Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik Disini
Ruang Remaja
“Beritakanlah firman, siap waktu tidak siap waktu,
nyatakanlah tegoran, beri nasihat, dan ajarlah dengan segala kesabaran."
2 Timotius 4:2
Apakah kamu memiliki teman yang berbeda agama dan tidak percaya pada Yesus? Ketika kita mempunyai pertemanan untuk berbagi kehidupan dengan orang-orang yang tidak mengenal Yesus, kita memiliki kesempatan yang luar biasa untuk menunjukkan kasih kepada mereka dan membagikan Injil pada saat yang tepat.
Meskipun menjadi tantangan baru untuk menjalin persahabatan dengan seseorang yang memiliki keyakinan agama yang berbeda denganmu, itu juga menyenangkan, memperluas wawasan, dan sangat mengasyikkan!
Berikut adalah beberapa alasan mengapa kamu sebaiknya mempertimbangkan untuk berteman dengan seseorang yang memiliki keyakinan agama yang berbeda:
KAMU AKAN BELAJAR TENTANG KEYAKINAN MEREKA
Mungkin kamu tahu cukup banyak tentang apa yang kamu percayai, tapi apakah kamu tahu banyak tentang agama lain? Apa yang kamu ketahui tentang Islam atau Buddhisme? Apakah kamu tahu sesuatu tentang agama Sikh atau Yahudi? Banyak dari pengetahuan kita tentang agama lain berasal dari apa yang kita lihat di televisi atau baca di surat kabar, tapi jika kamu benar-benar ingin belajar tentang suatu agama, habiskan waktu bersama seseorang yang mempraktikkan keyakinan tersebut. Kamu akan belajar fakta-fakta nyata dan siap untuk membahas detail-detail perbedaan dari kedua agama kalian.
Dan bukan hanya itu, dengan pergaulan itu, kamu sedang memberi mereka kesempatan untuk mengenal kekristenan yang kita hidupi dalam kesehariannya; menghadapi tantangan, berbuat kebajikan dan sebagainya.
KAMU AKAN MENGALAMI BUDAYA BARU
Seringkali, agama erat terkait dengan latar belakang budaya. Menghabiskan waktu bersama seseorang yang memiliki keyakinan agama yang berbeda mungkin akan melibatkan makanan baru, jenis perayaan yang baru, dan adat istiadat yang baru! Nikmatilah keragaman yang muncul dari menghabiskan waktu dengan orang-orang yang tidak memiliki latar belakang yang sama denganmu, dengan tetap bersikap selektif.
KAMU AKAN MEMILIKI KESEMPATAN UNTUK BERSAKSI
Pada suatu titik, jika kamu terbuka tentang imanmu, kamu akan terlibat dalam percakapan tentang apa yang kamu percayai dengan temanmu. Ini adalah kesempatan yang diberikan Allah untuk kamu membagikan Injil! Kamu mungkin menjadi orang yang akan menjelaskan dengan jelas tentang anugerah yang luar biasa dari kasih karunia kepada temanmu dan membantu mereka untuk mengikuti Yesus!
Namun, bagaimana cara menjalin persahabatan ini dengan baik?
Meskipun memiliki teman dari keyakinan agama yang berbeda adalah hal yang baik, hal itu juga bisa menantang! Berikut adalah beberapa tips untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang berkeyakinan agama yang berbeda:
BE RESPECTFUL
JANGAN pernah mengejek atau menghina temanmu karena keyakinan agama mereka. Meskipun ada hal-hal yang mereka yakini terlihat lucu atau tidak logis bagi kamu, tetaplah hormat dan baik saat kamu mengajukan pertanyaan dan belajar lebih banyak. Jadilah rendah hati!
