Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
"Dan banyak orang Samaria dari kota itu
telah menjadi percaya kepada-Nya
karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi:
Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."
Yohanes 4:39
Tahun 1939, meletus perang antara Uni Soviet dan Finlandia. Rusia dalam sekejap berhasil menduduki Finlandia. Simo Hayha dalah seorang petani Finlandia yang mempunyai hobi berburu. Ia tidak bisa menerima penjajahan Rusia. la bertekad mengusir Rusia dari negaranya; seorang diri. Terdengarnya mustahil. Namun ia tetap mencoba.
Dengan berbekal senapan, amunisi, makanan kalengan, Hayha memulai perang gerilya. la menembaki kubu musuh, bertujuan memancing mereka keluar untuk mengejarnya. Taktik itu selalu berhasil, tentara langsung mengejarnya masuk ke hutan, terkadang ke daerah pegunungan, di sana ia menembaki habis satu persatu musuhnya.
Awalnya Rusia menganggap remeh. Tetapi karena setiap kali tim yang dikirim tidak pernah kembali lagi ke markas, maka mereka mengirim tim yang lebih besar, tapi hasilya tetap sama. Mengapa? Karena Hayha sangat paham akan medan perangnya, ditambah dengan kemahirannya menembak, serta terbantu oleh suhu yang sangat dingin, minus 40 derajat. Dengan pakaian dan topeng serba putih, Hayha sering mengaburkan dirinya dalam salju tebal. Pasukan Rusia berang bukan main, mereka lalu melakukan pemboman berdaya ledak tinggi yang menjangkau setiap inci, agar targetnya tidak mungkin terhindar.
Operasi tersebut berhasil melumpuhkan Hayha. Mereka membawanya ke markas dan mengira ia telah meninggal. Tetapi persis beberapa hari menjelang perang berakhir, ia siuman dan beberapa bulan kemudian ia pulih.
Simo Hayha dianugerahkan 'The Medal Of Honor', suatu medali yang diberikan pada mereka yang berjasa karena membela negaranya. Kisahnya lalu menjadi inspirasi produser Hollywood untuk membuat film RAMBO.
Sobat Warta, begitu juga dengan kisah wanita Samaria yang hanya seorang diri, namun Tuhan memakainya sehingga karenanya banyak orang percaya kepada Kristus. Jumlah bagi Allah bukan masalah. la tidak pernah mempertanyakan kuantitas, hanya kualitas, apakah seseorang mau melayani-Nya, mau menjadi alat-Nya, mau membayar harga?
Jadi, sekalipun kita minoritas, percayalah kita tetap mampu melakukan perubahan dan terobosan. Sebab yang menyertai kita lebih besar dari apa yang kita hadapi. (MA)
Ruang Marketplace
"Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang,
dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak."
Amsal 24:6
Failing to plan is planning to fail. Ketika seseorang gagal dalam membuat perencanaan, maka sebenarnya ia sedang merencanakan untuk gagal. Maka dari itu, strategi dalam proses pembuatan rencana sangatlah penting. Ini bukan sekedar menulis tujuan-tujuan yang ingin dicapai pada secarik kertas. Bukan pula membuat list hal-hal apa saja yang kita targetkan, akan tetapi di dalamnya ada beberapa hal yang mesti diperhatikan agar rencana tersebut tepat pada sasaran dan mampu membawa kepada keberhasilan.
