkan, saya juga memeriksakan kepada 3 dokter di rumah sakit yang berbeda. Ketika semua dokter menyatakan hasil yang sama, saya mulai menjalankan pengobatan yang disarankan. Pengobatan dilakukan dengan operasi masektomi dan proses kemoterapi.
Tidak henti-hentinya dukungan doa dari keluarga besar, para pendoa syafaat dan rekan-rekan pelayanan di gereja. Saya merasakan benar-benar Tuhan sangat mengasihi saya, saya tidak merasa sendirian dalam melewati semuanya ini.
Banyak mujizat yang saya alami selama menjalani operasi dan juga kemoterapi, bahkan suster dan pasien lainnya pun merasa heran karena melihat saya sehat; tidak seperti orang yang sedang di kemo. Saya menjalani semua pengobatan dengan penuh sukacita karena satu pegangan saya yaitu Tuhan beserta dengan saya.
Banyak hal yang saya alami dalam sekolah kehidupan yang luar biasa ini; mulai ketika di PHK, anak yang masuk rumah sakit dan suami terpapar COVID-19, hingga yang terakhir saya mengalami sakit kanker. Rasanya bertubi-tubi masalah yang harus dihadapi, namun janji penyertaan-Nya memampukan saya untuk melewati semua yang terjadi. Iman saya terus bangkit dan semakin dikuatkan bahwa segala sesuatu yang saya alami pasti mendatangkan kebaikan bagi kemuliaan-Nya.
Puji Tuhan, jika dulu saya mendengar kesaksian orang lain, sekarang saya sendiri yang mengalami mujizat dari Tuhan. Tidak hanya dari kesembuhan namun saya mengalami pemulihan keluarga, keuangan dan hubungan dengan Tuhan semakin dipulihkan.
Percayalah dengan segenap hati, bila Tuhan sudah berjanji. Pegang janji Tuhan dengan penuh iman dengan terus bertekun dan mengandalkan Tuhan di dalam doa, sekalipun kita melewati proses yang sangat berat sekalipun.
Puji Tuhan, doa orang benar besar kuasanya. Setelah melakukan proses pengobatan dengan melakukan kemo sebanyak 6 kali, akhirnya saya dinyatakan sembuh dari sel kanker, semuanya bersih. Sungguh mujizat Tuhan boleh saya alami, saya boleh mengalami kesembuhan terlepas dari penyakit yang mematikan ini.
Tuhan Yesus baik, kini kesehatan saya semakin dipulihkan bahkan perekonomi keluarga terus diberkati. Tuhan juga mempercayai kami untuk membuka penggembalaan dan pelayanan bagi anak-anak sekolah minggu di daerah Cakung. Biarlah segala pujian, kemuliaan hanya bagi Tuhan.