Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
"Jadi karena dalam Kristus ada nasihat,
ada penghiburan kasih,
ada persekutuan Roh,
ada kasih mesra dan belas kasihan."
Filipi 2:1
Seorang wanita muda duduk dibangku bis dengan nyaman. Tidak lama, di sebuah halte masuk seorang nenek dengan bawaan yang banyak. Dia duduk disamping si wanita muda. Tas-tasnya segera saja memenuhi tempat, membuat wanita muda itu harus menggeser duduknya sambil setengah terjepit di antara tas-tas yang besar dan berat itu.
Teman si wanita muda, yang duduk tidak jauh dari situ dan melihat kejadian itu mengirimkan sebuah pesan, “kenapa tidak bilang saja kalau kamu merasa tidak nyaman dengan bawaan si nenek. Sebaiknya, kamu jujur, biar dia lebih tahu diri.”
Wanita muda itu membalas pesannya, “Aku rasa tidak perlu bersikap sampai sekasar itu. Tidak usahlah beradu argumen untuk sesuatu yang sepele seperti ini. Perjalanan bersama ini singkat saja. Lagipula sebentar lagi kita pun akan turun di halte depan itu.”
Ya, perjalanan kita dengan siapapun, entah itu dengan teman, pimpinan, rekan kerja atau pelayanan hanya singkat saja. Maka dari itu, sudah menjadi tugas kita untuk tidak membesar-besarkan sebuah masalah. Sayangnya ada saja orang yang terlalu baper, terlalu sensitif, sehingga hal sepele pun dijadikan bahan debat, atau diungkit-ungkit. Alhasil hubungan pun akan rusak. Memang terkadang ada hal yang menurut kita sangat penting, tapi bagi orang lain adalah hal kecil. Karena tidak mengerti, mereka seenaknya saja tidak mempermasalahkan hal tersebut. Tapi bagi kita yang merasa hal itu bukanlah hal sepele, kitapun terganggu, terusik sehingga konflik pecah.
Sobat Warta, komunikasi yang sehat, keterbukaan, mau menyampaikan isi hati, mau mendengarkan, berusaha mengalah, semuanya itu harus ada dalam relasi kita dengan siapapun. Jika tidak, orang maunya hanya dimengerti, dipahami maka selamanya hubungan yang kuat sulit terjalin.
Sebagai anak-Nya, kita mau belajar mengecilkan sebuah masalah. Di sisi lain, kitapun juga harus melatih diri memahami bagaimana seandainya bila kita ada di posisi orang lain. Niscaya dengan begitu hubungan kita dengan siapapun akan lebih langgeng. Tuhan akan memampukan kita! (MA)
Ruang Keluarga
"Karena di mana hartamu berada,
di situ juga hatimu berada."
Matius 6:21 TB
Banyak orang yang sudah akrab dengan istilah pemeriksaan kesehatan atau cek kondisi tubuh. Tidak sedikit pula yang sudah menjadwalkan untuk melakukan pemeriksaan ini setiap tahun. Tujuannya, mendapatkan informasi menyeluruh mengenai kondisi kesehatan tubuhnya; apakah terdapat penyakit yang diam-diam tidak disadari, memeriksa kondisi perkembangan penyakit, mendeteksi adanya potensi penyakit atau sekadar memastikan kualitas kesehatan tubuh. Intinya, dari pemeriksaan ini, bisa diambil tindakan lebih lanjut guna memperbaiki kondisi kesehatan yang kurang baik dan meningkatkan kualitas kesehatan di masa depan.
Selagi tahun 2024 baru berjalan beberapa minggu, mari kita cek kesehatan keuangan kita juga sehingga menjalani tahun 2024 dengan keuangan yang sehat.
Seperti halnya tubuh, dompet kita pun punya potensi untuk “sakit”. Pernahkah kita mendengar atau bahkan ada orang di sekitar kita atau kita sendiri mengalami kondisi-kondisi berikut:
Apabila kita menjawab “Ya” untuk salah satu dari pertanyaan di atas, maka itu berarti bahwa keuangan kita saat ini tergolong kurang sehat atau bahkan sudah gawat darurat. Setiap penyakit, umumnya tersedia obat penawarnya. Seperti layaknya permasalahan kesehatan tubuh maka kondisi kesehatan keuangan yang tidak sehat, sebenarnya ada obat atau solusinya.