DON’T FORCE THE GOSPEL DOWN THEIR THROATS
Meskipun selalu baik untuk membagikan Injil kepada teman-temanmu, penting juga untuk tidak memaksakan Injil kepada mereka yang tidak percaya. Jangan memperlakukan temanmu seolah-olah kamu hanya menghabiskan waktu dengan mereka untuk mengubah keyakinan mereka. Bicarakan minat bersama dan nikmati waktu yang dihabiskan bersama, kemudian obrolan tentang Injil sesekali atau saat kamu merasa itu tepat. Jangan ragu untuk berbagi pengalaman pribadimu tentang Kekristenan (seperti pengalamanmu di gereja), tetapi pastikan kamu tidak membuat temanmu merasa tertekan atau tidak nyaman.
BE GENTLE WITH HARD TRUTH
Yesus mengatakan bahwa satu-satunya jalan menuju Bapa adalah melalui-Nya. Oleh karena itu, kita percaya bahwa satu-satunya yang seharusnya kita percayai adalah Yesus dan kuasa-Nya untuk menyelamatkan kita. Namun, ini adalah kebenaran yang sulit. Banyak orang mempercayai hal-hal lain dan mereka sungguh-sungguh yakin bahwa mereka akan diselamatkan oleh hal-hal tersebut. Dan terkadang sulit untuk melihat teman yang baik dan penuh kasih dan mempercayai bahwa hanya karena mereka tidak mengenal Yesus, mereka tidak akan pergi ke surga! Tetapi itulah kebenarannya - kematian dan kebangkitan Yesus adalah cara Tuhan yang hidup dan benar menangani masalah dosa, dan hanya dengan menerima solusi ini kita dapat mengalami kekekalan bersama Allah.
Ketika kamu berbicara tentang keyakinanmu bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan menuju Allah, kamu perlu bersikap lembut. Temanmu mungkin merasa tersinggung, takut, atau menjadi sangat defensif. Jadi, pastikan kamu melakukannya secara perlahan, persiapkan dirimu dengan bukti sejarah yang mendukung pembicaraanmu jika diperlukan, dan berdoa untuk temanmu, agar mereka dapat mengenal kebenaran Injil.
Meskipun mungkin tidak selalu semudah menghabiskan waktu dengan seseorang yang memiliki keyakinan agama yang berbeda seperti yang kamu lakukan dengan teman-teman Kristenmu, ini adalah pengalaman yang sangat berharga, menarik, dan sering kali menyenangkan, dan kamu mungkin akan melihat Tuhan melakukan hal-hal luar biasa, sekaligus memberimu kesempatan untuk melaksanakan Amanat Agung. (MA)
Ruang Keluarga
Di manakah hati dan karakter manusia yang terdalam terbentuk? Pengaruh terbesar di dalam kehidupan manusia adalah apa yang mereka alami di rumah dimana mereka dibesarkan. Renungkanlah sejenak, apa yang orang tua Anda lakukan dan tidak lakukan yang membentuk dan mempengaruhi kehidupan Anda menjadi lebih baik. Tidak ada yang bisa bersaing dengan kuasa orang tua untuk membentuk hati seorang anak kecil! Allah telah memberikan kepada orang tua suatu kuasa dan pengaruh atas anak-anak mereka.
LANGKAH AWAL MENANAMKAN KASIH
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau...."
Ulangan 6:5-6
Ayat 7 menjelaskan langkah pertama yang harus kita lakukan apabila kita mengasihi Tuhan: "Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang (menanamkannya) kepada anak-anakmu."
Ulangan 6:7
Jadi apakah langkah awal untuk bisa membentuk hati dan karakter seorang anak menjadi seperti Kristus? Orang tua mulai dengan menanamkan kasih kepada Allah di dalam hati anak-anak! Itu adalah panggilan pertama dan terbesar orang tua!
Kata-kata "Tanamkan di dalam hati anak-anakmu" mengajarkan kepada kita bahwa rencana utama Allah dalam penginjilan dan pemuridan mengalir dari orangtua ke anak. Rencana utama-Nya adalah untuk menyebarkan kabar baik tentang Yesus Kristus, dan itu dimulai dari keluarga, dalam hubungan orangtua-anak.
