Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
https://hmministry.id/userfiles/vopArticle/
YesusTeladanIntegritasdalamPerbuatan.pdf
Ruang Remaja
“Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu,
karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati,
nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!”
Kidung Agung 8:6
Cinta merupakan anugerah Tuhan yang indah dan layak untuk disyukuri. Namun, seringkali sikap kita dalam memperlakukan rasa cinta dapat bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Apa ada yang salah dengan cinta tersebut?
Jelas tidak ada yang salah dengan cinta, karena cinta adalah ciptaan Allah. Ciptaan Allah yang baik dan indah adanya. Cuma seringkali sikap kita dalam ‘memperlakukan’ rasa cinta itu yang kerap kali salah.
Waktu kita dilanda cinta kepada orang lain, kita malah melakukan cara-cara yang justru bertentangan dengan firman Tuhan, maka sering kali yang terjadi dikalangan remaja; hamil sebelum nikah, free sex, bunuh diri akibat putus atau cinta ditolak, main dukun buat mendapatkan pujaan hati, gonta-ganti pacar dan berbagai perilaku buruk yang mengatasnamakan cinta. Sedihnya, hal ini juga banyak dilakukan sama anak-anak Tuhan yang seharusnya sudah tahu dan mengerti kebenaran.
Mal Praktik Cinta
Kalau gara-gara ‘cinta’ kita menomorduakan, bahkan melupakan Tuhan, wah… ingat deh, itu bukan cinta lagi namanya, dan sudah tidak bisa dibenarkan lagi. Kalau pinjam istilah kedokteran, kita sudah melakukan yang namanya ‘mal praktik cinta’. Menyalahgunakan cinta untuk memuaskan kepentingan, keinginan atau hawa nafsu kita semata.
Harusnya kita tahu, cinta yang dari Allah, tidak akan bikin kita ‘mabuk’ dan ‘buta’, sehingga kita sulit membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Cinta dari Allah tidak akan menggiring kita memberontak terhadap ortu, terhadap aturan bahkan terhadap firman Tuhan.
Ingat Sobat muda, kalau cinta kita sudah tidak lagi sesuai sama firman Tuhan, koreksi kembali apa cinta kita adalah cinta murni yang datangnya dari Tuhan. Jangan-jangan cinta kita cuma hawa nafsu semata. Kidung Agung mengingatkan,
“Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!”
Kidung Agung 8:6
Nah, jangan pernah membawa diri ke dalam pencobaan. Tapi serahkanlah dirimu dan carilah kehendak Allah, termasuk dalam urusan cinta! Amin. (MA).
Dunia Kita
Darah dalam tubuh kita berwarna merah karena mengandung hemoglobin, yaitu suatu protein pernapasan yang mengandung zat besi. Hemoglobin ini mengikat molekul-molekul oksigen hasil pernapasan untuk diedarkan ke seluruh bagian tubuh. Semakin tua warna merahnya berarti kandungan oksigennya semakin rendah, sebaliknya semakin terang warna merahnya berarti semakin besar kandungan oksigennya.
Tranfusi darah pertama dilakukan pada tahun 1667 oleh Jean Baptiste yang mentransfusikan sekitar 1 liter darah domba ke seorang anak muda.
Wanita memiliki sekitar 4,5 liter darah, sedangkan pria memiliki 5,6 liter darah dalam tubuhnya.
Darah manusia diproduksi di sumsum tulang belakang. Produksi ini meliputi produksi sel darah merah, sel darah putih dan trombosit. Proses pembentukan darah ini disebut hematopoiesis.
APA KATA ALKITAB TENTANG DARAH?
Menurut Kamus Alkitab, di dalam Perjanjian Lama “darah” dalam pemikiran Ibrani adalah tempat pusat “kehidupan” atau bahkan diidentikkan dengan pusat kehidupan itu sendiri. Karena itu, darah merupakan sesuatu yang sangat memiliki peranan penting dalam persembahan “korban” yang dalam masyarakat Ibrani dangat fundamental.
