YESUS TURUT MERASAKAN

Posted by Admin 2024-03-04

blog-post-image

"Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." - Ibrani 4:15

PENDAHULUAN
Kita tahu bahwa dalam perjanjian lama tidak semua orang dapat masuk ke ruang Maha Kudus, hanya imam saja itupun hanya satu tahun satu kali. Imam yang telah ditetapkan Allah menjadi perantara bagi bangsa Israel itu harus membawa domba jantan yang tidak bercela sebagai penghapus dosa, setiap kali bangsa itu melawan perintah Tuhan karena kasih karunia Allah telah menetapkan anak-Nya yang tidak berdosa menjadi Imam Besar bagi kita dengan membawa korban darah-Nya sendiri (Ibrani 9:12-14).

ISI
Dengan darah Yesus kita telah diperdamaikan dengan Bapa, berarti kita dapat menghampiri Allah dan langsung berbicara kepada-Nya kapan saja setiap saat. Umas, bagaimana kita harus mempersiapkan diri untuk datang kepada Tuhan?

Dengan penuh keberanian (Ibrani 10:19-21)
Setelah kita diperdamaikan dengan Allah, dosa kita diampuni dan tidak ada rasa tertuduh lagi, bebas dari kutuk dan maut. Kasih karunia Allah yang dinyatakan bagi kita bukan karena kita layak menerimanya tetapi karena Dia adalah Allah yang mengasihi kita dan setia (Efesus 2:8-9).

Dengan hati yang tulus ikhlas (Ibrani 10:22-23)
Kita yakin dengan iman teguh menyampaikan doa-doa kita kepada Tuhan, dengan tulus ikhlas serta teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita. Yesus sudah mempertaruhkan hidup-Nya dengan mati di kayu salib untuk keselamatan manusia, Yesus telah berhasil menyelesaikan panggilan-Nya sebagai satu-satunya Juruselamat umat manusia.

Dengan saling memperhatikan (Ibrani 10:24-25)
Sering sebagai orang yang sudah menerima keselamatan kita kurang memperhatikan sesama kita, mungkin ada anggota Cool kita yang sudah menjauhkan diri dari kepercayaan-Nya (Ibrani 10:35), adalah tugas kita untuk saling memperhatikan dan menolong dalam kasih.

Yesus sudah mengalami atau merasakan apa yang kita lalui hari ini, apa yang ditanggung-Nya di kayu salib (Yeremia 53:3-5), kita perlu berdoa setiap waktu untuk keselamatan keluarga, anak dan cucu kita. Khusus untuk anak-anak yang menuju dewasa, jangan sampai mereka meninggalkan kepercayaannya kepada Tuhan Yesus hanya karena pasangan hidup.