RANCANGAN YANG INDAH HANYA MILIK TUHAN
Posted by Admin 2024-03-24
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-ku mengenai kamu,
demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepadamu hari depan yan penuh harapan."
Yeremia 29:11
Shalom,
Perkenalkan nama saya Inda berasal dari Flores. Saat ini saya masih kuliah sambil bekerja di daerah Badung (Bali). Dalam kesempatan ini, ijinkan saya untuk membagikan perjalanan hidup melalui kesaksian ini.
Rancangan Tuhan sungguh indah. Dia merancangkan hal yang luar biasa dalam kehidupan saya. Bukan karena kekuatan dan kehebatan, melainkan dari cinta kasih dan kuasa Tuhan Yesus dalam hidup saya.
Saya tumbuh dari tata cara keagamaan dan adat istiadat yang cukup kuat dalam ketaatan. Lingkungan keluarga saya masih tunduk dan percaya akan adat istiadat dengan arwah leluhur. Walaupun demikian saya tetap rajin pergi ke gereja, berdoa serta aktif dalam kegiatan anak muda.
Kewajiban kami adalah mematuhi adat istiadat dan melakukannya sebagai gaya hidup. Apabila ada yang tidak mematuhi dan melanggarnya kami percaya akan mendapat hukuman seperti sakit penyakit dan masalah yang datang silih berganti hingga akhirnya berujung kematian.
Saat itu saya belum mengenal kasih karunia Tuhan serta tidak mengerti tentang keselamatan. Namun saya mempercayai bahwa Tuhan Yesus Kristus sudah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa umat manusia dan pada hari ketiga, Ia bangkit dan menang atas maut.
Sebagai seorang anak Tuhan Yesus, saya belum sungguh-sungguh di dalam Tuhan. Saya masih gemar berpesta pora sampai pagi, mabuk-mabukan, berpacaran tidak kudus. Kehidupan saya penuh dengan keduniawian dan menuruti keinginan daging. Saya merasakan perbuatan saya itu sudah banyak mendukakan Tuhan.
Bahkan ketika saya sedang mengalami kelemahan, kekecewaan, sakit penyakit serta dalam mengambil keputusan untuk masa depan, saya lebih memilih mempercayai leluhur nenek moyang kami dari pada Tuhan. Karena menurut saya jawaban doa dari Tuhan waktunya sangat lama, bahkan perlu kesabaran dan ketaatan. Bagi saya menunggu itu adalah hal yang sangat membosankan dan menjengkelkan.
Saya lebih suka memohon pertolongan dari arwah leluhur kami. Saya bahkan tidak jarang menyalahkan Tuhan apabila berdoa dan memohon kepada Tuhan tetapi tidak dikabulkan, saya jadi membenci Tuhan. Saat itu, sungguh perbuatan saya sudah melenceng dari Firman Tuhan dan tidak menyenangkan hati Tuhan Yesus.
Pada tanggal 5 Agustus 2020, pertama kali saya menginjakan kaki saya di tanah Dewata Bali. Bukan tanpa tujuan saya pergi ke sana tetapi bersama dengan sepupu saya akan mengikuti seleksi TNI AD (KOWAD) di Denpasar.
Hanya dalam kurun waktu seminggu, saya bersama dengan sepupu mendapat kabar bahwa kami gagal lolos di seleksi untuk ketahap berikutnya. Saya begitu kecewa, malu dan merasa putus asa. Semuanya bercampur menjadi satu dalam hati juga pikiran saya. Ditambah lagi adanya saudara dan orang-orang di kampung mencemooh saya dengan mengatakan bahwa saya hanya menghabiskan uang dengan hal yang tidak ada gunanya.
Saya hanya dapat menangis. Tetapi bersyukur dalam keputusasaan itu, ayah tetap mendukung. Dia memberi nasehat agar saya harus tetap bersemangat, jangan putus asa karena ini bukan akhir dari perjuangan.
Akhirnya saya memutuskan untuk menetap di Bali dan mencari pekerjaan. Puji Tuhan, sekalipun saya mengalami depresi namun saya masih dapat bangkit dan kuat melewati persoalan yang ada.
Pada awal bulan September 2020, saya dihubungi oleh teman sekolah yang kebetulan sudah bekerja lama di Bali, dia mengajak saya untuk tinggal bersama di kostnya Setelah satu bulan menganggur, akhirnya pada awal bulan Oktober saya mendapatkan pekerjaan di sebuah laundry. Puji Tuhan saya sudah dapat membantu teman saya untuk membayar kost bahkan dapat membagikan pendapatan saya kepada ayah dan adik-adik saya.
Namun setelah 8 bulan saya dipecat dan pada tanggal 3 Juni 2021, kembali saya menganggur. Saya terus berupaya untuk mencari pekerjaan baru tetapi tidak juga mendapatkannya.
Sebagai seorang manusia saya hampir putus asa. Saya mengambil keputusan apabila hingga bulan Desember 2021 belum juga mendapat pekerjaan, saya terpaksa harus pulang ke kampung. Dalam pergumulan itu saya tetap berdoa kepada Tuhan Yesus, dan tidak lupa memohon petunjuk dari leluhur kami.
Pada saat yang tidak diduga, teman saya menawarkan kepada saya untuk kuliah bersamanya di kampus terdekat. Dia akan membantu membiayai perkuliahan sampai saya sudah mendapatkan pekerjaan sendiri. Namun saat itu menolak karena saya tidak ingin kuliah lagi. Akhirnya teman saya kuliah sendiri dengan hasil kerja kerasnya.
