Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
" Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat,
supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.”
1 Petrus 5:6
Salah satu kisah Alkitab yang bisa mengajarkan pada kita tentang pentingnya sikap rendah hati adalah kisah tentang Naaman la adalah panglima kerajaan Aram yang punya karier cemerlang selalu membawa kemenangan dalam setiap pertempuran yang ia pimpin.
Namun, saat sedang berada di puncak kariermya, Naaman malah menderita sakit kusta, penyakit yang saat itu tidak ada obatnya. Hanya ada satu cara bagi Naaman agar bisa sembuh dan penyakitnya, tapi syarat yang harus dilakukan adalah ia wajib bersikap rendah hati.
Ujian Kerendahan Hati
Naaman harus bersikap rendah hati untuk bersedia mendengar, percaya, serta menuruti nasihat seorang pelayan perempuan bangsa lsrael yang merupakan tawanannya. Tentu saja itu bukan hal yang mudah, mengingat kalau Naaman adalah seorang panglima yang dihormati oleh banyak orang. Di samping itu, dengan mencari pertolongan pada nabi di Israel, Naaman harus mengakui bahwa Allah orang Israel lebih hebat daripada Rimon, dewa badai orang Aram.
Selain itu, Naaman juga ketika menghadapi nabi Elisa yang tidak bersedia menemuinya secara langsung melainkan menyuruh pembantunya. Perintah yang diberikan oleh Elisa pun kedengaran gak masuk akal bagi Naaman, yaitu ia harus mandi sebanyak Tujuh kali di Sungai. Hampir saja Naaman menolak perintah tersebut, tapi untungnya beberapa pegawainya memperingatkannya.
Menerapkan gaya hidup rendah hati merupakan tuntutanyang mutlak bagi setiap anak Tuhan. Tanpa sikap rendah hati kita gak akan memperoleh keselamatan, karena keselamatan hanya bisa diperoleh saat kita bersedia merendahkan hati kita lalu mengakui keberdosaan kita serta menerima Tuhan Yesus sebagai juruselamat pribadi kita.
Tanpa sikap rendah hati kita gak akan mengalami pertolongan Tuhan, karena Tuhan menginginkan kita bersandar secara penuh pada kasih setia-Nya. Tanpa sikap rendah hati kita tidak akan menjadi seorang pemimpin yang diberkati Tuhan, karena pemimpin yang dipilih Tuhan adalah orang yang bersedia merendahkan dirinya dengan cara melayani orang lain. Lagipula, nggak ada ruginya kita menerapkan sikap rendah hati dalam hidup sehari-hari. So, kenapa kita gak melakukannya? (MA)
Ruang Marketplace
“Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil,
berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.”
Matius 5:41
Going Extra Mile, bukan sesuatu yang baru bagi kita. Namun bagaimana penerapannya? Sudah konsistenkah kita menjalankan hal tersebut dalam pekerjaan, dalam kehidupan sehari-hari? Melakukan langkah lebih, oleh beberapa orang dianggap sebagai sesuatu hal yang berat atau mustahil, padahal tidak juga. Melakukan lebih dari yang diminta, lebih dari yang diharapkan orang, kadang kita hanya perlu mengubah kebiasaan kurang yang efektif, yang sudah dilakukan setiap hari.
“You will never change your life, until you change something you do daily,”
John C. Maxwell
Ya, mungkin hal kecil itu berupa kebiasaan menunda, menggampangkan sesuatu, mengerjakan hal tidak sampai tuntas, kurang komunikasi dengan rekan kerja, dan sebagainya. Hal-hal seperti itu jika dibenahi, maka tentu akan menghasilkan hal lebih bagi orang lain dan bagi pencapaian diri sendiri.
Sayangnya, mindset untuk melakukan lebih, tak jarang masih dilihat negatif oleh sebagian orang. “Kalau saya melakukan lebih, perusahaan yang paling diuntungkan, bukan saya. Jika waktu, energi, usaha dikerahkan lebih, apakah saya akan mendapat hal lebih hari ini juga?” Orientasinya tanpa sadar kepada diri sendiri, dan orang lupa bahwa semuanya mesti ditujukan kepada Tuhan.
Inilah alasan mengapa kita perlu melakukan langkah LEBIH:
1. Karena Untuk KEMULIAAN ALLAH
“Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.”
