Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini
Ruang Remaja
"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem
dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi"
Kisah Para Rasul 1:8
Pentakosta adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah kekristenan. Pada hari Pentakosta, Roh Kudus turun atas murid-murid Yesus, memberi mereka kekuatan untuk memulai pelayanan mereka dan menyebarkan kabar baik tentang Yesus ke seluruh dunia. Hari Pentakosta merupakan momentum untuk merenungkan kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam hidup kita.
Kuasa Pentakosta tidak hanya berlaku bagi para rasul dan pengikut Yesus pada zaman dahulu, tetapi juga bagi kita sebagai anak muda saat ini. Ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari pengalaman Pentakosta yang dapat menginspirasi dan memperkuat pelayanan dan kehidupan kita sebagai anak muda Kristen.
MEMBERI KEKUATAN DAN INSPIRASI
Seperti yang terjadi pada murid-murid Yesus pada hari Pentakosta, Roh Kudus juga memberikan kekuatan dan inspirasi bagi kita sebagai anak muda Kristen. Roh Kudus memberikan kekuatan untuk melawan godaan dan tantangan hidup, dan memberikan inspirasi untuk berbicara dan bertindak dengan keberanian untuk membagikan kabar baik tentang Yesus kepada dunia.
Menyatakan Kuasa Allah
Hari Pentakosta juga menyatakan kuasa Allah yang agung dan luar biasa. Roh Kudus turun dengan kuasa dan kemuliaan-Nya, menyatakan bahwa Allah tetap berkuasa dan mengendalikan segala sesuatu di dunia ini. Bagi anak muda Kristen, mengakui kuasa Allah adalah suatu keharusan dan harus menjadi dasar dari hidup dan pelayanan kita.
Menunjukkan Persatuan (Unity) dalam Kekristenan
Pada hari Pentakosta, murid-murid Yesus yang berasal dari berbagai kalangan dan budaya berbicara dengan bahasa yang berbeda-beda, tetapi mereka semua mengerti satu sama lain. Hal ini menunjukkan persatuan dalam kekristenan yang universal dan tidak terbatas oleh batasan-batasan budaya atau bahasa.
Anak muda Kristen akan memperkuat kesatuan hati dalam melayani dengan semangat yang sama, tanpa memandang perbedaan budaya, bahasa, atau latar belakang.
Mengajarkan Kebenaran tentang Yesus
Pada hari Pentakosta, murid-murid Yesus memberitakan kabar baik tentang Yesus dengan keberanian dan keyakinan. Mereka mampu menjelaskan siapa Yesus, apa yang telah Dia lakukan, dan apa artinya bagi dunia ini.
Menghadirkan Perubahan Hidup
Pengalaman Pentakosta membawa perubahan besar dalam hidup para murid Yesus. Mereka menjadi lebih berani, lebih kuat, dan lebih fokus pada pelayanan mereka. Roh Kudus membawa perubahan yang sama dalam hidup kita sebagai anak muda Kristen, membantu kita untuk tumbuh dalam iman, karakter, dan pelayanan kita.
Saat ini, banyak anak muda yang mencari makna dalam hidup mereka. Mereka mencari arti yang lebih dalam dari apa yang dapat diberikan dunia. Pentakosta menawarkan jawaban bagi mereka. Kuasa Roh Kudus membawa kedamaian, sukacita, semangat dan harapan yang tak tergoyahkan, dan lebih dari itu pendirian rohani dan tujuan hidup yang ilahi.
Kita juga dapat mengambil contoh dari orang-orang dalam Alkitab yang menerima kuasa Pentakosta.
Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa kuasa Pentakosta dapat mengubah hidup seseorang dengan luar biasa.
Kesimpulannya, kuasa Pentakosta sangat relevan bagi anak muda saat ini. Apapun latar belakang kita, saat kita menerima kuasa dari Roh Kudus, kita dapat memperoleh kepercayaan diri, keberanian, kedewasaan rohani, dan hidup kita jadi lebih bermakna bagi Kerajaan Allah.
Mari kita berdoa dan meminta kuasa dari Roh Kudus agar kita dapat menjadi saksi- saksi Kristus yang tangguh dan berani, serta menjadi berkat bagi orang lain di sekitar kita. Amin. (MA)
Ruang Keluarga
Pada artikel sebelumnya kita sudah pelajari tentang kesiapan menikah dan mengapa kita menikah. Kali ini kita akan membahas dengan siapa kita menikah.