Permasalahan keuangan yang tidak sehat menjadi salah satu pemicu terjadinya perceraian. Berdasarkan data dari tahun 2015-2018 di Mahkamah Agung, gugatan cerai karena masalah ekonomi tiga kali lebih banyak ketimbang talak. Setelah diteliti lebih lanjut, penyebab utamanya bukan kekurangan uang, melainkan tidak adanya keterbukaan, kesepakatan dan salah mengelola keuangan rumah tangga. Karena itu sebenarnya keterbukaan, perencanaan dan kesepakatan keuangan harus dikomunikasikan pada saat masa pra nikah, sebelum masuk dalam pernikahan.
Merencanakan keuangan keluarga tidak harus rumit. Kita bisa saja memiliki perencanaan yang detail dan rapi, namun ada kalanya perencanaan yang sederhana juga bisa berhasil.
Agar terhindar dari pertengkaran yang berkepanjangan soal keuangan dalam keluarga, perhatikan beberapa prinsip berikut:
1. Keterbukaan dan Kesepakatan
Uang adalah salah satu hal yang mendasar dalam hidup, bila untuk hal yang mendasar saja pasutri belum bisa terbuka/jujur, maka sulit untuk terbuka/jujur untuk hal-hal lainnya. Karena itu biasakan untuk saling terbuka soal pendapatan dan pengeluaran. Beberapa hal yang perlu disepakati adalah :
Mengenai 'join account' (uang suami dan istri digabung dalam 1 account bank) atau 'separate account' (suami dan istri masing-masing memilki account bank masing-masing) itu bukanlah hal yang mendasar. Yang lebih penting adalah apakah suami-istri bisa saling percaya sepenuhnya untuk dikelola bersama.
2. Perencanaan Keuangan
Rencana keuangan bagaikan sebuah ‘rel kereta api’. Selama kereta api berjalan di atas relnya, maka bisa dipastikan kereta api akan selamat sampai di tujuan. Sebaliknya bila sampai kereta keluar dari rel, maka akan terjadi kecelakaan yang berakibat luka bahkan kematian. Suami-istri perlu duduk bersama untuk menyusun perencanaan keuangan bulanan keluarga, berapa pemasukan dan pengeluaran setiap bulan.
Setelah budget dibuat dan disepakati, catat setiap pemasukan dan pengeluaran, dan evaluasi di awal bulan berikutnya. Evaluasi sudahkah pengeluaran dilakukan dengan bijaksana, atau adakah pos-pos pengeluaran yang masih bisa dihemat untuk ditambahkan kepada pos pengeluaran yang lebih penting atau untuk menambah tabungan.
3. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Lakukan pembelian hal-hal yang memang diperlukan, bukan yang diinginkan. Peningkatan pendapatan bukan berarti peningkatan gaya hidup, melainkan peningkatannya digunakan untuk menambah tabungan dan melakukan investasi. Miliki gaya hidup ‘low profile, but high profit’, yaitu secara penampilan dan gaya hidup terlihat ‘biasa’, tapi memiliki tabungan dan investasi yang semakin meningkat. (TB).
Ruang Kesaksian
"Tuhan adalah gembalaku,
takkan kekurangan aku."
Mazmur 23:1
Perkenalkan nama saya Meygy, pada kesempatan ini saya ingin menyaksikan cinta kasih kebaikan Tuhan yang terjadi dalam hidup saya. Pada bulan Mei 2021 saya divonis oleh dokter mengidap kanker payudara. Berawal ketika saya menemukan benjolan disekitar payudara dan ketiak. Mengetahui hal ini saya kaget, takut dan kuatir jadi satu. Saya ceritakan kepada suami, namun beliau mengatakan, “tenang saja nanti juga sembuh sendiri.”
Saya menduga terindikasi kanker berdasarkan dari informasi yang saya dapat mengenai penyakit ini. Kekuatiran yang timbul membuat pikiran saya tidak menentu, karena saya tahu bahwa penyakit kanker adalah penyakit yang mematikan. Jujur saya takut mati di usia muda, dan saya juga belum siap meninggalkan anak saya yang masih balita. Apalagi anak ini yang kami tunggu kehadirannya hampir 10 tahun lamanya.
Sejak itu hati saya dipenuhi rasa takut, sedih, kuatir, pikiran saya tidak menentu…. saya berdoa, berteriak kepada Tuhan. Hingga pada suatu hari Bapak Gembala kami di GBI Tebet, Mickey Kambey menanyakan kabar saya. Saya menceritakan apa yang saya alami, ketakutan dan kekuatiran juga diagnosa tentang penyakit kanker. Lalu saya didoakan.
