Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.
yang tidak melebihi kekuatan manusia.
Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar,
sehingga kamu dapat menanggungnya.”
1 Korintus 10:13
Setelah lelah bekerja seharian, seorang petani berteduh di bawah pohon asam yang rindang sambil memikirkan pohon asam dan tanaman semangka vang ada di sebelahnya. Dia merenung:
"Tuhan itu tidak adil. Kenapa pohon asam yang tinggi besar justru diberi buah yang sangat kecil, sedangkan tanaman semangka yang kecil, lemah, dan gampang mati malah diberi buah yang sangat besar. Seharusnya pohon asam vang tinggi besar diberi buah yang besar pula, sedangkan tanaman semangka yang kecil diberikan buah yang kecil pula.”
Tapi baru saja si petani berpikir kayak gitu, tiba-tiba jatuhlah buah asam tepat menimpa kepalanya. Nah, masihkah si petani itu berpikir kalo Tuhan tidak adil? Apa yang akan terjadi pada si petani kalo pohon asam memiliki buah sebesar semangka? Bisa langsung masuk IGD, ya kan?
POHON ASAM DAN SEMANGKA
Ngaku deh, seberapa sering kita merasa tidak puas dalam hidup ini? Seberapa sering rasa tidak puas itu bikin kita ragu lalu dan mempertanyakan keadilan Tuhan? Sejumlah pertanyaan yang kita ajukan pada Tuhan misalnya:
“Kenapa aku terlahir dengan kondisi fisik seperti ini?
Kenapa aku terlahir dari keluarga miskin?
Kenapa hidupku gak sebahagia orang lain?
Kenapa aku yang hidup benar justru gagal, sementara orang yang melakukan kejahatan malah hidupnya sukses?
Kenapa nasibku nggak seberuntung orang lain? Benarkah Tuhan itu tidak adil?”
Dari hal paling besar sampai yang paling kecil sekalipun, Tuhan punya tujuan di dalamnya. Jadi Tuhan selalu adil dalam setiap jalan-Nya!
Kalau Tuhan menciptakan pohon dan tanaman saja Tuhan adil, bagaimana mungkin Tuhan tidak adil dalam menciptakan kita? Tuhan selalu adil di dalam jalan-jalan-Nya. Bahkan, ketika hari ini kita diperhadapkan dengan sejumlah kenyataan hidup yang pahit, Tuhan tetap adil kok!
Lalu, kenapa cuma kita yang mengalami persoalan sulit, sementara temen-temen kita enggak? Dalam hal ini pun Tuhan tetap adil. Dia tahu kalo kita punya kekuatan untuk menanggung setiap pencobaan yang terjadi, sehingga kita bisa bilang kalo itu hanya pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan kita. (1 Korintus 10:13)
Kapasitas kita besar, maka kita juga diizinkan mengalami masalah yang besar. Sementara orang lain barangkali punya kapasitas yang lebih kecil, maka dia hanya diizinkan mengalami masalah yang lebih kecil dari kita. So, jangan pernah meragukan keadilan Tuhan! (MA)
Dunia Kita
Air adalah sumber daya alam kedua paling penting untuk makhluk hidup, setelah oksigen. Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia. Sekitar 80% dari kebutuhan individu merupakan kontribusi dari cairan termasuk air, dan sisanya diperoleh dari makanan.
Menurut beberapa ahli dalam penelitiannya; setidaknya:
Air lebih penting dari nutrisi apapun dalam tubuh makhluk hidup. Kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda. Pada orang dewasa, konsumsi air putih yang disarankan yaitu sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter. Sebenarnya kebutuhan minum air putih dalam sehari itu sangat bervariasi pada setiap orang. Yang penting minumlah setiap kali merasa haus, sehingga kebutuhan air kita terpenuhi.
APA KATA ALKITAB MENGENAI AIR?