Biarkan "mengapa” kita menikah mengarahkan kita kepada issue dengan "siapa" kita menikah. Jangan biarkan "siapa" yang ganteng atau cantik, mengubah alasan "mengapa" kita menikah. Jika kita diberkati untuk menemukan orang yang luar biasa baik dan ganteng/cantik, semuanya itu terbungkus menjadi satu, itu adalah sebuah bonus dari Tuhan.
Kalau kita lihat dalam Perjanjian Baru, disana sama sekali tidak ada petunjuk tentang menemukan "satu pribadi" yang Allah ciptakan "hanya untuk saya".
Dalam membantu orang bergumul dengan keputusan untuk menikah, rasul Paulus mengakui bahwa melajang memiliki keuntungan (khususnya dalam konteks sejarah di mana ia menulis kepada jemaat di Korintus). Seseorang yang tidak dapat menangani godaan seksual sebagai lajang, kata Paul, maka sebaiknya ia menikah. Ini, terang-terangan merupakan peringatan untuk mendasarkan keputusan pernikahan pada keinginan untuk menjalani kehidupan yang lebih benar, mengetahui bahwa tanpa pernikahan kita mungkin bisa jatuh ke dalam kehidupan yang tidak benar.
Perhatikan 1 Korintus 7:8–9,
“Sekarang kepada yang belum menikah dan para janda saya katakan:
Adalah baik bagi mereka untuk tetap tidak menikah, seperti saya.
Tapi jika mereka tidak bisa mengendalikan diri, mereka harus menikah.”
Pernikahan merupakan sebuah panggilan, begitu juga dengan hidup selibat (tidak menikah demi kerajaan Allah). Tidak salah jika seseorang ingin menikah; dan juga tidak salah jika ingin tetap melajang, asal semua itu berkaitan dengan panggilan Tuhan atas hidup kita. Yang tidak diperbolehkan adalah ketika seseorang tidak mau menikah dikarenakan masalah sakit hati, mungkin ada pengalaman buruk atau trauma dimasa lalu.
Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa kita tidak boleh merasa terpaksa menikah atau merasa dilarang untuk menikah; karena ini adalah salah satu panggilan Tuhan atas hidup kita. Tetapi Tuhan peduli tentang mengapa kita memutuskan untuk menikah dan orang seperti apa yang kita nikahi.
Dalam 1 Korintus 7:39 Paulus dengan jelas menyerahkan pilihan pernikahan kepada kita dengan cara yang paling jelas : "ia bebas menikah dengan siapa pun yang dia inginkan, tetapi dia harus orang percaya." Dia bebas menikah dengan siapa saja yang dia inginkan selama pria/wanita yang dia inginkan adalah orang percaya.
Jadi, Alkitab memberi tahu kita bahwa itu adalah pilihan kita dengan siapa kita akan menikah, tetapi Tuhan memberikan rambu-rambu dalam kita memilih. Tuhan telah memberi kita tanggung jawab yang luar biasa, jadi pilihlah dengan bijak. Libatkanlah Tuhan dalam memilih pasangan hidup. Pria dan wanita, temukanlah pasangan yang dengannya kita dapat mencari dahulu kerajaan Allah, seseorang yang mengilhami dan meginspirasi kita untuk menuju kekudusan, dan ketika kita melakukannya maka “semuanya ini akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33)
Lalu bagaimana kita bisa tahu jika seseorang adalah belahan jiwa kita? Hati-hati dengan emosi, karena dapat membutakan kita terhadap segala macam petunjuk atau rambu-rambu dari Tuhan. Kita harus mengadopsi sikap alkitabiah untuk membuat pilihan yang bijaksana, dengan menggunakan semua rambu yang telah Tuhan berikan kepada kita untuk sampai pada keputusan yang tegas.
KRITERIA SEORANG PASANGAN YANG LAYAK
Berikut beberapa pertanyaan yang bisa menolong kita dalam memilih pasangan hidup:
NASIHAT ORANG TUA DAN PEMIMPIN ROHANI
Dalam memilih pasangan hidup kita juga perlu memperhatikan nasihat orang tua atau pemimpin rohani yang Tuhan tempatkan atas hidup kita. Orang tua kita mengenal kita lebih baik daripada yang mungkin kita sadari, dan bahkan mereka menginginkan yang terbaik terjadi atas hidup kita. Bicaralah juga dengan pemimpin rohanimu, bisa Gembala Gereja Lokal atau Gembala COOl atau kakak rohani. Setidaknya kita dapat mempertimbangkan nasehat mereka.