Pada saat berobat, saya diminta untuk biopsi, sementara menunggu hasilnya siang itu saya digerakan Tuhan untuk mengambil waktu memuji, menyembah Tuhan dan berdoa dengan tiada henti, air mata tetus mengalir minta mujjzat Tuhan terjadi.
Saya menaikan pujian yang telah menjadi rhema dihati saya yaitu: “Engkau Gembala Yang Baik”. Melalui pujian tersebut saya begitu dikuatkan. Tuhan seakan berbicara kepada saya bahwa Dia selalu menyertai saya. Dalam doa saya berseru kepada Tuhan: “Jika benar saya kena kanker, saya akan siap Tuhan dengan ikhlas dan bersedia mengikuti seluruh pengobatan yang dokter sarankan, asalkan Tuhan tidak meninggalkan saya sendirian.”
Beberapa hari kemudian hasil biopsi keluar dan saya diminta untuk ke rumah sakit. Dalam perjalanan saya berdoa lagi kepada Tuhan: “Ya Tuhan, terima kasih untuk kado spesial di bulan Mei ini, tetapi apabila saya boleh memohon satu tanda lagi, bila Tuhan beserta dengan saya."
Selesai berdoa, saya melihat kearah langit yang nampak di awan seperti malaikat dengan sayapnya sedang memeluk saya, di situ saya percaya bahwa Tuhan menyertai saya dan tanpa sadar air mata saya mengalir merasakan hadirat Tuhan dan damai sejahtera.
Saya bersyukur kepada Tuhan: “Terima kasih Tuhan, sungguh Engkau menyertai saya!” Setibanya di rumah sakit dokter memberikan hasil biopsi, hasilnya kanker payudara stadium 3 ganas. Mendengar kabar itu hati saya sudah siap dan lebih kuat menerima keadaan yang ada. Saya percaya bahwa Tuhanlah yang memberi saya kekuatan.
Untuk lebih menyakinkan, saya juga memeriksakan kepada 3 dokter di rumah sakit yang berbeda. Ketika semua dokter menyatakan hasil yang sama, saya mulai menjalankan pengobatan yang disarankan. Pengobatan dilakukan dengan operasi masektomi dan proses kemoterapi.
Tidak henti-hentinya dukungan doa dari keluarga besar, para pendoa syafaat dan rekan-rekan pelayanan di gereja. Saya merasakan benar-benar Tuhan sangat mengasihi saya, saya tidak merasa sendirian dalam melewati semuanya ini.
Banyak mujizat yang saya alami selama menjalani operasi dan juga kemoterapi, bahkan suster dan pasien lainnya pun merasa heran karena melihat saya sehat; tidak seperti orang yang sedang di kemo. Saya menjalani semua pengobatan dengan penuh sukacita karena satu pegangan saya yaitu Tuhan beserta dengan saya.
Banyak hal yang saya alami dalam sekolah kehidupan yang luar biasa ini; mulai ketika di PHK, anak yang masuk rumah sakit dan suami terpapar COVID-19, hingga yang terakhir saya mengalami sakit kanker. Rasanya bertubi-tubi masalah yang harus dihadapi, namun janji penyertaan-Nya memampukan saya untuk melewati semua yang terjadi. Iman saya terus bangkit dan semakin dikuatkan bahwa segala sesuatu yang saya alami pasti mendatangkan kebaikan bagi kemuliaan-Nya.
Puji Tuhan, jika dulu saya mendengar kesaksian orang lain, sekarang saya sendiri yang mengalami mujizat dari Tuhan. Tidak hanya dari kesembuhan namun saya mengalami pemulihan keluarga, keuangan dan hubungan dengan Tuhan semakin dipulihkan.
Percayalah dengan segenap hati, bila Tuhan sudah berjanji. Pegang janji Tuhan dengan penuh iman dengan terus bertekun dan mengandalkan Tuhan di dalam doa, sekalipun kita melewati proses yang sangat berat sekalipun.
Puji Tuhan, doa orang benar besar kuasanya. Setelah melakukan proses pengobatan dengan melakukan kemo sebanyak 6 kali, akhirnya saya dinyatakan sembuh dari sel kanker, semuanya bersih. Sungguh mujizat Tuhan boleh saya alami, saya boleh mengalami kesembuhan terlepas dari penyakit yang mematikan ini.
Tuhan Yesus baik, kini kesehatan saya semakin dipulihkan bahkan perekonomi keluarga terus diberkati. Tuhan juga mempercayai kami untuk membuka penggembalaan dan pelayanan bagi anak-anak sekolah minggu di daerah Cakung. Biarlah segala pujian, kemuliaan hanya bagi Tuhan.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.