“Darah Yesus” digunakan beberapa kali di Perjanjian Baru sebagai ungkapan atas kematian Yesus sebagai korban persembahan dan penebusan dosa dalam mewakili manusia. Istilah ini digunakan karena Yesus benar-benar mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib. Ia berdarah dan mati bagi orang berdosa.
Paulus menulis:
“Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang kadang-kadang jauh, menjadi dekat oleh darah Kristus.”
Efesus 2:13
Tanpa Darah Kristus, manusia jauh dari Allah.
Darah Yesus membawa kita ke dalam persekutuan dengan Allah. Darah Yesus mendamaikan kita dengan Tuhan. Dan Darah-Nya memberi kuasa kepada orang percaya menang untuk atas iblis. (LY)
Ruang Kesaksian
“dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka”.
2 Tawarikh 7:14
Tahun 2006 adalah awal dimana Tuhan ijinkan saya ada dititik terendah dalam hidup saya. Saya lahir di keluarga yang takut akan Tuhan, saya menikah dengan Handy dan kami dikaruniai seorang putri. Saya berjemaat di GBI House of Bread, Pamulang. Kondisi ekonomi kami mengalami kesulitan besar, dimana suami terjerumus dalam perjudian, membuat keuangan kami morat marit. Saya berusaha memutar otak untuk bertahan hidup.
Dalam keadaan yang sulit saya berusaha untuk mencari pekerjaan, tapi dengan usia yang tidak muda lagi sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Saya bergumul untuk bisa mendapatkan nafkah bagi keluarga, dan dalam kondisi putus asa saya bermaksud untuk cerai dari suami.
Dalam pergumulan itu saya memutuskan untuk mencari Tuhan, saya pergi ke bukit doa yang ada di Ungaran. Saya berdoa mencari wajah Tuhan, minta ampun, saya katakan: "Tuhan aku mengasihi Engkau", tapi saat itu saya mendengar Roh Kudus berkata: "Kalau kamu mengasihi Aku, kamu tidak akan bercerai". Saya terkejut mendengar itu, dan langsung menangis, bertobat dan minta ampun kepada Tuhan, berjanji tidak akan ada kata 'cerai' keluar dari mulut saya lagi. Lalu Tuhan dengan jelas mengatakan agar saya keluar dari Pamulang.
Tidak kebetulan saya bertemu dan berkenalan dengan salah seorang rombongan dari Surabaya yang sedang berdoa, ia mengajak bekerja sama dalam mengelola kantin. Bagi saya ini adalah peluang yang memang sudah saya harapkan. Akhirnya tercapailah kesepakatan itu. Singkat cerita tahun 2007, kami sekeluarga pindah ke Surabaya, mengontrak rumah dan hidup dengan sisa uang yang tidak seberapa.
Hari-hari itu kami jalani dengan berat di Surabaya. Apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapan. Saya berusaha mencari job lain, tapi hal itupun tidak menghasilkan keuntungan, malah sebaliknya kerugian bagi kami. Dan Roh Kudus ingatkan saya untuk fokus di masak dan akan 'memiliki'; demikian janji-Nya. Akhirnya saya mulai belajar bagaimana mengelola kantin dan memasak, tapi sekali lagi saya kecewa karena apa yang dijanjikan, bahwa saya akan 'memiliki', pada kenyataannya malah saya putus join karena satu dan lain hal, hanya sekitar 3 bulan.
Secara manusia saya kecewa, terlebih lagi suami memojokkan dan mempersalahkan saya dengan berkata: "Kamu bilang Tuhan yang suruh keluar dari Pamulang dan pindah ke Surabaya, mana buktinya?" Dalam keadaan bingung saya hanya bisa tersungkur di kaki Tuhan. Saya bingung karena Tuhan sudah bawa saya sejauh ini, lalu apa yang harus saya lakukan?