Inilah strategi menyusun perencanaan bagi karir dan kehidupan pribadi kita: 1. TULISKAN GAGASAN IDE & FRAMEWORK Kadang-kadang ada banyak pencapaian yang tidak tercapai bukan karena kita kurang berusaha, atau tidak punya tim kerja yang memadai. Melainkan karena kita lupa MENULIS-kannya dalam agenda kita sehingga ide-ide brilian itu terbang berlalu begitu saja. Salah satu orang terkaya di dunia sekaligus pendiri perusahaan raksasa software Microsoft, Bill Gates, masih mencatat hal-hal penting di buku kecil. Pada pertemuan bisnis atau acara-acara formal, ia rajin membawa notes dan pena. Menurutnya, ide-ide yang suka wira-wiri di kepala harus segera dicatat agar tak lupa. Dan tentu saja setelah menuliskannya dengan baik, kita perlu menyimpannya dengan baik pula. Sementara kita menuliskannya, gambaran besarnya, frameworknya akan semakin clear. Dengan begitu kita dapat menyusun rencana kita dengan lebih sistematis sehingga lebih memudahkan kita membagikannya lagi kepada tim kita untuk tahap tindaklanjutnya. Hal yang sama pula, saat kita mendapat tuntunan dari Tuhan. Ketika nabi Habakuk mendapat pewahyuan dari Allah, Ia menyuruh nabi-Nya itu untuk menuliskannya agar umat Israel dapat membacanya bahkan terus mengingatnya. (Habakuk 2:2) Dalam hal ini, prinsipnya relationship kita dengan Tuhanlah yang akan sangat menentukan gagasan, ide dan frameworknya, sehingga kita akan menangkap ‘God’s idea’ dan bukan sekedar ‘good idea’. 2. DAPATKAN MASUKAN PERTIMBANGAN & KONFIRMASI Setelah menuliskan ide, gagasan, atau visi yang kita dapat, maka hal selanjutnya adalah perlunya memperoleh masukan dan juga konfirmasi dari tim atau orang-orang disekitar kita. Dalam proses mendengar nasihat, berhati-hatilah. Jangan asal bertanya. Karena bertanya atau berdiskusi dengan orang-orang yang keliru, hanya akan menciptakan hal keliru pula. Lihatlah Rehabeam. (1 Raja-Raja 12:6-17) Setelah ayahnya, raja Salomo meninggal, ia meminta nasihat kepada para tua-tua yang biasa mendampingi sang ayah ketika masih hidup. Namun tidak puas dengan itu, Rehabeam berdiskusi lagi dengan orang-orang muda yang kurang berpengalaman. Ia lalu mengikuti saran dari mereka. Hasilnya adalah sebuah kekacauan! Maka, pastikan orang yang kita mintai pertimbangan adalah pribadi yang takut akan Tuhan, yang punya integritas, orang yang berpengalaman, bukan individu ‘kemarin sore’, yang wawasannya masih dangkal. Ingatlah, keberhasilan tergantung dari penasihat yang banyak, ‘yang banyak’ bukan sekedar bicara tentang jumlah atau kuantitas, akan tetapi juga bicara soal kualitas. 3. JABARKAN DALAM PENTAHAPAN LANGKAH PENCAPAIAN Saat ide sudah clear, pertimbangan dan evaluasi telah dilakukan, maka kita perlu menjabarkannya secara detail sehingga tahap-tahap action pencapaiannya lebih jelas.If your plans don’t work out Don’t worry God has better ones, season yang baru sudah terbentang di depan mata. Jalanilah dengan strategi, bukan sebaliknya berjalan tanpa arah, tidak tahu hendak ke mana. Percayalah, saat kita melangkah dengan perencanaan, kita sudah memenangkan setengah dari pencapaian. (MORE)
Ruang Kesaksian
"Sebab Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini:
Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah,
dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
Matius 17:20
Perkenalkan nama saya Novi. Di sini saya mau menyaksikan pertolongan Tuhan yang luar basa dalam hidup kami sekeluarga.
Pada suatu sore menjelang malam, kira-kira pukul 18.30, saya dan suami sedang asik duduk nonton televisi, sambil menyeruput secangkir teh hangat di rumah, tiba-tiba kami dikejutkan dengan suara ledakan "buuuumm". Sontak kami kaget dan saya bertanya: "Bunyi apa itu, ayah?" Suami saya menjawab "mercon". Tetapi perasaan saya tidak enak, dan Tuhan menggerakkan hati saya untuk melihat keluar.