Salomo menulis;
"Rencana gagal karena tidak ada pertimbangan, tetapi berhasil dengan banyak penasehat." Amsal 15:22
CINTA ATAU EMOSI?
Cinta tidak didasarkan pada perasaan; itu didasarkan pada pengorbanan. Alkitab memanggil laki-laki untuk bertindak seperti martir bagi istri mereka, menyerahkan nyawa mereka sendiri demi istri mereka. (Efesus 5:25) Allah memanggil perempuan untuk tunduk kepada suami sebagai kepala keluarga.
Dengan setuju untuk menjadi suami atau istri dari seseorang, berarti kita setuju untuk menempatkan kebutuhannya di atas kebutuhan sendiri selama sisa hidup kita, apa pun yang terjadi.
Saat mengatakan "Saya siap atau bersedia" berarti kita berkomitmen di hadapan Tuhan dan komunitas orang beriman untuk mengerahkan upaya terbaik kita untuk membantu, mencintai, dan mendukung pasangan kita.
Alkitab memberi tahu kita bahwa dalam pernikahan, cinta bukanlah emosi; cinta adalah kebijakan dan komitmen untuk dipertahankan dalam keadaan yang paling sulit. Itu adalah sesuatu yang dapat dipelajari dan kita dapat bertumbuh di dalamnya. Kasih yang alkitabiah tidak didasarkan pada kelayakan orang yang dicintai. Tidak seorang pun dari kita yang pantas menerima pengorbanan Kristus — tetapi pada kelayakan Dia yang memanggil kita untuk mengasihi: “Kita mengasihi karena Ia lebih dahulu mengasihi kita”. (1 Yohanes 4:19)
Dalam pandangan Plato, cinta romantis membuat kita semakin lemah, sedangkan dalam pandangan alkitabiah, cinta membuat kita lebih kuat.
Kehidupan Kristiani adalah perjalanan menuju cinta, bertumbuh dalam cinta, memperluas kemampuan kita untuk mencintai, menyerahkan hati kita pada cinta, semakin menjadi pribadi yang dimotivasi oleh cinta.
Pasangan hidup yang sejati akan menghargai bahwa pernikahan adalah kemitraan yang dibagun dengan komitmen pada tugas menjalankan mandat alkitabiah untuk selalu mengutamakan cinta.
Mereka menghidupi Injil setiap hari, mengampuni, melayani, dan mengutamakan pasangannya di dalam pernikahan mereka. Pasangan hidup yang sejati adalah orang yang berjalan dalam kebenaran ini, yang setiap hari menempuh perjalanan pengorbanan Allah, dan yang dengan rela "mengikuti pelatihan" untuk mengejar kekudusan, ini merupakan fondasi yang kuat untuk membangun kemitraan seumur hidup. (TB)
Ruang Kesaksian
“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,
yang menaruh harapannya pada TUHAN!”
Yeremia 17:7
Perkenalkan nama saya Tasia, istri dari Micky Aryono dan ibu dari dua orang putri. Pada kesempatan ini, saya ingin menyaksikan kebaikan Tuhan yang telah menyembuhkan saya dari tumor payudara.
Pada tahun 2011, Tuhan telah memberikan mujizat. Penyakit kelenjar getah bening yang saya alami, sembuh dengan sempurna. Saya mengucap syukur atas semua yang telah Tuhan berikan, mujizat Tuhan terjadi atas hidup saya.
Tetapi sekalipun sudah mengenal Tuhan, saya masih hidup dalam keduniawian. Hal itulah yang mempengaruhi kerohanian saya sehingga belum dapat sungguh-sungguh dengan Tuhan. Sebagai seorang marketing, saya dan atasan terbiasa meng entertain klien. Pekerjaan saya yang penuh dengan tekanan membawa saya untuk ikut-ikutan minum alkohol dan merokok (social smoker).