Alkitab menunjukkan bahwa Tuhan itu dapat digambarkan seperti air. Di dalam Mazmur 42, firman Tuhan mengatakan,
“Seperti rusa yang merindukan sungai yang mengalir, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?”
Di sini Allah digambarkan sebagai air. Dan di dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus mengemukakan pernyataan yang sering atau pasti pernah kita dengar, “Akulah air kehidupan.”
“Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”
Yohanes 4:14
Saat seseorang memutuskan menerima Tuhan sebagai Juru Selamat, disitulah ia mendapatkan sebuah mata air dalam hatinya; yang memancarkan air kehidupan.
Kita sangat membutuhkan “Air Kehidupan”. Pengampunan dan kasih Allah akan menyembuhkan dahaga dan jiwa yang kering.
Saat kita menerima AIR HIDUP yaitu Roh Kudus, maka air itu akan menjadi SUMUR MATA AIR dalam diri kita yang TERUS-MENERUS MEMANCAR sampai kepada hidup yang kekal. (LY)
Ruang Kesaksian
Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar dan yang tak terduga,
serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang banyaknya"
Ayub 5:9
Shalom.
Nama saya Metha, saya seorang ibu dari 2 anak. Saya melayani sebagai guru sekolah minggu di GBI Sudirman. Dalam kesempatan ini, ijinkanlah saya untuk dapat membagikan kesaksian tentang kebaikan Tuhan yang luar biasa yang Tuhan lakukan dalam hidup saya. Semoga dapat menjadi berkat bagi Saudara semua.
Tahun 2016 saya menikah dan sebulan kemudian saya hamil. Namun janin saya tidak berkembang, dokter mengatakan bahwa saya mengalami kehamilan yang tidak normal yaitu hamil anggur (mola hidatidosa).
Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terbentuk akibat kegagalan pembentukan atau lebih dikenal dengan istilah hamil anggur. Dimana janin yang terbentuk dalam kehamilan tak langsung berwujud seperti manusia, melainkan berawal dari sebuah gelembung ovum (sel telur) yang kemudian membelah kelipatan dua. Begitu seterusnya hingga nampak sebagai sekumpulan buah anggur.
Hamil anggur dapat membahayakan nyawa, oleh sebab itu dokter menyarankan saya di kuretase. Akhirnya kuterase pun segera dilakukan. Setiap bulannya saya harus cek darah untuk melihat nilai kadar Human Chorionic Gonadotropin (hCG) dalam darah sampai batas normal hingga dinyatakan bersih/ sembuh.
Namun, pada bulan ke-3 ternyata hasil hCG meningkat dan saya dirujuk ke dokter onkologi untuk menjalani terapi suntik yang diberikan selama 5 hari berturut-turut untuk menekan hCG, agar tidak bertambah parah. Obat tersebut termasuk obat keras yang menyebabkan kondisi kesehatan saya menjadi menurun (imun tubuh saya pun menurun).
Saya merasakan pusing, sulit menelan makanan serta tubuh yang terasa gatal dan bengkak yang terasa perih. Dalam keadaan ini saya berdoa kepada Tuhan agar memampukan saya untuk dapat bertahan dalam menjalani proses penyembuhan. Puji Tuhan, hasil hCG saya pun menurun drastis sehingga saya hanya harus menjalani 1 tahap lagi.
Artinya saya harus menjalani terapi selama 5 hari lagi. Setelah itu, saya harus periksa darah dan kadar hCG. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar hCG tidak menurun secara significant. Akhirnya dokter mengambil solusi terakhir, yaitu kemoterapi.
Mendengar hal itu hati saya sedih, saya seperti menderita penyakit kanker yang harus menjalani kemoterapi. Saya berdoa, berseru kepada Tuhan, ”mengapa saya harus dikemo?”. Saya membayangkan keburukan tentang kemoterapi, bagaimana jika rambut saya sampai botak? Apakah saya sanggup menjalani semuanya ini? Saya berharap semua ini hanyalah mimpi dan dapat segera berakhir.