Sewaktu saya membuka kaca jendela, terlihat kemacetan sudah terjadi dan banyak orang lalu lalang seperti sedang menonton. Saya pikir, mungkin orang sedang nonton kecelakaan mobil karena bunyinya kencang sekali. Lalu saya pun keluar, jalan ke ke arah pagar yang berjarak dengan teras sekitar 4 meter.
Waktu saya cek ke depan, orang-orang melihat ke arah samping rumah saya. Saya pun menoleh dan alangkah kagetnya saya melihat apiiii… apiiii yang begitu besar, kebakaran. Saya langsung berbahasa roh dengan kencang. Saya lari ke dalam rumah, saya teriak ke suami: "Kebakaran, samping rumah kebakaran, Ayah!"
Saya dari awal sudah bahasa roh terus, sambil bertanya: "Apa yang harus kami lakukan, Tuhan?" Tuhan Yesus berkata, "Gerakkan pasukan doa." Saya berpikir telepon siapa nih; saya ingat telepon Ine, salah seorang pendoa di GBI Senayan City. Saya sendiri juga pendoa dari Senayan City, jadi saya langsung menelpon Ine. "Ine! Samping rumah saya kebakaran, doakan Ine," sambil terus berbahasa roh.
Setelah itu saya arahkan tangan saya ke arah api itu sambil berkata: "Dalam nama Tuhan Yesus, padam!" Meskipun rasa takut itu ada saya rasakan, apalagi melihat orang berteriak, saya coba doa fokus sama Tuhan. Kebakaran itu berawal dari gudang dan garasi tetangga di samping rumah, apinya besar sekali. Saya tanya pada salah seorang yang berdiri di depan pagar: "Mobil pemadam kebakaran sudah sampai belum?" Ternyata masih dalam perjalanan. Saya doa lagi, "Mobil pemadam kebakarannya dipercepat ya Tuhan, buka jalan." Saya arahkan tangan ke api itu dan saya katakan lagi: "Api padam! Tuhan yang berdaulat penuh atas api itu, dalam nama Yesus!" Tidak lama saya dengar suara sirene mobil pemadam kebakaran itu sudah sampai. Kalau dihitung dari urutan rumah, rumah saya yang ke-3, yang terbakar rumah ke-1 dan ke-2. Sumber api berasal dari rumah ke-1.
Puji Tuhan, mobil pemadam kebakarannya sudah sampai, tetapi api sudah besar sekali. Saya lihat kebelakang, di sana ada kebun dan terlihat api yang sudah besar. Saya berdoa dan terus berbahasa roh. Dahsyatnya Tuhan Yesus itu. Sebelum hal ini terjadi, saya disuruh Tuhan Yesus untuk mendengarkan khotbah satu minggu yang lalu dengan judul: "Berkemenangan di dalam Lembah", Tuhan Yesus maha tahu apa yang akan terjadi atas kami dan Dia mempersiapkan kami untuk mengalami kuasa pertolongan-Nya saat terjadi kebakaran itu.
Saya buka lagi khotbah itu dan Tuhan menuntun saya waktu itu untuk saya berbahasa roh. Saya harus mencari Tuhan, setelah itu merendahkan diri, kemudian mendeklarasikan kuasa Tuhan. Saya katakan: "Ya Tuhan, aku mendeklarasikan bahwa Engkau tempat perlindunganku, dan menyatakan kebesaran-Mu. Engkau yang berdaulat penuh atas api ini. Tuhan padamkan api ini dan biarlah percikan api tidak sampai ke sini Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus!"
Habis itu Tuhan Yesus juga bilang bahwa di dalam lembah itu kita harus bersukacita, karena kebesaran-Nya dan kemenangan-Nya yang akan diberikan. Meskipun saya masih melihat besarnya api itu, namun saya percaya kemenangan di pihak saya. Saya beriman kepada Tuhan yang saya sembah, bahwa saya punya Tuhan yang besar.
