Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,
supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
Matius 5:16
Setelah ikut KKR pemuda di gerejanya, Joseph jadi semangat banget buat terlibat dalam penginjilan. Target pertama yang akan dia injili adalah Kevin, temen sekampusnya yang sering nongkrong bareng dia. Dalam setiap kesempatan, Joseph gak pernah lupa menyinggung soal Injil di depan Kevin.
Tapi anehnya, udah sekian lama mencoba, usahanya tidak kunjung berhasil. Hingga suatu hari pas Joseph bercerita tentang kasih Yesus kepada Kevin, tiba-tiba dengan halus Kevin berkata,
“Udahlah Jo, nggak perlu ceramah-ceramah lagi. Aku udah bosen. Dari dulu sampe sekarang aku merasa kebaikan Yesus yang kamu sampaikan tuh gak ada dampaknya sama sekali buat hidupmu. Kamu dan aku sama aja. Aku sering bolos kuliah, kamu juga begitu. Aku masih suka nyontek pas ujian, kamu juga kayak gitu.”
Plak! Jawaban Kevin seakan jadi tamparan keras buat Joseph. Ia pun segera sadar akan gaya hidupnya selama ini yang belum mencerminkan karakter Kristus. Lalu Joseph berdoa di dalam hatinya,
“Tuhan, ampuni aku. Ternyata selama ini Injil yang kusampaikan tidak pernah bekerja gara-gara diriku sendiri. Firman yang aku baca tiap hari tidak berbuah dalam diriku!”
Start With Yourself First
Kalau kita percaya pada firman Tuhan yang kita dengar, semestinya firman Tuhan itu akan bekerja untuk menguduskan kita dan mengubah pribadi kita menjadi semakin serupa dengan Kristus. Artinya, rasa percaya itu harus ditunjukkan dengan gaya hidup yang berpadanan dengan firman Tuhan.
Perilaku hidup kita yang lama seperti kemarahan yang tidak terkendali, kebohongan, sikap egois, dan perilaku jahat yang lain seharusnya sudah kita tinggalkan sejak kita menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi kita. Bukankah firman Tuhan juga berkata bahwa jika kita di dalam Kristus, kita adalah ciptaan yang baru? So, cara hidup lama harusnya kita tinggalkan, dong!
Selama kita tidak mau mengubah kebiasaan lama kita yang lekat dengan dosa dengan kebiasaan baru yang mencerminkan kepribadian Kristus, jangan harap hidup kita bisa berdampak positif bagi orang lain.
Namun, bila kita punya prinsip dan tekad yang kuat untuk mengubah diri kita menjadi lebih baik, maka kepribadian kita bisa menjadi teladan sekaligus inspirasi bagi orang lain, termasuk menarik mereka untuk mengenal Kristus yang menjadi sumber utama inspirasi kita. (MA)
Dunia Kita
Kenapa semut berhenti saat bertemu semut lain? Mungkin pertanyaan ini kerap hadir kala kita memperhatikan semut yang berhenti saat mereka bertemu semut lain. Lantas, kenapa semut menyempatkan diri berhenti jika bertemu semut lain?
Sebagaimana dihimpun dari Antsauthority, semut selalu berhenti saat bertemu satu sama lain untuk mengomunikasikan ketersediaan makanan kepada sesama dan mentransfer makanan mulut ke mulut.
Mereka juga membedakan antara teman atau predator, dan mengkomunikasikan adanya bahaya satu sama lain. Mereka juga mengomunikasikan area bersarang baru, dan menariknya ini semua berlaku bagi hampir semua spesies semut.
Semut hanya berhenti selama beberapa detik untuk bertemu dengan semut lainnya. Mereka adalah hewan sosial seperti manusia dan hidup berkoordinasi dengan pasangan lain.
Mereka juga memiliki sistem penciuman unik yang membuat indera penciuman mereka lebih kuat. Mereka memiliki reseptor aroma 3 hingga 5 kali lebih banyak di tubuhnya daripada hewan lain.
Setiap kali menemukan stok makanan - seperti gula - di mana saja, mereka langsung saling menginformasikan
Apa Kata Alkitab Mengenai Semut?
“Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.”
Amsal 6:6-9
Apa yang dapat kita pelajari dari semut?
Makanan yang terkumpul kemudian dinikmati bersama tanpa bersaing dan saling membunuh.
Salomo, sang raja yang penuh hikmat itu, menasihati rakyatnya agar pergi belajar kepada semut. Rajin bekerja kala musim panas, agar saat musim dingin yang sangat menyulitkan bagi binatang sekecil semut, mereka memiliki persediaan yang cukup sebagai bentuk pemeliharaan Sang Pencipta. Kiranya kita pun belajar hidup dengan bijaksana. (LY)
Kemalasan Mendatangkan Kekurangan,
Kerajinan Mendatangkan Kecukupan
Ruang Kesaksian
“Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu,
yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun.
Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa,
namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.”