Akhirnya tahun 2008 kami balik ke Pamulang, dan mengontrak di rumah seorang hamba Tuhan. Waktu itu saya harus membayar 12 juta untuk 2 tahun, sedangkan uang yang ada hanya 10 juta. Akhirnya saya minta waktu untuk membayar sisanya; disepakati sisanya akan segera saya bayar. Pada saat itu saya masih belum punya usaha apa pun padahal keuangan kami sudah semakin menipis, tapi sekembalinya saya dari Surabaya saya menetapkan diri untuk tidak mengandalkan manusia, hanya akan mengandalkan Tuhan; apa pun masalahnya.
Akhirnya Tuhan berikan kepada kami tempat usaha di Pasar Modern yang ada di Gading Serpong, dengan cara yang ajaib Tuhan kasih tempat ini. Sungguh ini sebuah anugerah buat kami. Tapi masalah baru timbul, di pasar yang sudah ramai ini kami bingung harus jualan apa. Akhirnya saya hanya membuat makanan yang saya bisa. Alangkah sedih saya setiap hari melihat orang-orang yang makan di tempat lain, namun duduk di meja yang saya sediakan, karena meja saya kosong; tidak ada yang duduk. Tetangga kanan kiri saya menambahi dengan ucapan: "Bu, tempat ini memang sial, sudah 4 orang yang dagang di sini, semuanya tidak sampai 3 bulan sudah tutup."
Demi mendengar perkataan orang itu roh saya bangkit, saya marah di dalam hati, dan saya bilang: "Oh iblis lagi ngutukin saya, saya katakan surga terbuka di tempat ini, tempat ini diberkati oleh Tuhan, saya tolak dan patahkan setiap kutuk yang sudah dilepaskan oleh orang itu, di dalam nama Yesus." Terus terang saya sempat berniat menjual tempat itu kepada tetangga sebelah kiri saya seharga 10 juta, karena saya sudah putus asa, tapi Roh Kudus ingatkan: "jangan dijual" dan saya taat.
Dalam kondisi itu kembali saya merendahkan diri datang kepada Tuhan, minta tuntunan-Nya tentang apa yang harus saya buat. Saya mohon ampun karena tidak melibatkan Tuhan, saya berjalan dengan kekuatan sendiri. Akhirnya Roh Kudus katakan agar saya membuat mie, bihun, kwetiaw baskom untuk dijual di tempat itu dan kami taat. Sampai akhirnya pelanggan minta saya tambahkan menu lain untuk melengkapi menu yang ada.
Saat itu kami masih menunggak kontrakan rumah sebesar 2 juta, saya berusaha menabung untuk melunasi kekurangan uang sewa rumah. Hingga disuatu hari Minggu saat kami ibadah, ada satu rhema yang saya dapatkan, yaitu tentang puasa nabi Nehemia. Saat Firman Tuhan disampaikan, Roh Kudus ingatkan saya untuk mengambil bagian dalam doa puasa, akhirnya saya komitmen untuk ambil bagian dan didoakan.
Ini adalah mujizat pertama yang Tuhan buat dalam hidup saya. Saat saya berpuasa di hari kelima, ada seorang wanita datang ke kios. Saya tidak mengenal baik, namun saya tahu suaminya. Ternyata wanita itu seorang pendoa. Dia katakan bahwa pagi tadi saat dia berdoa, Tuhan berbicara kepadanya agar memberkati kami. Saat itu saya menolak pemberiannya, saya katakan memang saya sedang berdoa puasa minta kepada Tuhan agar saya dapat melunasi uang kontrakan sebesar 2 juta. Sontak wanita itu kaget, karena jumlah yang sama yang Tuhan suruh wanita itu berikan kepada kami. Di situ iman saya bangkit, ternyata mujizat masih ada sampai sekarang, dan tepat memasuki bulan Desember saya dapat melunasi kekurangan uang kontrak rumah kami, itu semua karena Tuhan.
Mengenai perpuluhan, sejak awal mulai berjualan selalu saya kembalikan 1/10 apa yang menjadi milik Tuhan. Waktu kami balik lagi ke Pamulang dari Surabaya, anak saya kembali pindah sekolah yang ada di Pamulang. Saya harus membayar uang gedung, uang pangkal, sedangkan kondisi sedang tidak punya uang. Saya bayar sebagian dan sisanya saya meminta untuk dicicil, pihak sekolah menyetujui. Tapi dengan berjalannya waktu saya tidak bisa mencicil, hingga akhirnya sampailah waktunya anak saya lulus. Kami menerima undangan mengambil ijazah, namun disurat panggilan itu ada catatan bahwa bagi yang ada tunggakan diharapkan untuk melunasi administrasi terlebih dahulu. Saya bingung apa yang harus saya lakukan.