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Allah memberi Anda anak? Berikut adalah jawabannya. Ia mempercayakan mereka kepada Anda, supaya Anda bisa melakukan semua yang ada dalam kekuasaan Anda untuk memimpin mereka agar mengenal dan mengasihi-Nya. Dia memberi Anda anak-anak sehingga Anda akan membantu mereka kembali ke rumah kepada Bapa mereka di Surga dengan selamat. Dia telah mengaruniakan kepada Anda misi untuk melatih anak-anak Anda sehingga mereka tidak hanya akan diselamatkan, tetapi juga akan memiliki kesempatan untuk membawa banyak orang lain ke Surga bersama mereka.
LANGKAH BERIKUTNYA MEMPERHATIKAN DAN MENELADANI ALLAH
Jika kita ingin menjadi orang tua yang sesuai Firman Tuhan, maka cara yang terbaik adalah dengan memperhatikan bagaimana Allah menjadi orang tua bagi kita. Di dalam Alkitab, Ia berulangkali menegaskan keinginan-Nya untuk memberikan kedamaian, perlindungan, dan keamanan kepada anak-anak-Nya. Mari kita teladani Allah yang menjadi orang tua bagi kita manusia, dan inilah cara Allah menjadi orang tua:
Menerima Anak Tanpa Syarat
Allah Bapa di surga menerima dan mengasihi anak-anak-Nya tanpa syarat, yaitu mengasihi kita, karena memang Allah mengasihi kita dan karena kita adalah anak-Nya. Allah tidak pernah memandang rupa kita, tidak melihat apa yang telah kita capai atau bagaimana kita berperilaku, meskipun Allah tahu kejahatan yang kita lakukan, Allah tahu pikiran buruk apa yang kita pikirkan, namun Dia tetap mengasihi kita.
Mari kita menerima anak kita tanpa syarat, mari kita mengasihi mereka dengan tidak bersyarat. Sekalipun anak itu berbuat yang tidak benar, orang tua tetap mengasihi mereka. Dan hal ini haruslah kita ucapkan dan katakan kepada anak kita. Mereka harus tahu mengenai hal ini dan mendengar dari mulut kita sendiri orang tuanya, bahwa kita tetap mengasihi dan menyayangi mereka apapun yang terjadi. Bahwa kita bangga punya anak seperti mereka. Tidak ada apapun yang dapat anak kita lakukan untuk membuat kita sebagai orang tua kurang mengasihinya, dan tidak ada sesuatu apapun yang dapat anak lakukan untuk membuat orang tua lebih mengasihinya.
Membela Anak
Sama seperti Allah yang membela anak-Nya terhadap penganiayan yang terjadi, begitu juga kita orang tua terhadap anak kita. Kita harus menjaga dan membela anak kita. Siap mendampingi anak kita untuk menyelesaikan masalah apapun. Anak akan merasa aman, kalau orang tua selalu ada dan membela mereka saat disakiti, dianiaya, atau yang lainnya. Membela anak bukan berarti kita selalu melindungi anak dari kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat.
Mengasihi Anak Dengan Prioritas Berdasarkan Alkitab
Salah satu prinsip untuk menciptakan keluarga yang aman adalah dengan melakukan segala sesuatu yang berada dalam kekuasaan kita untuk membangun keluarga kita dengan prioritas-prioritas berdasarkan Alkitab. Semakin rumah tangga kita merefleksikan struktur Allah, maka semakin hati anak kita merasa damai dan aman. Yang dimaksud dengan struktur Allah bagi keluarga adalah mencintai Allah yang utama dan prioritas pertama, selanjutnya mencintai pasangan kita (baik suami atau istri). Jangan sampai cinta kepada anak membuat kita mengabaikan cinta kita terhadap pasangan.