Saya harus rutin menelan obat, padahal selama ini saya sudah menjalani pola hidup sehat dan merasa hidup saya sudah baik-baik saja. Sebagai manusia, saya tidak terima, saya sedih, kecewa dan protes kepada Tuhan. Mengapa saya harus mengalaminya.
Saya terus mencari penjelasan dari beberapa dokter mengenai penyakit ini dan akhirnya saya mendapatkan pemahaman dari seorang dokter di salah satu RS di Jakarta, yang menguatkan saya, bahwa semuanya ini akan baik-baik saja. Saya menyerahkan kondisi saya kepada Tuhan di dalam doa dan percaya sepenuhnya kepada Tuhanl, bahwa Tuhan yang berdaulat atas hidup saya.
Dokter menyarankan agar saya menggunakan BPJS sehingga tidak perlu khawatir untuk biaya pengobatan. Akhirnya saya mulai melakukan semua tahapan proses pengobatan. Dimulai rujukan dari Puskesmas dengan mengumpulkan data medis dan mengantri dengan ratusan pasien BPJS di rumah sakit; demi mendapatkan pengobatan dan kamar inap untuk menjalani kemoterapi selama 5 hari.
Saya menjalani pengobatan sendiri karena tidak mau merepotkan keluarga, karena saya masih kuat untuk berjalan sendiri. Kemoterapi selama 4 malam dan kembali lagi dihari kelima untuk obat yang terakhir.
Di situlah saya merenungkan Mazmur 23, bahwa Tuhanlah gembala yang baik. Saya percaya bahwa sejauh ini Roh Kudus terus menguatkan saya untuk dapat kuat. Saya pegang janji Tuhan bahwa Dia pasti menyertai saya diperjalanan yang tidak mudah ini. Bahkan saya harus kuat saat melihat pasien-pasien lain di kamar kemoterapi yang sudah bertahun-tahun kemo tapi belum kunjung sembuh dan akhirnya meninggal.
Saya berdoa, menyerahkan seluruh hidup saya kepada Tuhan, pasti Tuhan akan menyertai dalam proses pengobatan ini dan memberikan kesembuhan. Tangan Tuhan juga menyertai lewat kehadiran beberapa hamba Tuhan yang datang mengunjungi untuk mendoakan saya, Juga dukungan doa teman-teman seiman dari GBI Sudirman.
Proses kemoterapi sangat tidak nyaman, tetapi saya teringat pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib, dimana Tuhan bahkan pernah merasakan penderitaan yang jauh lebih besar dari yang saya alami ini. Saya harus jadi anak Tuhan yang tidak cengeng dan tidak hanya mau menerima hidup yang nyaman saja. Bahwa berkat yang sesungguhnya adalah kekuatan, sukacita dan pengharapan di tengah kehidupan yang sedang tidak baik-baik saja.
Selesai tahap 1 kemoterapi, 2 minggu kemudian saya harus ambil darah dan melihat hasil hCG saya menurun. Puji Tuhan, saya harus kuat, saya harus bisa menjalani semua tahapan pengobatan dengan baik.
Tidak henti-hentinya saya berdoa agar hCG saya dapat segera menurun drastis, trombosit dan leukosit normal sehingga saya dapat melanjutkan pengobatan ke tahap selanjutnya. Firman Tuhan dan lagu-lagu rohani menguatkan saya menjalani pengobatan ini. Ditahap yang ke-2 saya mendapati rambut saya mulai rontok dan saya memutuskan untuk mencukur rambut.
Saya mencari wig yang cocok untuk dipakai ke kantor dan gereja. Ternyata memiliki kepala yang plontos sering membuat saya kedinginan dan gatal-gatal karena sering kepanasan memakai wig yang terbuat dari bahan sintesis.
Selesai menjalani kemoterapi selama 5 hari saya tetap kembali bekerja seperti biasa. Saya sering merasa lelah, maag saya sering kambuh dan tulang belakang sangat nyeri, apalagi saat malam hari. Tidak jarang saya merintih kesakitan.