Saat itu hari Minggu dan hari pengambilan ijazah hari Senin. Saat beribadah saya sudah menyiapkan perpuluhan, tapi karena besok harus mengambil ijazah maka saya ambil lagi uang perpuluhan yang sudah saya siapkan. Saya katakan ampuni saya Tuhan, saya bukan mau mencuri milik Tuhan, saya cuma pinjam bulan depan dikembalikan”. Tapi ada suara yang begitu lembut berkata, "Mengapa kamu kuatir, bukankah Aku Allahmu yang akan mencukupi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Ku didalam nama Yesus?" Kata-kata ini terus berbicara dihati saya, sampai saya menangis selama ibadah.
Hati saya sangat galau, terlebih saat itu bapak gembala kami Pak Arie khotbah tentang Ananias dan Safira, hati saya sungguh hancur, saya langsung mengambil amplop perpuluhan lagi, saya masukan kedalam kotak perpuluhan. Detik itu juga hati saya plong rasanya, dan damai sejahtera memenuhi hati saya.
Keesokan harinya suami dan anak saya kesekolah untuk mengambil ijazah, dan betapa terkejutnya mereka saat nama anak saya dipanggil, wali kelasnya langsung memberikan ijazahnya tanpa meminta suami saya melunasi apa pun. Suami saya bingung, lalu dia bertanya kepada pihak sekolah, apakah masih ada yang harus dibayar? Wali kelas anak saya mengatakan bahwa anak saya tidak ada tunggakan, alias lunas. Sungguh kami sangat terheran-heran siapa yang sudah melunasi tunggakan kami, karena tidak ada seorangpun yang tahu perihal tunggakan ini kecuali Tuhan.
Dari situ iman percaya saya semakin kuat kepada Tuhan, dan saya menetapkan hati dan pikiran saya untuk terus bergantung dan berharap hanya kepada Tuhan, karena bagi saya Tuhan Yesus terlalu nyata. (Yer 17:7) Bisnis kami di pasar semakin diberkati oleh Tuhan, sehingga anak kami bisa kuliah sampai lulus. Tuhan selalu mencukupkan semuanya.
Saya melihat bahwa pengalaman di Surabaya bukanlah suatu kegagalan, meskipun saya dihujat kanan kiri. Tidak ada rencana Tuhan yang gagal. Surabaya menjadi tempat pembelajaran hidup, dimana saya menjadi semakin mengenal siapa Allah kita. (Ayub 42:5)
Saya semakin dekat dan melekat kapada-Nya, semakin bergantung kepada-Nya, tidak ada yg lain, janji Firman-Nya selalu nyata buat saya. Saya teringat dengan kisah Yusuf dan kisah Ayub yang luar biasa, dari sinilah saya belajar percaya.
Sampai hari ini Tuhan memberkati keluarga kami, sekarang saya sudah diberi rumah yang baru (tidak kontrak lagi). Anak saya sudah berkeluarga, dan saya baru saja dikaruniai seorang cucu perempuan yang cantik dan lucu. Semua keadaan yang terpuruk dan kelihatannya tidak ada jalan keluar, ternyata saat kita sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan, maka mujizat-Nya terjadi, dan percayalah badai pasti berlalu. Usaha kami sampai saat ini masih tetap berjalan, pandemi tidak mampu membuat kami bangkrut. Kalau Tuhan sudah buka jalan tidak ada yang dapat menutupnya. Semua karena Tuhan.
Dengan semua ini saya hanya bisa bersyukur mempunyai Tuhan yang baik, yang selalu ada dalam setiap musim hidup kami. Terima kasih Tuhan, anugerah-Mu besar didalam hidupku.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.