I Korintus 10:31
Sepasang gay mengajukan tuntutan terhadap sebuah toko kue di Colorado, Amerika Serikat. Mereka tidak terima karena toko tersebut menolak membuatkan sebuah kue pengantin untuk pernikahan mereka. Melalui seorang pengacara, Jack Phillips, salah satu pemilik di Masterpiece Cakeshop menyatakan, “Kasus ini bukan tentang perdagangan. Pada intinya, ini adalah kasus tentang hati nurani.” Setelah Philips melakukan penolakan untuk membuat kue pengantin bagi pasangan sesama jenis itu, ia segera menjadi berita nasional. Pemilik toko roti itu berkomentar, “Bisnis kami malah meningkat sekitar dua kali lipat. Ada banyak orang yang datang untuk mendukung kami.”
Melakukan hal lebih untuk kemuliaan Tuhan, ini bukanlah hal mudah, bukan juga tanpa risiko. Ada banyak penentang, jadi bersiaplah menerima kritik dan keluhan. Namun melakukan hal lebih yang sesuai nilai-nilai iman, jelas akan menyenangkan hati Tuhan dan membuat hati kita lebih damai. Jadi, mohonlah kekuatan agar Tuhan memberi kita keberanian sehingga dalam bekerja, dalam berkarya kita mampu berbuat lebih, lebih memilih menyukakan Tuhan, lebih condong kepada kebenaran, lebih jujur, lebih takut akan Tuhan.
2. Karena Kita Memang ber-BEDA
Setelah kita memiliki motivasi yang benar, motivasi yang utama;
yakni untuk kemuliaan Tuhan, maka alasan berikutnya melakukan lebih adalah karena kita memang terpanggil berbeda. Di tengah mayoritas dunia kerja yang semua ‘serba hitung-hitungan’ going extra mile akan membuat kita justru bersinar diantara crowd.
Siapa yang tidak kenal dengan Joe Girard? Bayangkan dalam sehari, ia bisa menjual 6 mobil! Hasil yang sangat jauh bila dibandingkan teman-temannya, yang hanya menjual 4-5 mobil per bulan. Namun jangan hanya melihat hasilnya, tapi lihat apa yang sudah ia curahkan sehingga mendapat hasil yang sedemikian cemerlang.
Joe jelas bukan pribadi yang rata-rata, mediocre; tapi jauh lebih unggul, melihat ke depan, one step a head dibanding rekannya. Tak heran, ia menjelma menjadi sales dengan pencapaian hebat. Ada hal-hal sederhana namun nyata yang ia kerjakan. Hal-hal itu seringkali dianggap sepele, diabaikan orang tapi malah konsisten dikerjakan Joe. Contohnya, ia menjawab semua telepon dan email yang masuk. Ia tidak melewatkan satu panggilan pun, satu pesan pun. Karena ia mengerti bahwa mengabaikan itu, berarti siap kehilangan pelanggan. Joe Girard tersenyum, sangat antusias menyambut setiap customernya. Bahkan Joe sering menyapa anaknya customer dengan berlutut. Tentu hal ini membuat kesan mendalam sekali bagi pelanggannya. So, mulai pikirkan hal-hal yang kecil yang berdampak besar, sedikit lebih rajin, sedikit lebih tekun, sedikit lebih ramah, sedikit lebih sabar. Pendek kata, berhentilah menjadi pribadi yang biasa-biasa.
“Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya.”
I Raja-raja 19:19
Elisa membajak dengan 12 pasang lembu, jadi ada 24 lembu yang ia kendalikan. Lumrah? Biasa? Jelas tidak. Tidak heran, ia dipilih Allah menggantikan Elia. Pribadi tak biasa, tidak akan melakukan hal yang biasa-biasa.
3. Karena Tersedia BERKAT yang Melimpah
“Orang yang bekerja hanya sebesar ia dibayar, selama-lamanya akan dibayar sebesar ia bekerja,” demikian ujar John C. Maxwell. Ya, kerja dan hasil selalu berbanding lurus. Ingin berkat yang besar? Maka, tidak bisa tidak, mesti mengeluarkan hal yang lebih pula, harus menjalani proses yang lebih daripada orang-orang. Daud, yang ia lawan adalah Goliat, raksasa.
“Lalu tampillah keluar seorang pendekar dari tentara orang Filistin. Namanya Goliat, dari Gat. Tingginya enam hasta sejengkal.”
