Warta - 8 Desember 2024
INJIL & HUKUM TAURAT (PART 1)

"Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."
Yakobus 5:16 TB

Kisah Clara Barton: Doa yang Menyembuhkan di Medan Perang

Clara Barton dikenal sebagai pendiri Palang Merah Amerika dan pahlawan kemanusiaan. Selama Perang Saudara Amerika, Barton bekerja sebagai perawat di medan perang, merawat prajurit yang terluka. Suatu hari, saat berada di medan perang, ia harus menghadapi krisis besar ketika persediaan medis benar-benar habis, dan masih banyak prajurit terluka parah.

Dalam kebingungan dan kepanikan, Barton tahu satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah berdoa. Di tengah teriakan kesakitan para prajurit dan suara pertempuran yang masih berlangsung, Barton mengangkat doanya kepada Tuhan, memohon pertolongan-Nya. Tidak lama setelah doanya, datanglah kiriman bantuan medis yang tidak diduga-duga, lengkap dengan obat-obatan dan perban. Clara Barton segera menggunakannya untuk merawat para prajurit yang terluka, dan banyak nyawa diselamatkan hari itu.

Barton percaya bahwa keajaiban itu adalah hasil dari doanya yang tulus dan penuh iman. Meskipun menghadapi situasi yang tampaknya tidak mungkin, Barton tetap yakin bahwa Tuhan mendengar doa-doanya. Kekuatan doa yang ia panjatkan di medan perang terbukti sangat besar.

DOA YANG MENGUBAH SITUASI

Kisah Clara Barton selaras dengan Yakobus 5:16 yang mengatakan bahwa doa orang benar memiliki kuasa yang besar. Dalam situasi yang tidak mungkin, ketika semua upaya manusia tampaknya gagal, Clara mengandalkan kekuatan doa dan menyaksikan bagaimana Tuhan bekerja dalam cara yang luar biasa. Doanya membawa harapan dan pertolongan di saat yang sangat dibutuhkan, menunjukkan bahwa tidak ada situasi yang terlalu sulit bagi Tuhan.

Seperti yang Alkitab katakan, ketika kita berdoa dengan iman, Tuhan mendengar dan bertindak. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin juga menghadapi situasi di mana kita merasa tidak berdaya. Namun, Tuhan selalu siap menolong, dan kekuatan doa bisa mengubah keadaan yang tampaknya mustahil.

APA YANG BISA KITA PELAJARI?

Sobat Warta, dalam kehidupan ini, kita akan menghadapi banyak situasi di mana kita merasa tidak punya kekuatan untuk mengatasi masalah yang datang. Namun, jangan pernah meremehkan kekuatan doa. Sama seperti Clara Barton yang menyaksikan pertolongan Tuhan melalui doa, kita juga bisa mengalami mukjizat ketika kita datang kepada Tuhan dengan iman.

Ketika dunia tampak gelap, ingatlah bahwa doa adalah cahaya yang bisa menuntun kita melewati badai. Berdoa dengan keyakinan, sebab Tuhan mendengar dan kuasa-Nya sangat besar! (MA)

"Dalam doa, kita menemukan kekuatan
yang tidak pernah kita bayangkan."

Mata adalah organ penglihatan yang sangat kompleks dan berperan penting dalam kehidupan kita. Tidak hanya memungkinkan kita untuk melihat dunia, mata juga dapat memberikan petunjuk tentang kesehatan dan emosi kita. Berikut beberapa fakta menarik tentang mata manusia:

1. Mata Dapat Membedakan Hingga 10 Juta Warna
   Mata manusia memiliki kemampuan luar biasa dalam mengenali warna. Diperkirakan, mata dapat membedakan hingga 10 juta warna, yang merupakan hasil dari kerja sel-sel kerucut di retina.
2. Mata Berkedip Sekitar 15-20 Kali Per Menit
   Rata-rata manusia berkedip sekitar 15-20 kali per menit, atau sekitar 1.200 kali per jam. Kedipan ini menjaga kelembapan mata dan melindungi dari debu dan partikel kecil.
3. Sidik Mata Unik Seperti Sidik Jari
   Setiap individu memiliki pola iris yang unik, tidak ada dua orang yang memiliki pola iris yang sama. Karena itulah, sidik mata sering digunakan dalam sistem keamanan biometrik.
4. Mata Tidak Pernah Beristirahat Sepenuhnya
   Meskipun kita tidur, mata tetap aktif dalam fase tidur tertentu yang disebut tidur REM (Rapid Eye Movement). Dalam fase ini, mata bergerak cepat di bawah kelopak mata, dan ini biasanya terjadi saat kita bermimpi.
5. Mata Adalah Organ Tercepat dalam Merespons
   Mata bisa menggerakkan bola mata dalam waktu kurang dari 1/100 detik. Refleks ini memungkinkan kita merespons ancaman atau perubahan visual dengan cepat.

APA KATA ALKITAB TENTANG PENGAMATAN DAN PENGLIHATAN?

“Mata Tuhan ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.”
Amsal 15:3

Mata fisik kita memiliki batasan, tetapi Tuhan yang Mahakuasa melihat segala sesuatu tanpa batas. Ketika kita menghadapi tantangan atau merasa tidak terlihat, kita dapat yakin bahwa Tuhan senantiasa mengawasi dan peduli.