Memberkati Anak
Salah satu cara yang biasa Allah lakukan dalam mengasuh kita anak-Nya adalah dengan memberkati anak-anak-Nya. Segera setelah Allah menciptakan Adam dan Hawa, Allah memberkati mereka dan berkata,
“Beranak cuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu”
Kejadian 1 : 28b
Inilah berkat pertama dari sejumlah besar berkat yang Allah berikan kepada anak-anak-Nya. Allah ingin kita para orangtua melakukan hal yang sama untuk anak-anak kita. Contoh di Alkitab orang tua yang mengerti kuasa berkat bagi anaknya adalah Yakub. Ketika Yakub bersatu kembali dengan anaknya yang terhilang Yusuf, yang sudah jadi pangeran Mesir, Yakub bertanya kepada Yusuf apakah ia boleh memberkati cucu-cucunya.
Jawab Yusuf kepada ayahnya ; “Inilah anak-anakku yang telah diberikan Allah kepadaku disini, maka kata Yakub: “Dekatkan mereka kepadaku, supaya kuberkati mereka” (15-16) Sesudah itu diberkatilah Yusuf, katanya: nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak, telah hidup dihadapan Allah, Allah itu sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai sekarang, dan sebagai malaikat yang telah melepaskan aku dari segala bahaya, Dialah kiranya yang memberkati orang-orang muda ini, sehingga namaku serta nama nenek dan bapaku, Abraham dan Ishak, termasyur oleh karena mereka dan sehingga bertambah-tambah menjadi jumlah yang besar dibumi”
Kejadian 48 : 9, 15-16 ; (9)
Allah telah memberikan kuasa kepada para orang tua untuk memberkati anak-anak. Mengambil waktu untuk memberkati anak-anak kita dengan ucapan-ucapan doa serta kata-kata peneguhan dapat merubah hidup mereka. Berkat-berkat yang diucapkan bukanlah rumus-rumus kekuatan gaib, tetapi berkat-berkat Allah yang sesuai dengan Firman-Nya. Apabila orang tua dengan teratur mengucapkan berkat kepada anak, maka hal ini akan menambah rasa kedamaian dan keamanan anak. Salah satu contoh berkat yang bisa kita ucapkan kepada anak kita adalah pada,
“Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-NYA dan memberikan engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”
Bilangan 6:24-26
"Cara yang paling baik untuk belajar menjadi orang tua adalah dengan memperhatikan bagaimana Allah menjadi orang tua kita."
Ruang Kesaksian
“karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya,
dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.
Sebab, Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya,
dan mencambuk orang yang diterima-Nya sebagai anak”.
Ibrani 12:6
Perkenalkan nama saya Lince, pernikahan saya dengan King King Candra telah dikarunia dengan dua orang anak; putra dan putri. Dalam kesempatan ini saya ingin bersaksi akan kebaikan Tuhan yang telah Tuhan kerjakan bagi suami saya.
Pada tanggal 20 Desember 2022 saat berada di kantor, tiba tiba perut bagian kanan suami saya terasa sakit. Segera dia ke toilet, karena pikirnya akan membaik setelah buang air besar. Namun rasa sakit perutnya semakin menjadi, tubuhnya menjadi lemas bahkan dia sampai berjalan membungkuk menahan sakitnya. Sampai-sampai teman kantornya harus membantunya keluar dari kamar mandi dengan memapahnya. Akhirnya suami saya diijinkan pulang oleh atasannya untuk dapat beristirahat dan pergi berobat.
Karena jarak rumah kami di Tangerang jauh dari tempat kerja suami yang di Bekasi, maka dia pulang ke kostnya. Sesampai di kost, suami saya sempat berpikir bagaimana cara dia harus berobat, sedangkan di BPJS masih terdapat tunggakan 12 juta. Akhirnya dia memberanikan diri untuk mengajukan pinjaman dari kantor. Namun kantor tidak langsung memberikan pinjaman tersebut, bahkan diarahkan untuk menggunakan JKS saja. Jujur saat itu, suami saya merasa hampir putus asa. Untuk menahan rasa sakitnya, dia sampai harus meminum obat warung. Keadaannya semakin tidak membaik, bahkan malam itu ketika sedang buang air kecil dia mengeluarkan darah.