Wahyu 3:8
Perkenalkan nama saya Tjioe Nofia Handayani; biasa dipanggil dengan 'Nofi'. Dalam kesempatan ini saya ingin membagikan kesaksian saya, bagaimana Tuhan telah campur tangan dalam setiap pekerjaan buah tangan saya. Setiap apa yang saya jual selalu laku dan Tuhan yang mempromosikan sehingga orang-orang mengenal saya dengan sebutan 'Ci Mehong'.
Saya adalah keturunan Tionghoa yang lahir dari keluarga yang susah secara ekonomi di Aceh. Untuk dapat sekolah saja mama saya harus minta keringanan biaya. Demi untuk mendapatkan penghasilan tambahan, saya juga berjualan es mambo dan rempeyek.
Sejak kecil saya bercita-cita menjadi seorang yang sukses. Sehingga ditahun 1990, ketika dewasa saya merantau ke Jakarta untuk bekerja di kantoran dengan tekad dapat merubah nasib. Namun bekerja di kantoran tidak berlangsung lama, karena tiga tahun kemudian saya menikah dengan suami pertama. Sampai akhirnya suami menderita penyakit stroke dan koma. Akhirnya suami pertama saya meninggal dunia ditahun 2009 sehingga saya harus menjadi tulang punggung bagi keempat anak.
Pada tanggal 28 Mei 2011, saya menikah lagi. Kami membuka usaha foto kopi, setelah berhasil mengumpulkan modal, kami membuka toko voucher disalah satu gedung pertokoan di daerah Roxy. Dari hasil kerja keras usaha kami akhirnya kami menjadi salah satu dealer eksklusif.
Menjadi hal yang biasa bagi pengusaha bisnis melakukan entertainment, berkumpul dalam gemerlapnya dunia malam. Sebagai anak Tuhan, saya berusaha menghindar sehingga saya mulai menjadi terasing. Saya disingkirkan dengan permainan bisnis dengan cara di pecat sebagai dealer, sekalipun performance usaha saya bagus.
Sebagai seorang manusia saya sempat kecewa, saya protes kepada Tuhan “mengapa saya yang telah melakukan hal yang benar dan melayani Tuhan namun harus mengalami hal seperti ini?” Jujur saya sangat malu dihadapan pesaing bisnis lainnya, barang yang tersisa harus dikembalikan ke perusahaan dan harus membayar hutang-hutang. Saya merasakan kekelaman dalam hidup, satu-satunya usaha yang telah saya bangun selama ini habis begitu saja.
Tuhan tidak pernah meninggalkan saya sendirian, saya jatuh namun tidak sampai tergeletak. Saya berdoa dan berseru kepada Tuhan, selesai berdoa saya diberi kekuatan yang baru untuk bangkit kembali. Saya harus tetap berjuang dengan percaya dan berserah kepada Tuhan.
Dengan mengandalkan Tuhan, saya membangun sebuah usaha dari nol. Saya sempat mengatakan kepada anak yang kuliah di Kanada, untuk dapat berdoa dan minta kepada Tuhan, karena saya sudah tidak sanggup membiayainya.
Tuhan Yesus baik, saya diberi hikmat untuk membuka kursus memasak dan membuat roti yang kami beri nama PIK Baking House. Saya bukan ahli memasak, bukan karena kemampuan saya dalam memasak karena saya bukan ahli memasak, saya bahkan pernah membuat kue yang gagal dan tidak enak.
Tetapi ada tertulis dalam Firman Tuhan; sebab justru dalam kelemahanlah kuasa Tuhan menjadi sempurna. Tuhan menuntun saya di dalam kelemahan, saya hanya taat mengikuti tuntunan Tuhan dan mau belajar. Bersamaan dengan itu kami juga menjual frozen food dan membuka café bagi pendamping yang datang menemani dan menunggu peserta kursus.
Tahun 2020, Indonesia masuk dalam masa pandemi. Saat itu saya harus kembali memutar otak mencari jalan untuk mendapatkan penghasilan disaat orang-orang terbatas keluar rumah. Saya berjualan secara online mulai dari sayuran sampai buah-buahan lokal. Barang dagangan kami peroleh dari pasar induk yang ditemani oleh anak setiap pukul 1 pagi disaat orang-orang sudah tertidur pulas.
Untuk memasarkan barang dagangan saya dibantu oleh anak melalui sosial media (IG) dengan iklan berbayar. Namun karena tidak ada budget lagi untuk membayar iklan dan merasa tidak mendapatkan hasil yang diharapkan selain hanya menambah follower, akhirnya kami pun berhenti.
Dengan hikmat dari Tuhan, saya mulai membuat konten di tiktok (sosial media yang tidak hanya bisa mendapatkan konten hiburan, edukasi dan informasi saja tetapi juga bisa turut berbelanja sampai memasarkan produk). Karena alasan tersebut saya mulai mencoba membuat konten-konten untuk memasarkan usaha saya tersebut.