Hingga suatu hari, tepatnya pada tanggal 29 Desember 2022, saya menemukan benjolan dipayudara bagian kiri. Sebagai manusia saya mulai khawatir dan sedih, namun reaksi saya lebih kepada menyalahkan diri sendiri, karena telah menyia-nyiakan tubuh yang telah Tuhan berikan. Saya merenungkan betapa sombongnya saya sehingga tidak mau bersyukur, padahal Tuhan sudah banyak menolong saya.
Saya memberitahukan keadaan itu kepada suami. Saya mengatakan bahwa saya telah lalai dan menyesal sudah tidak menjaga tubuh dengan baik. Dengan air mata yang mengalir serta hati yang hancur, saya mulai berseru kepada Tuhan meminta pengampunan dari Tuhan.
Pada saat itu, intensitas pekerjaan saya cukup tinggi dengan tiga perjalanan ke luar negeri dan ke luar kota. Puncaknya dibulan Desember, ketika membawa keluarga saya untuk liburan dan sekaligus bekerja di Bali.
Padatnya pertemuan regional membuat tubuh saya menjadi sangat lelah dan kurang cukup tidur. Tetapi saya mengabaikannya dengan ikut minum-minuman keras, sekalipun saya sadar sudah menyia-nyiakan hidup dan sangat kelewatan.
Ketika mandi, tanpa sengaja saya meraba adanya benjolan di payudara bagian kiri. Saya tidak tahu sejak kapan benjolan itu sudah ada. Dalam kekhawatiran saya berdoa kepada Tuhan memohon penyertaan-Nya serta memberikan saya hikmat untuk menjalani proses ini. Saya tidak ingin fokus kepada benjolan tersebut tetapi berserah memohon pengampunan dari Tuhan.
Pada malam tahun baru 2023, menjadi kebiasaan keluarga saya untuk berdoa bersama. Tuhan telah menuntun saya bertemu dengan sahabat saya semasa SMP. Ternyata dia pernah mengalami benjolan yang sama dan sudah berhasil dioperasi. Ia menyarankan saya berobat kepada seorang dokter spesialis bedah onkologi. Akan tetapi dia mengatakan bahwa dokter spesialis tersebut sangat banyak pasiennya sehingga sulit didapat.
Mendengar hal itu, saya berdoa meminta penyertaan Tuhan. Puji Tuhan, keesokan harinya saya langsung dapat appointment dengan dokter tersebut. Tuhan telah membuka jalan bagi saya, sehingga pada hari itu saya bisa langsung diperiksa. Hasil dari pemeriksaan tersebut ditemukan adanya tiga berjolan.
Sebelumnya saya telah memeriksa diri ke RS lain sebagai first opinion dan hasilmya ditemukan satu buah benjolan. Setelah itu saya baru diperiksa oleh dokter spesialis, proses pemeriksaan dapat berjalan dengan cepat. Tuhan memberikan segala kemudahan.
Saya tetap bersyukur, sekalipun hasilnya membuat saya terkejut. Dokter mengatakan, “untung ibu datang lebih cepat karena benjolannya masih kecil-kecil”. Ukuran benjolan yang paling besar hanya 1 cm dan lainnya sebesar 0.7 cm dan 0,6 cm. Kemudian dokter menyarankan untuk dibiopsi agar mengetahui kategori benjolan tersebut; jenis yang jinak atau ganas. Sebelum melakukan tindakan, dokter kembali memeriksa dengan metode perabaan. Hasil dari USG sebelumnya tedapat tiga benjolan, setelah melakukan pemeriksan metode perabaan, terdapat 5 benjolan.
Setelah dibiopsi, saya harus menunggu hasilnya selama lima hari ke depan. Sebagai manusia jujur timbul rasa khawatir. Dalam keadaan tersebut, saya belajar untuk melihat dari sisi yang berbeda. Saya tidak ingin ada rasa takut, tetapi mulai mempercayai Tuhan.
Pada tahun 2011, saat saya mengalami sakit kelenjar getah bening, keadaan saya begitu lemah dan takut. Namun entah mengapa, kali ini saya dapat merasakan Tuhan telah memberikan saya kekuatan, saya lebih siap menghadapi penyakit ini bahkan dapat bersyukur kepada Tuhan.
Kebaikan Tuhan dapat saya rasakan dari perlakuan para perawat yang sudah begitu sabar dalam merawat saya padahal mereka kelihatan sudah sangat lelah; bahkan dokter pun bersedia melakukan biopsi pada hari itu juga.