1 Samuel 17:4
Maka namanya pun segera tersebar seantero negeri. Jika ia melawan musuh yang punya ukuran tubuh, yang punya pengalaman, yang punya kemampuan sama dengan dirinya, mungkin kejadiannya akan berbeda. Tidak ada yang terlalu mencolok, tidak ada yang wah. Tapi karena yang dihadapi, yang dikalahkan adalah pribadi yang lebih besar, lebih kuat, lebih mahir dari dirinya, maka berkat besar juga pantas Daud terima.
Sayangnya, seringkali orang alergi dengan tantangan besar. Begitu bertemu masalah rumit, segera saja menarik diri. Saat berjumpa dengan problem tak biasa, lebih besar dari kekuatannya, orang tak jarang bersembunyi. Padahal, di dalamnya tersimpan berkat luar biasa. Jika dihadapi, jika diselesaikan, maka akan muncul penemuan baru, muncul jabatan baru, muncul pencapaian baru. Oleh sebab itu, taklukkan masalah besar yang menghadang, maka prestasi kita akan segera melejit.
Pro & Biz, salah satu penentu sukses yang umum adalah membiasakan diri melakukan hal-hal yang tidak suka dilakukan oleh para pecundang. Jadi, mari berjalan lebih jauh, lebih giat, lebih cepat bersama Tuhan. (MORE)
“To be in the top 1% you have to be willing to do what the other 99% aren't.”
Ruang Kesaksian
“Tetapi seperti ada tertulis: ”Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata,
dan tidak pernah didengar oleh telinga,
dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia:
semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
1 Korintus 2:9
Perkenalkan nama saya Hon King Wie (Awie), saya melayani sebagai diaken ibadah raya di GBI Modernland (Rayon 3). Pada kesempatan ini saya mau menceritakan kebaikan Tuhan yang dahsyat melalui kesaksian mujizat yang Tuhan perbuat untuk mata kiri saya.
Pada bulan Juli 2022, penglihatan mata kiri saya mengalami gangguan. Jika mata kanan ditutup, maka mata kiri melihat dengan buram dan berwarna kekuningan. Mulanya saya berpikir mungkin karena kelelahan dan berusaha istirahat lebih banyak, tetapi tidak ada perubahan.
Pada bulan Agustus 2022 kondisinya menjadi lebih parah. Garis mendatar yang seharusnya lurus, saya melihatnya seperti garis melengkung dan penglihatan saya menjadi semakin buram.
Akhir bulan Agustus 2022 saya pergi ke dokter spesialis mata di salah satu rumah sakit di daerah Tangerang, dan dilakukan serangkaian pemeriksaan yang salah satunya berupa scan mata.
Hasil scan menunjukkan ada masalah pembengkakan di retina mata sebelah kiri. Dokter memberikan obat tetes mata dan dua macam obat tablet untuk dua minggu. Saya berdoa untuk obat tersebut dan selama 2 hari mengkonsumsi obat, mata kiri mengalami perih, sakit dan semakin menjadi buram.
Kemudian saya berpikir kenapa obatnya bertuliskan 'glau'? Apakah saya mengalami glaukoma atau akan mengalami kebutaan? Timbul rasa kuatir, tertekan dan takut. Namun saya tetap berdoa. Memasuki hari ketiga saya dan istri berdiskusi dan memutuskan mencari second opinion ke dokter spesialis mata yang lain.
Akhirnya saya mendapat referensi agar periksa ke dokter spesialis mata di daerah Kemayoran. Hasil pemeriksaan scan menyatakan bahwa mata kanan saya normal, tetapi di mata kiri terdapat gumpalan cairan sangat tebal (extreme) di dekat retina mata kiri dan ada lubang besar dekat retina sehingga air mata terus masuk ke lobang tersebut, ini yang menyebabkan gumpalan cairan semakin menjadi besar. Dokter menjelaskan bahwa mata kiri saya 100% bukan glaukoma, tapi ada masalah di retina dan harus segera di tangani.
Puji Tuhan, saya mengucap syukur mata kiri saya bukan mengalami glaukoma. Saya terus berbahasa roh dan berdoa dalam hati, minta tuntunan Tuhan tentang bagaimana pengobatan untuk mata kiri tersebut. Dokter menyarankan untuk tidak mengkonsumsi obat dan tetes mata dari dokter sebelumnya. Kebetulan juga saya sudah berhenti mengkonsumsi obat-obat tersebut.