Saya terpaksa berlajar untuk membuat konten dan menguploadnya sendiri tanpa harus bergantung kepada anak lagi. Saya menciptakan ciri khas konten dengan apa adanya, polos dan jujur. Tujuan saya yang terpenting dagangan saya laku, tidak terlalu memusingkan bagusnya konten dan jujur apa adanya, saya melakukan apa adanya dengan merekam dan langsung upload tanpa editing atau lainnya.
Sepintas, apa yang dilakukan saya tampak biasa saja. Seperti konten kreator kebanyakan yang memanfaatkan platform sosial media untuk berjualan. Uniknya; harga jual saya di atas harga normal. Karena berjualan dengan harga mahal itulah, saya mulai dikenal dengan panggilan “Ci Mehong” (mehong adalah plesetan dari kata mahal).
Tidak hanya makanan, salah satu dagangan saya hingga menjadi perbincangan publik adalah jualan tanah kuburan. Sebenarnya saya sudah berjualan tanah kuburan disebuah pemakaman elit sejak tahun 2014. Konten saat saya mempromosikan tanah kuburan agar segera laku akhirnya sukses menarik perhatian netizen, “Masih sisa empat. Ada yang mau mati duluan? Dikasih diskon deh, tapi yang Kristen ya,”
Ketika saya renungkan, kenapa saya mulai dikenal? Ternyata saya sudah menabur terlebih dulu pada tahun 2014. Waktu itu Tuhan berkata agar saya dapat memberkati seorang hamba Tuhan. Karena pada saat itu harga tanah murah jadi saya dapat membeli banyak tanah, saya berpikir nanti untuk saya dan keluarga. Saya mendengar suara Tuhan dengan berkata “kamu ingin diangkat atau dikubur?”, saya jawab “diangkat”.
Tuhan katakan “berikan tanahmu kepada hamba-Ku” Saya memang tidak terlalu mengenal hamba Tuhan itu namun saya taat tanpa meminta bayaran sepersen pun. Ternyata benih yang telah saya tabur tidak terbuang dengan percuma karena benih tumbuh subur di tanah yang tepat, dan hari-hari ini saya dapat menuainya.
Kini Tuhan yang mengangkat dan mempromosikan saya dengan cara-Nya yang ajaib. Bila dulu saya pernah tidak dipandang, kini banyak orang datang dan meminta bantuan agar dagangannya dapat ikut dipasarkan.
Orang dapat berkata bila viral itu ada waktunya. Namun saya percaya janji Tuhan bahwa anak-anak Tuhan itu berbeda, bahwa jika pintu itu sudah terbuka, tidak ada yang dapat menutupnya. Kuncinya harus tetap mengandalkan Tuhan, jangan pernah menyangkal Tuhan. Selalu mengakui bahwa semua ini adalah berkat dari Tuhan, dan saya tidak ada apa-apanya. Jangan pernah merasa ini adalah karena kekuatan kita semata. Saya sadar bahwa siapakah saya ini, bicara saja tidak fasih, berantakan kata orang. Namun Tuhan yang memampukan.
Puji Tuhan, kini toko saya begitu ramai berdatangan para pelanggan. Kalau dulu cendol yang sebanyak 10 bungkus dalam dua hari tidak habi-habis. Kini dengan cendol yang sama, Tuhan dapat lakukan mujizat dalam satu hari dapat terjual 300 bungkus. Begitu juga bika ambon sebanyak 5 loyang bisa tidak laku hingga tiga hari bahkan sampai jamuran, kini dalam satu hari dapat terjual lebih dari 100 loyang, Haleluya, Tuhan Yesus sungguh luar biasa, saya tidak pernah membayangkan Tuhan dapat mengubah keadaan seperti ini. Saya selalu minta kepada hamba Tuhan agar terus mendoakan saya agar tidak menjadi sombong.
Apa yang terjadi saat ini saya sadar semuanya karena anugerah Tuhan. Saya tidak dapat bermegah untuk itu semua, saya bukan seorang yang pandai dan fasih berbicara. Puji Tuhan, kini kami memiliki 20 karyawan.
Apapun yang terjadi tetap harus percaya, jangan patah semangat, tetap fokus dengan Tuhan tetapi jangan lupa harus tetap berusaha, jujur, jangan pernah malu dengan mengakui Tuhan dan mengatakan bahwa kita adalah anak Tuhan. Tetap menjadi saksi dimanapun kita berada, jangan pernah berpikir takut ditolak, percayalah pasti Tuhan membela dan menolong kita.
Beryukur atas kemurahan Tuhan karena dengan usia yang lanjut ini, Tuhan mempercayakan hal yang luar biasa; anugerah-Nya yang ajaib. Kerinduan saya kiranya dimasa tua ini saya dapat lebih fokus dan sungguh-sungguh dengan Tuhan. Puji Tuhan, keempat anak saya dapat menyelesaikan pendidikan terbaik, bahkan semuanya lulusan luar negeri.
Biarlah Tuhan yang selalu dimuliakan dan saya semakin kecil. "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu," demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepada kita hari depan yang penuh harapan. Amin.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.