Namun saya percaya, sakit yang saya alami ini hanyalah sementara, Tuhan pasti menyembuhkan saya dari semua sakit ini. Saya teringat akan Firman Tuhan bahwa penyakit ini tidak lebih besar dari kuasa Tuhan. Saat ini Tuhan sedang memproses saya dan membawa saya ke level yang lebih tinggi. Tuhan mau saya dapat bertumbuh melalui semua proses ini.
Saya tidak boleh kalah dengan rasa sakit ini. Seperti Yusuf dan Ayub dimurnikan lewat proses yang sangat tidak enak tapi Tuhan siapkan berkat yang luar biasa dan hidup mereka menjadi kesaksian dan berkat bagi bangsanya.
Puji Tuhan, selama 4 bulan saya dapat melalui 6 tahap kemoterapi. Tuhan Yesus baik dan sangat baik, saya dinyatakan tidak perlu kemoterapi lagi karena semua hasil hCG sudah baik. Saya bersyukur Tuhan selalu menuntun perjalanan saya dan menguatkan saya sampai pengobatan selesai.
Dokter menyarankan saya tidak hamil dulu selama setahun, menjalani hidup sehat dengan memperhatikan pola makan dan berolahraga secara teratur.
Melewati satu tahun setelah kemoterapi saya kembali lagi ke dokter kandungan untuk konsultasi, apakah saya masih bisa punya anak, dengan menceritakan semua riwayat penyakit saya sebelumnya. Dokter mengatakan bahwa itu sangat mungkin, karena rahim saya tidak bermasalah. Lalu dokter memberikan vitamin untuk mendukung kesuburan.
Saya berdoa kepada Tuhan agar saya dapat diberikan seorang anak. Mungkin keberadaan saya sepertinya sangat sulit dan tidak mungkin untuk mendapatkan anak, tetapi saya percaya kepada Tuhan karena Tuhan melihat kerinduan hati saya.
Sebulan kemudian, tepat di hari ulang tahun saya ke 30 tahun 2019, Tuhan memberikan hadiah yang luar biasa. Saya pergi ke dokter untuk USG, betapa terharunya saya melihat di layar USG, dokter mengatakan saya hamil. Puji Tuhan. saya bersyukur Tuhan menjawab doa.
Setelah beberapa minggu awal kehamilan, saya hampir mengalami kecelakaan saat menuju ke kantor. Karena khawatir, saya dan suami sepakat memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan.
Alangkah terkejutnya kami saat melihat ada 2 janin dilayar monitor saat USG. Dokter mengatakan ada 2 janin di rahim saya, yang artinya kami akan memiliki anak kembar. Betapa ajaibnya Tuhan Yesus, saya tidak pernah menduga untuk mendapatkan kado istimewa dari Tuhan. Tuhan sangat memberkati saya dengan anak kembar, sesuatu hal yang tidak pernah saya pikirkan dalam hidup. Puji Tuhan, putri kembar kami sekarang berusia 3 tahun, dan mereka bertumbuh dengan sehat dan lucu.
Saya hampir pernah menyerah dan putus asa untuk dapat hamil dan punya anak setelah kemoterapi. Rencana Tuhan sungguh ajaib, tidak pernah sanggup dipikirkan oleh jalan pikiran manusia. Saya merasakan perjalanan iman bersama Tuhan, Dia melihat kesungguhan kita saat meminta dan percaya kepada-Nya. Bahkan Tuhan sanggup memberikan lebih daripada apa yang kita minta.
Terima kasih Tuhan Yesus! Saat kita beriman, bersungguh-sungguh meminta, dan selalu bersyukur dalam segala keadaan. Dia melihat iman kita bahkan Dia memberikan kemurahan-Nya, memberkati kita dengan hal-hal yang tidak pernah kita lihat dengan mata, timbul dalam hati dan didengar telinga.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.