Dokter segera merujuk saya ke dokter spesialis retina pada hari itu juga. Saya menunggu sampai jam 8 malam untuk dapat giliran di periksa dan hasil pemeriksaan mengatakan mata saya harus segera dioperasi laser mata kiri, supaya lobang tersebut tertutup. Berbahaya jika dibiarkan, karena akan semakin banyak cairan yang masuk, dan akhirnya dapat meletus di dalam; karena sangat extreme gumpalan cairannya. Mata kiri saya di diagnosa CSR (Critical Seriously Retina). Saya mendapat jadwal operasi laser mata pada hari Senin, 5 September 2022. Saya minta dukungan doa dari COOL, rekan pelayanan dan pendoa syafaat.
Singkat cerita, Puji Tuhan operasi laser mata berjalan dengan baik dan lancar. Dokter tidak memberikan obat mata sama sekali. Berharap cairan tersebut kering sendiri dalam waktu 3-4 bulan. Selama bulan Agustus, September dan Oktober 2022 ada lagu pujian yang menjadi rhema:
“Bila kubuka mataku dan lihat wajah-Mu, ku terkagum. Bila kulihat hidupku dan karya tangan-Mu, kutersanjung, karena semua yang baik dalam hidupku itulah karya-Mu..”
Lagu tersebut sering dinyanyikan saat Ibadah Raya, Menara Doa, Doa Pengerja Rayon, Doa Pagi, maupun di COOL.
Saya berdoa kepada Tuhan sambil berkata: “Tuhan, mata kiri saya ini milik Tuhan, walaupun saat ini buram dan tidak jelas, melihatpun susah, saya mengucap syukur. Saya tetap menyembah Tuhan dan mengimani pasti Tuhan beri mujizat dan sembuhkan. Bisa melihat jelas, bisa menangis untuk Tuhan, bisa baca Alkitab lebih jelas. Dalam nama Tuhan Yesus, amin.”
Dan bertepatan masuk tahun Pey Gimel 5783, Gembala Sidang Pdt. DR. Ir Niko Njotorahardjo berkata, “Tahun ini tahun mulut, jadi selalu perkatakan hal-hal Sorgawi setiap hari dengan iman." Saya perkatakan dan deklarasikan Firman Tuhan bahwa, “Mata kiri saya pasti akan sembuh, sehat dan dapat melihat dengan jernih serta jelas, gumpalan cairan kering lenyap, bengkak kempes, mata kiri kembali menjadi normal lagi.”
Tanggal 10 Oktober 2022, saya kembali datang ke dokter dan dilakukan pemeriksaan scan ulang mata sebelah kiri. Hasilnya sungguh ajaib, gumpalan cairan extreme dekat retina hilang lenyap dan bengkak pun sudah tidak ada, semuanya menjadi normal kembali. Dokter mengatakan bahwa ini jarang terjadi karena sangat cepat sekali penyembuhannya, biasanya case ini butuh 3-4 bulan baru dapat kelihatan hasilnya.
Haleluya, Tuhan Yesus dahsyat! Saat menunggu di ruang day care, saya dihampiri suster untuk memeriksa pupil mata saya dan bertanya, “Pak berapa lama antri ke dokter? 6 bulan atau 1 tahun?” Lalu saya menjawab, “Saya tidak antri selama itu suster, pas hari itu langsung dapat melalui rujukan dokter dan bisa ke dokter dan dalam 5 hari langsung operasi laser.”
Suster itu berkata, “Tidak mungkin pak, kok bisa? Pasien dokter tersebut sangat banyak, pasien lain bisa antri sampai 6 bulan lamanya; bahkan hingga 1 tahun dari seluruh daerah.”
Di situ hati saya sungguh bergetar, ini pasti pertolongan Tuhan Yesus untuk saya. Kalau bukan karena campur tangan Tuhan tidak akan mungkin bisa secepat itu, bagaimana nasib mata kiri saya bila harus menunggu hingga 6 bulan atau 1 tahun. Tidak berhenti di situ saja, mujizat Tuhan terjadi ketika saya, hendak membayar biaya scan mata, di beri diskon 70%. Haleluya Tuhan Yesus sangat baik!
Puji Tuhan, sekarang mata kiri saya sudah dapat melihat dengan jernih dan jelas. Saya mengalami mujizat Tuhan yang sangat luar biasa. Pertolongan Tuhan Yesus tidak ada batasnya, semuanya heran dan ajaib. Bahkan disaat saya khawatir, tetap Ia menyatakan kuasa-Nya dan pertolongan-Nya. Tuhan selalu campur tangan dalam kehidupan saya pribadi dan keluarga. Terima kasih Tuhan Yesus.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.