“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”
Mazmur 119:105

Penglihatan tidak hanya berfungsi secara fisik, tetapi juga secara spiritual. Seperti mata yang memandu kita melihat dunia, firman Tuhan berfungsi sebagai panduan bagi jiwa kita, memberi penerangan dalam setiap langkah kehidupan kita. (MA).

"Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu sesudah orang puas minum,
barulah yang kurang baik,
akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.”
Yohanes 2:10

Puji syukur kepada Tuhan Yesus yang sangat baik, pada kesempatan ini saya Mario dan istri ingin menyaksikan tentang cinta kasih Tuhan Yesus di dalam kehidupan pernikahan kami yang sudah berjalan 5 tahun.

Kami mulai saling mengenal pada tahun 2014. Cara berpacaran kami layaknya pasangan yang munafik, sering ke gereja bersama-sama, namun seiring dengan itu sering berbuat dosa. Saya mengenal Tuhan dari orang tua, namun tanpa hati yang bersyukur dan berterima kasih atas anugerah yang Tuhan sudah beri.

Tanggal 16 Juli 2016 Tuhan mempersatukan kami dalam satu pernikahan yang kudus. Pernikahan yang terasa amat berat yang saya rasakan, karena 2 hari sebelum acara pernikahan, ibu saya meninggal dunia. Agak mengagetkan, karena menurut dokter ibu terkena serangan jantung, padahal sebelumnya ibu terlihat sehat-sehat saja. Mungkin karena kelelahan, beliau habis pulang dari luar kota dan berlanjut dengan kesibukan lainnya.

Namun pernikahan kami tetap berlangsung dalam adat Batak, karena kami berdua keturunan Batak yang sangat teguh memegang tradisi. Orang tua begitu mendidik saya akan bibit, bobot dan bebet, semacam alat kalibrasi bagi orang Jawa untuk menentukan calon menantu yang baik. Bahwa pernikahan dengan suku yang sama akan mempermudah semua urusan.

Setiap orang di awal pernikahannya pasti mempunyai impian-impian yang bagaikan sorga, kami justru sebaliknya. Karena 2 tahun di awal usia pernikahan, rumah tangga kami bagaikan neraka di dunia. Istri saya suka memukul saya secara fisik, mengucapkan kata-kata yang tidak menyenangkan, menyumpahi setiap anggota keluarga yang dia benci.

Semuanya timbul karena dari pihak keluarga saya, banyak yang menyalahkan dia; seolah-olah meninggalnya ibu karena dia. Dan saat itu saya begitu khawatir memikirkan bapak saya, rasa bersalah akan kematian ibu di awal pernikahan kami, sehingga saya takut kehilangan bapak.

Pada tahun 2018 Tuhan sungguh baik. Di tengah badai pernikahan itu, lahir seorang anak laki-laki yang kami beri nama Gabrian Matthew, yang artinya kekuatan atas anugerah yang Tuhan berikan. Anak yang begitu lucu, pintar dan menggemaskan. Sehingga kami bersatu padu dalam sukacita untuk membangun keluarga ini menjadi keluarga yang Tuhan inginkan.

Di dalam perjalanan 1 tahun pernikahan, kami bergabung dengan komunitas pasutri yang di pimpin oleh bapak Jaliaman Sinaga (Kepala Unit BP2N, GBI Jl. Jend. Gatot Subroto). Selama kami mengikuti acara camp tersebut, kehidupan pernikahan kami memang tidak langsung berubah, justru semakin di ambang kehancuran.

Namun rekan-rekan terus berdoa untuk kami. Di lain pihak kami juga rindu ingin dipulihkan secara rohani. Maka berangsur-angsur keadaan pernikahan menjadi lebih baik. Dengan memiliki komunitas rohani, kami sering didoakan, menerima banyak masukan dan saran-saran yang membangun hubungan dalam keluarga.

Hari berganti hari, bulan berganti tahun. Saya dan istri terus berusaha belajar untuk mengerti apa maksud Tuhan dalam kehidupan rumah tangga yang kami jalani. Kami mengundang Tuhan Yesus hadir dalam perjalanan cinta kami dan belajar mengucap syukur dalam segala hal, serta menikmati semua berkat yang Tuhan berikan. Terlebih dengan hadirnya buah cinta kami Gabe yang dalam bahasa Batak artinya jadi bagus, jadi baik.

Puji Tuhan, semakin hari kami semakin saling mengasihi, lebih memperhatikan dan lebih mencintai dari sekedar pacaran. Seperti ada tertulis dalam Pengkhotbah 4:12,

“Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.”

Dengan kehidupan rumah tangga yang diubahkan Tuhan, hari demi hari kami berubah, penuh dengan cinta, kasih, saling peduli satu sama lain. Kepada rumah tangga yang harmonis, yang dipulihkan maka Tuhan memberikan dan mencurahkan berkat-berkat-Nya yang berlimpah di dalam mahligai kehidupan pernikahan yang kami jalani.

Kami melibatkan Tuhan di dalamnya dan terus belajar untuk semakin dekat dengan Tuhan, karena kami percaya bahwa tanpa campur tangan Tuhan, keluarga kecil kami mungkin sudah hancur sejak dari awal. Tetapi sejak kami mengundang Tuhan Yesus, ada damai sejahtera, kasih dan cinta-Nya Tuhan mengalir dalam rumah tangga kami. Anggur yang baru selalu tersedia, sehingga cinta saya dan istri selalu bertambah manis dari hari ke hari. Terimakasih, Tuhan Yesus memberkati.