Sampai-sampai perawatnya mengatakan, “ibu beruntung deh, dokter biopsinya mau melakukan tindakan hari ini juga, karena biasanya bila sudah lelah dia minta untuk keesokan harinya”. Puji Tuhan, saya merasakan kebaikan Tuhan.
Pada tahun 2011 saya pernah dibiopsi, sehingga masih terbayang betapa sakitnya dibiopsi karena bagian tubuh harus dikorek hingga pada lapisan paling dalamnya. Saya tidak dapat membayangkan lagi bagaimana bila sampai dengan lima titik. Dalam kekhawatiran itu saya mulai berdoa dan menyerahkan diri kepada Tuhan. Saya tidak fokus dengan sakitnya tetapi mulai mengucap syukur dan fokus kepada Tuhan, sebab Tuhan baik.
Ketika itu suami saya sedang dinas ke luar negeri, sehingga adik sayalah yang menemanI. Ia sampai lemas dan gemetaran melhat keadaan saya. Karena tidak kuat hatinya, ia sampai keluar dari ruang pemeriksaan. Sayalah yang seharusnya merasakan takut dan kesakitan. Namun Tuhan memberi saya kekuatan, lucunya saya juga yang harus mengantar adik saya pulang ke rumahnya.
Sebagai karyawan yang baru diangkat dengan jabatan yang baru, saya bertanggung membuat perencanaan kerja di tahun 2023. Secara manusia saya merasakan tubuh ini begitu lemah, saya sangat kesakitan pada bagian payudara dan bagian lainnya. Saya berpikir mungkin karena hormonal karena saya sudah memasuki diusia 49 tahun. Puji Tuhan, di dalam keadaan seperti itu saya masih dimampukan Tuhan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, sekalipun keadaan saya yang tidak baik sampai harus menahan rasa sakit dan sambil menunggu hasil pemeriksaan yang keluar pada waktu 5 hari.
Hari Minggunya kami beribadah di GBI GROW (CK8). Saat itu Ps. Monty bertugas membawakan Firman Tuhan. Saya merasakan Firman yang disampaikan berbicara kuat bagi saya pribadi. Selesai beribadah suami saya meminta Ps Monty untuk dapat mendoakan saya, agar hasil pemeriksaan tumornya dapat jinak.
Hasil pemeriksaan biopsi seharusnya sudah dapat keluar pada hari senin, selambat- lambatnya di hari rabu. Namun pihak RS belum juga mengabarinya. Saya mulai merasa kuatir, tetapi Tuhan mengingatkan untuk tetap tenang. Disaat ketakutan, tiba-tiba banyak teman yang menghubungi dan mulai kembali mendukung saya di dalam doa, mulai dari keluarga, teman-teman bahkan hamba Tuhan.
Puji Tuhan, tumor saya dinyatakan jinak. Lima titik yang dinyatakan tumor hanya dua, sedangkan sisanya kategorinya fam (yang istilah kedokteran biasanya ada pada setiap wanita yang ada masalah hormon).
Saya berdoa dengan sungguh-sungguh meminta hikmat kepada Tuhan. Saya teringat saat saya sakit kelenjar gentah bening di tahun 2011 saya berobatnya di Malaka, jadi kali ini saya memutuskan untuk memeriksakan juga di Malaka sebagai opsi terakhirnya. Akhirnya saya membuat janji dengan dokter untuk berobat di Malaka. Di sanalah Tuhan memberikan mujizat buat saya, hasil pemeriksaan dua benjolan itu dinyatakan bukan tumor dan mengecil.
Padahal saya sudah mempersiapkan jika benar tumor saya sudah siap untuk operasi (angkat) daripada dibiarkan membesar. Tuhan memberkati saya dengan memberikan saya mujizat. Saya sudah tidak minum-minuman keras lagi. Gaya hidup saya mulai berubah termasuk pola tidur saya yang tidak lagi suka bergadang.
Tuhan Yesus sungguh baiik untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Jangan pernah berhenti mengucap syukur bahkan disaat kita sedang mengalami kesesakan. Tetaplah percaya dan fokus kepada Tuhan bukan masalah, saatnya kita bangkit dan menjadi pemenang.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.