ROH KUDUS YANG MEMERDEKAKAN

Posted by Admin 2024-09-02

blog-post-image

"Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah." - 1 Petrus 2:16

PENDAHULUAN
Merdeka! Merdeka! Merdeka! Di bulan Agustus lalu kita telah merayakan ulang tahun kemerdekaan bangsa kita Indonesia, kita percaya bahwa 79 tahun bukanlah usia yang muda lagi dan semua terjadi karena anugerah Tuhan. Umas, demikian juga dengan setiap kita walau tidak muda lagi tapi ingatlah bahwa, masa-masa yang kita lewati itu semua adalah anugerah Tuhan. Kemerdekaan terjadi karena adanya perjuangan untuk bebas dari bangsa penjajah, berjuang dari segala perbudakan yang merusak jiwa, kita patut bersyukur bahwa kita bisa hidup dalam masa kemerdekaan. Oleh karena darah Tuhan Yesus sudah tercurah bagi hidup kita dan kuasa Roh Kudus yang sudah memateraikan kita sebagai anak Allah, sekarangpun kita sudah dimerdekakan dari kuasa maut, dari kematian yang kekal.


ISI
Bagaimana caranya supaya kemerdekaan rohani terjadi dalam kehidupan umas?

1. Membuang segala kehidupan dosa (Yesaya 59:1-2)
Penghambat dalam hidup kita adalah dosa, dosa menjauhkan hubungan kita dengan Tuhan, oleh sebab itu agar kita mengalami kuasa Roh Kudus yang membebaskan maka kita perlu membuang segala kehidupan dosa, dan hidup dalam kebenaran Tuhan. Umas, apa yang menjadi penghambat hidupmu? Mungkin bukan dosa mencuri atau berzinah namun kita tidak menjaga perkataan, kita biasa berkata sia sia maka itu sama saja dengan kita hidup dalam dosa (Matius 12:36-37). Mari umas yang dikasihi Tuhan, bereskan semuanya agar kita benar-benar mengalami kemerdekaan rohani dan tidak lagi hidup dalam perbudakan dosa.

2. Miliki pikiran yang diperbaharui (Roma 12:2)
Umas, memperbaharui budi berarti memperbaharui pikiran kita dengan kebenaran firman Tuhan, mengapa pikiran kita perlu diperbaharui? Karena seringkali saat kita menghadapi masalah atau tantangan apa yang kita pikirkan banyak mempengaruhi emosi, mempengaruhi sikap, dan perbuatan kita. Oleh sebab itu jika pikiran kita tidak diperbaharui, maka saat kita ada masalah kita menjadi depresi, menjadi pemarah, cepat tersinggung, perkataan kita menjadi tidak baik. Umas, mari kita terus memiliki pikiran yang diperbaharui agar yang keluar dari pikiran kita adalah semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji itu keluar dari kehidupan kita (Filipi 4:8).

3. Melakukan segala sesuatu untuk Tuhan dengan segenap hati (Kolose 3:23) Umas, firman Tuhan ini mengingatkan kita agar melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati, baik pekerjaan, pelayanan, hidup berkeluarga, ibadah dan sebagainya. Melakukan segala sesuatu bukan dengan keluh kesah, menggerutu, bersungut sungut tetapi harus dengan segenap hati. Jangan pernah merasa bahwa pelayanan dan ibadah yang kita lakukan selama ini sudah lebih dari cukup, atau merasa cukup rajin dan setia mengiring Tuhan, karena Tuhan tidak melihat aktifitas yang terlihat dengan mata tetapi Tuhan melihat hati kita. Segenap hati berarti melakukan dengan sepenuh hati itulah yang berkenan dihadapan Tuhan, melakukan sesuatu bukan karena ingin dilihat manusia atau karena pujian manusia, tetapi biarlah semua untuk menyenangkan Tuhan. Saat kita lakukan hal ini, maka inilah tandanya Roh Kudus memerdekakan hidup kita.

PENUTUP
Umas, biarlah di hari tua kita terus mengalami kemerdekaan oleh Roh Kudus. Jadilah mempelai yang merdeka, mempelai yang berkenan dihadapan Tuhan. Lakukan ke-3 hal di atas, sehingga tiba waktu-Nya kita sudah siap menyongsong Tuhan diawan awan dan hidup bersama dengan-Nya selamanya.