Dengan paniknya suami langsung menghubungi saya dan menceritakan keadaannya. Mendengar hal itu sebagai seorang istri saya sangat sedih dan takut. Kami juga tidak ada biaya untuk berobat ke dokter. Segera saya menghubungi mama mertua dan sambil menangis saya menceritakan keadaan suami kepada mama. Puji Tuhan, beliau bersedia membantu biayanya.
Keesokan paginya, mama mertua meminta adik ipar untuk mengantar saya ke kost suami di Bekasi, untuk menjemputnya berobat ke dokter. Saya melihat keadaannya sudah sangat lemah, tubuhnya keluar keringat dingin dengan wajah yang pucat dan jalannya juga sudah membungkuk. Puji Tuhan, Tuhan tidak pernah terlambat menolong kami, akhirnya kami tidak jadi dibantu oleh mama karena kantor akhirnya memberikan pinjaman, sehingga kami dapat membayar tunggakan BPJS.
Setibanya kami di RS, dokter jaga mengatakan bahwa ruangan IGD sudah penuh. Saya sempat berpikir bagaimana bila waktu menunggunya lama, saya khawatir dan takut akan keselamatan suami saya yang kelihatan kondisinya sudah kritis. Saya berdoa dalam hati memohon pertolongan Tuhan agar ia dapat segera ditangani. Saya kembali ke ruangan IGD dan menanyakan apakah sudah ada ruangan yang kosong, atau paling tidak dapat segera diperiksa dahulu karena saya sangat mengkhawatirkan keadaannya. Beberapa saat kemudian, akhirnya suami saya dapat ditangani dokter. Saya langsung mengurus surat administrasi. Dokter jaga mengatakan bahwa leukosit suami saya sangat tinggi mencapai 44 ribu, sedangkan normalnya 12 ribu. Dokter sampai terheran- heran, harusnya suami saya sudah tidak sadarkan diri.
Saya percaya bahwa ini semua karena campur tangan Tuhan. Dialah yang menyertai suami saya hingga saat ini. Sesaat itu saya dapat menyaksikan suami saya begitu kesakitan ketika selang di masukan ke dalam hidungnya. Saya tidak tega melihatnya dan kasihan karena selama ini dia belum pernah mengalami seperti ini, paling hanya sakit masuk angin biasa, tidak enak badan dan maag yang kambuh.
Setelah dokter melakukan pemeriksaan, rontgen, cek darah dan rekam jantung, akhirnya dokter mengatakan harus rawat inap. Karena hasil diagnosanya, suami mengalami usus buntu kritis maka tindakan operasi akan dilakukan pada esok harinya. Tanggal 21 Desember 2022, dokter bedah datang dan melihat hasil rontgennya. Dokter mengatakan harus segera dilakukan operasi. Kami berdoa memohon pengampunan Tuhan, agar Tuhan ambil alih dan meminta penyertaan campur tangan Tuhan agar yang terbaik dapat terjadi.
Selesai berdoa, suami masuk ke ruang operasi, saya menunggu dengan cemas selama beberapa jam. Sebagai manusia saya mulai merasa khawatir, kenapa belum selesai operasinya? Setelah menunggu hingga 3 jam, akhirnya saya mendengar panggilan untuk keluarga suami. Dokter yang memanggil mempersilahkan saya untuk masuk ke ruang operasi dan menjelaskan bahwa usus buntu suami saya sudah pecah, pihak dokter sudah melakukan semaksimal mungkin, kondisinya sudah menyebar ke organ tubuh lainnya. Bagian usus sudah ada abses (banyak nanah diusus kecilnya), namun tidak sampai dipotong. Diperkirakan sudah pecah selama 5 hari.