Pada saat itu timbulah kebencian kepada Tuhan Yesus. Saya merasa Tuhan itu tidak adil, Tuhan pilih kasih. Tuhan hanya memberikan kesuksesan kepada orang lain tetapi tidak kepada saya. Saya memutuskan untuk jauh dari Tuhan. Saya tidak suka mendengarkan atau membaca hal-hal yang berhubungan dengan rohani. Saya jadi malas berdoa dan ke gereja.
Akhirnya pada tanggal 29 Nopember 2021, saya mendapat pekerjaan di suatu perusahaan menjadi security gudang. Saya sangat bahagia karena saya menganggap ini merupakan hadiah ulang tahun. Setelah seminggu saya beradaptasi dengan pekerjaan baru tersebut, saya mulai merasa akrab dengan lingkungan teman-teman baru.
Saya melihat bahwa teman-teman saya memiliki hobi dan kebiasaan yang sama dengan saya menjadi anak muda yang mencintai kenikmatan dunia seperti berpesta pora dan mabuk-mabukan. Tetapi saya melihat ada satu teman yang sungguh berbeda dari teman-teman lainnya.
Seorang teman pria yang takut akan Tuhan dan cukup akrab dengan saya. Dia sangat rajin beribadah, suka menyanyikan lagu-lagu pujian. Pada intinya dia sangat menyukai hal-hal rohani. Walaupun saya akrab tetapi saya menilainya sebagai pria yang berlebihan.
Saya merasa bosan dan malas bila sudah membicarakan tentang Tuhan atau menyanyikan lagu-lagu rohani. Tetapi entah kenapa saya merasa nyaman untuk berteman dengannya. Semakin lama saya bergaul dengannya saya merasa Tuhan mulai menjamah dan melawat diri saya. Tanpa saya sadari saya mulai menyukai lagu-lagu pujian. Saya mulai banyak bertanya tentang hal-hal yang rohani.
Perlahan saya merasa risih mendengarkan lagu-lagu dunia. Kemudian teman saya mulai mengajak saya untuk ikut ibadah di gereja. Saya merasakan damai sejahtera ketika mendengarkan lagu pujian. Jujur sebagai orang awam, saya sempat merasa terkejut dan takut ketika pertama kali mendengarkan bahasa Roh.
Tetapi hal itu tidak membuat saya berhenti, namun saya seperti haus dan rindu untuk berada di dalam ibadah itu. Saya mulai aktif mengikuti ibadah COOL, rumah doa sampai menara doa. Lambat laun melalui pengajaran, saya mulai mengerti kebenaran Firman Tuhan.
Pada tanggal 5 Juni 2022, saya menerima Tuhan Yesus sebagai Juru slamat pribadi, saya lahir baru. Tidak ada paksaan dari siapa pun, tetapi karena kerinduan saya sendiri. Puji Tuhan, ayah saya mendukung dan merestui keputusan itu.
Sungguh dahsyat pekerjaan Tuhan. Sejak saat itu saya merasakan kehidupan saya sungguh berubah. Saya dapat lebih mencintai Tuhan Yesus. Saya merasakan Roh Kudus menguasai diri saya. Perlahan-lahan keinginan daging yang dulu selalu saya sukai kini mulai menghilang.
Saya benar-benar merasakan lawatan Tuhan. Dengan saat teduh, membaca Firman Tuhan, saya mulai melakukan Firman Tuhan di dalam kehidupan saya. Saya minta pengurapan Tuhan agar mampu melakukan semua apa yang Tuhan inginkan sesuai dengan Firman-Nya.
Setelah beberapa bulan berlalu, saya mulai dipercaya untuk melayani sebagai singer di Gereja Mahogany Bali. Dan atas kebaikan Tuhan Yesus saya kini dapat melanjutkan pendidikan saya di salah satu kampus Sekolah Tinggi di Denpasar.
Saya mendapat kabar bahwa teman yang dulu pernah menawarkan saya kuliah bersamanya kini harus mengulang kuliahnya lagi dikarenakan kampus itu bermasalah dan harus ditutup. Mendengar hal itu saya sungguh bersyukur kepada Tuhan karena sudah mengurungkan niat kuliah di kampus tersebut. Karena Tuhan lebih mengetahui apa yang terbaik buat saya. Puji Tuhan, saat ini saya bisa kuliah, bekerja dan melayani Tuhan.
Saya percaya bahwa bila saya berada di Bali hingga saat ini, bukan karena rencana dan kehendak saya, tetapi Tuhan telah menetapkan dan merencanakan masa depan yang penuh dengan harapan.
"Bukan kamu yang memilih aku, tetapi Akulah yang memilih kamu,
supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap,
supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku diberikan-Nya kepadamu."
Yohanes 15:16-17
Tuhan tidak akan mengingkari janji-Nya. Masa depan yang baik sudah diberikan. Perjalanan iman mungkin tidak selalu mulus. Tetapi percayalah Tuhan selalu menyertai. Apabila Tuhan mengijinkan masalah itu datang, Tuhan ingin agar kita sepenuhnya mencari Tuhan dan selalu berharap kepada-Nya. Setiap proses yang kita lewati Tuhan akan selalu ada menyertai dan tidak dibiarkannya kita jatuh tergeletak, sebab Tuhan adalah Bapa yang baik.
Saya percaya Tuhan terus mengubah kehidupan saya. Mujizat Tuhan yang dahsyat membuat saya memperoleh kasih karunia Tuhan Yesus. Sekarang kehidupan saya hanya dapat berserah kepada Tuhan dan harapan yang terbesar agar kiranya Tuhan Yesus memakai saya untuk lebih lagi menjadi garam dan terang bagi keluarga dan orang-orang sekitar saya. Haleluya. Amin.