Suami saya datang memberitahukan bahwa mobil sudah didorong keluar. Saya terus doa. Kalau secara manusia melihat api yang sudah sebesar itu, mau keluarkan barang-barang rasanya tidak akan tertolong juga. Hanya menunggu mujizat Tuhan Yesus saja.
Saya terus berbahasa roh. Lalu saya melihat ke atas dan berkata: "Tuhan anginnya... Engkau berdaulat atas angin, ya Tuhan… Anginnya jangan ke sini. Dalam nama Yesus Engkau berdaulat atas angin." Saya terus perkatakan arah angin dan percikan api tidak merambat ke rumah.
Tuhan Yesus buat arah anginnya menjauh dari rumah saya. Saya berseru: "Engkau dahsyat Tuhan Yesus, Engkau ajaib Tuhan!" Sambil menimba air dari kolam renang kecil bekas cucu saya, yang belum saya kuras. Saya siramkan ke kebun, ke pohon-pohon, ketembok-tembok rumah. Berdua dengan suami saya siram sambil saya terus berbahasa roh dan mendeklarasikan kuasa Tuhan.
Datanglah 4 orang sambil bertanya: "Ibu, barang-barang apa yang harus kami bantu keluarkan?” Saya jawab: "Aduh pak, saya sudah tidak bisa keluarkan barang. Saya berdoa saja Pak, Tuhan Yesus yang sanggup tolong saya." Mungkin orang tersebut bingung dengan perkataan saya. Saya jelaskan juga bahwa mobil dan surat-surat penting sudah di luar.
Mengeluarkan barang sudah tidak mungkin, sebab api sudah besar sekali di samping rumah, hanya Tuhan Yesus saja yang bisa tolong dalam keadaan seperti ini. Suami saya datang membawa kabar bahwa tetangga sebelah kami sudah menangis-nangis, dan mengeluarkan barang-barangnya. Melihat keadaan di samping rumah apinya besar sekali, saya dan suami pun sudah takut. Saya katakan kepada suami: "Kita berdoa saja, ayah. Hanya Tuhan yang bisa menolong. Dalam nama Tuhan Yesus padam... padam!"
Puji Tuhan, sesaat kemudian datang lagi dua unit mobil pemadam kebakaran. Selang beberapa lama saya lihat apinya mulai mengecil. Saya katakan: "Dahsyat engkau Tuhan Yesus, dahsyat Engkau Tuhan!" Tetangga-tetangga dan orang-orang di sekitar kami heran, kenapa rumah kami tidak kena, padahal letak rumah saya pas di samping dari titik api, hanya dibatasi tembok. Kebakaran itu cukup lama dari jam 18.30 - 24.00, lewat tengah malam.
Sesudah api padam sepenuhnya ada yang bilang: "Rumah Ibu Novi sama sekali tidak kena api." Saat kebakaran itu saya tidak arahkan mata saya kepada orang-orang yang panik, karena saya bisa down, namun saya tetap berdoa kepada Tuhan. Saat kebakaran itu orang-orang dan tetangga pun melihat saya berdoa di pinggir trotoar, mengarahkan tangan ke api yang sedang terbakar besar.
Jika saya merenungkan semuanya ini, sungguh nyata penjagaan dan perlindungan Tuhan yang saya alami. Tuhan menuntun saya untuk berbahasa roh. Setelah api itu padam saya mengucap syukur atas perlindungan Tuhan. Mazmur 91 sungguh saya alami, yaitu perlindungan dan penjagaan Tuhan. Dan saya percaya Tuhan ingin kita mempunyai iman, menaikkan tingkat iman percaya kita kepada Tuhan.
Jika hidup kita intim dengan Tuhan, percaya penuh, beriman kepada Tuhan, maka Tuhan akan melakukan perkara-perkara besar dalam hidup kita. Apapun itu Tuhan sanggup melakukannya buat kita.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.