Saya hanya dapat menahan air mata dan berseru kepada Tuhan memohon pertolongan- Nya. Kemudian saya bertanya, “Sekarang bagaimana dok, apakah setelah operasi keadaan suami saya akan membaik?” Dokter tidak menjawab, hanya merekomendasikan agar dapat di rawat di ICU, karena napasnya agak tersengal sedikit, jadi harus dirawat dengan lebih intensif. Kondisinya belum siuman, saya begitu takut. Begitu banyak kekhawatiran serta bayangan ketakutan yang terlintas. Apabila sampai terjadi sesuatu yang membahayakan suami, bagaimana dengan kehidupan saya dan anak-anak.Tetapi Roh Kudus mengingatkan saya untuk tetap berdoa dan berkata suami saya dalam keadaan baik-baik saja.
Keesokan harinya, saya melihat dia sudah siuman dan dapat mengenali saya, hanya karena mulutnya terdapat selang sehingga suaranya tidak jelas. Saya bisikan ke telinganya: “Papi pasti sembuh, ada anak-anak papi yang sedang menunggu dan Tuhan pasti tolong.” Ia mengangguk sambil mengeluarkan air mata. Setelah dua hari kemudian, akhirnya dipindahkan ke ruang rawat inap. Puji Tuhan, Tuhan sungguh baik. Selesai operasi dia hanya diijinkan minum 1 sendok setiap 1 jam sekali.
Karena saya mengikuti saran dari dokter untuk tidak memberikanya minum, kami sempat bersitegang karena ia sempat marah karena permintaannya tidak dituruti. Setelah satu hari, akhirnya diperbolehkan untuk minum setengah gelas, dan setiap harinya dapat lebih banyak lagi. Untuk ke kamar kecil juga dia dapat sendiri, tetapi untuk buang air besar masih takut sampai menangis.
Kami masuk ke dalam kamar kecil bersama-sama dan berdoa, bila Tuhan sudah menolong menyertai saat operasi, kami percaya Tuhan juga pasti menolong untuk dapat buang air besar. Puji Tuhan, Tuhan menjawab doa kami akhirnya suami dapat buang air besar.
Setelah 5 hari di RS, dia diijinkan pulang, namun selang dua hari napasnya kembali sesak, dan harus kembali di rawat selama satu minggu untuk terapi uap sampai kondisinya baik. Kemudian saya melihat perut suami saya timbul abses (nanah). Saya pun segera membawa suami berobat ke RS, tetapi karena kami menggunakan BPJS, antriannya sangat lama. Saya melihat nanah yang keluar semakin banyak. Saya sangat takut, ketika dokter mengatakan harus kembali di operasi. Padahal sebelumnya suami saya sudah dinyatakan baik.
Di sini suami saya mulai merasa kecewa, mengapa harus terulang lagi. Ia merasakan takut dan khawatir. Saat dokter mengambil sample darah, suami menanyakan apakah dia harus melakukan operasi kembali? Saya menenangkannya dengan mengatakan bahwa dokter hanya akan melakukan operasi kecil saja untuk nanah yang keluar, padahal dalam hati sayapun merasa takut. Namun sebagai seorang istri saya harus terus menguatkan sekalipun sebagai manusia saya sering khawatir.
Saya hanya dapat berserah dan berdoa kepada Tuhan. Saya percaya bahwa Tuhanlah yang menolong. Dialah Allah yang menyembuhkan dengan sempurna, sekalipun ini adalah operasi yang ke dua.
Saat malam sebelum operasi tiba-tiba nanah yang ada diperutnya muncrat seperti air mancur. Saya terkejut, sampai bertanya: ‘Apa lagi ini Tuhan?’ Saya minta bantuan perawat, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Akhirnya mereka menghubungi dokter bedah.
Saya terus berdoa kepada Tuhan, sambil terus menguatkan suami: “Kamu akan baik- baik saja, pasti sembuh.” Tindakan operasi akan dilakukan pada pukul 10 pagi. Setelah abses (nanah) selesai dibersihkan, lalu dipasang selang dibagian kanan dan kiri perut agar abses dapat keluar melalui kantong stoma.
Dalam keadaan itu, Tuhan ijinkan kami untuk bertemu dengan anak Tuhan yang kebetulan juga di rawat satu ruangan dengan suami. Kami memuji dan menyembah Tuhan dengan sungguh. Tanpa sengaja ia memutar firman Tuhan dari Youtube dan hamba Tuhan nya sedang mengatakan: “Saya merasakan ada seseorang yang sakit dibagian perutnya, Tuhan ingin jamah, Tuhan pasti sembuhkan.” Kata-kata itu telah membangkitkan iman kami dan apa yang dikatakan hamba Tuhan itu sama persis dengan apa yang suami saya alami. Saya percaya ini bukan suatu kebetulan. Hamba Tuhan tersebut selanjutnya berkata: "Setiap rasa kecewa, kesal, dari semuanya ini Tuhan ingin membentuk Anda dan ingin memperbaharui."
Mendengar kata-kata itu saya dan suami menangis sejadi-jadinya, memohon pengampunan kepada Tuhan dan memohon kesembuhan terjadi dengan sempurna. Saya berdoa agar Tuhan dapat menyembuhkan suami saya agar Tuhan boleh pakai suami saya bagi kemuliaan-Nya.
Malam itu ketika kami sharing, kami kembali digerakan untuk menyembah Tuhan bersama-sama dalam ruangan itu. Kami memohon pengampunan dari Tuhan, sungguh kami rasakan hadirat-Nya yang begitu indah, sampai tidak ingin berhenti rasanya. Tuhan Yesus baik, mujizat-Nya pasti terjadi orang-orang yang mengandalkan Dia, yang percaya dan berserah kepada-Nya.
Tidak terasa 9 hari berlalu, akhirnya suami diperbolehkan pulang. Pesan dari dokter setiap hari kantung stoma harus dibersihkan. Saya mengantar suami untuk kontrol setiap minggunya, sampai abses mengering. Kantong stoma boleh dilepas walau belum kering benar, karena selang stoma jika terlalu lama diperut, dikhawatirkan akan mengakibatkan infeksi, jadi terpaksa harus dilepas sekalipun masih ada sedkit cairan.
Setelah beberapa minggu suami melihat pusernya terlihat kekuningan seperti abses. Kami pun menghubungi dokter. Setelah check up dan rontgen, ternyata terdapat abses kembali. Akan tetapi kali ini hanya di luar perut, bukan di bagian dalam, sehingga hanya dilakukan operasi kecil saja.
Kami berdoa agar operasi yang ketiga ini berjalan lancar. Kami tetap berserah dan berharap penuh kepada Tuhan; memohon tuntunan Roh Kudus. Jujur saat itu saya agak sedih; kenapa Tuhan mengijinkan sampai terjadi operasi ke 3 kalinya, namun saya seperti mendengar suara yang mengatakan bahwa semua akan baik baik saja. Hati saya kembali tenang, operasi berjalan dengan lancar selama setengah jam dan suami saya dalam keadaan sehat.
Puji Tuhan, melalui situasi ini kami semakin hari semakin dekat dengan Tuhan. Setiap pagi kami mulai dengan mezbah doa, saat teduh, seperti yang kami lakukan ketika waktu di RS. Kami selalu berdoa bersama-sama setiap pagi. Saya percaya Tuhan ijinkan melalui penyakit suami, membuat hubungan kami dengan Tuhan diperbaiki, kami semakin dekat dan mengasihi Tuhan, hingga setelah kami pulang suami saya terus menyaksikan kebaikan Tuhan kepada setiap teman-temannya.
Segala sesuatu yang Tuhan ijinkan terjadi, Tuhan pasti punya sesuatu yang baik untuk suami saya. Tuhan ubahkan dia yang tadinya suka emosi dan marah-marah kini menjadi sosok yang sabar dan lembut. Bahkan ketika perutnya saya pikir sudah baik- baik saja, masih terlihat seperti nampak ada nanah kecil. Namun kali ini respon kami berbeda, kami tidak lagi merasa takut, karena kami tahu bahwa Tuhan telah menyembuhkan. Haleluya, Amin.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.