Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
DECLARE and DISPLAY CHRIST
Ruang Remaja
"Kita tahu sekarang,
bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,
yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
Roma 8:28 (TB)
Kisah Chen Guangcheng: Pejuang Keadilan yang Tidak Pernah Menyerah
Chen Guangcheng adalah seorang aktivis hak asasi manusia asal China yang lahir dalam keadaan buta. Meskipun dilahirkan dengan keterbatasan fisik, ia tidak membiarkan kekurangannya menghalangi tujuannya. Sejak kecil, ia merasa tergerak untuk memperjuangkan hak-hak orang miskin dan tertindas, terutama dalam bidang kesehatan dan keadilan sosial.
Pada usia muda, Chen mulai berjuang melawan kebijakan pemerintah China yang tidak adil, seperti pemaksaan aborsi dan sterilisasi terhadap perempuan miskin. Ia menggunakan keterampilan hukumnya untuk membela warga yang terkena dampak kebijakan ini, meskipun ia tahu bahwa tindakannya bisa berisiko besar. Pada tahun 2006, Chen ditangkap dan dipenjara karena menentang kebijakan pemerintah yang kejam.
Selama penahanan, ia disiksa dan dipenjara dalam kondisi yang sangat buruk, namun ia tetap teguh pada keyakinannya bahwa perjuangan untuk keadilan adalah hal yang benar.
Meski mengalami penderitaan yang luar biasa, Chen tidak menyerah. Pada tahun 2012, ia berhasil melarikan diri dari rumah tahanan, dan mendapat suaka di Amerika Serikat, di mana ia terus berbicara untuk kebebasan dan hak asasi manusia di China. Kini, Chen Guangcheng menjadi simbol keteguhan dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan, menginspirasi banyak orang di seluruh dunia, terutama dalam hal hak-hak individu di negara-negara yang mengekang kebebasan.
Apa kata Alkitab? Beriman di Tengah Cobaan
Roma 8:28 mengingatkan kita bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya. Chen Guangcheng mengalami penderitaan yang berat, namun ia tidak hanya bertahan, tetapi juga terus berjuang untuk keadilan. Meskipun hidupnya penuh dengan tantangan, ia tetap yakin bahwa perjuangannya membawa dampak positif bagi orang banyak dan menghargai hak asasi manusia. Tuhan bekerja melalui hidupnya untuk membawa kebaikan dan perubahan yang signifikan bagi nasib banyak orang.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Sobat Warta, tidak peduli seberapa besar rintangan yang kita hadapi, kita tetap memiliki kesempatan untuk berdiri teguh dalam iman dan memperjuangkan kebenaran. Kisah Chen Guangcheng mengajarkan kita bahwa meskipun hidup penuh dengan penderitaan, kita bisa menemukan makna dan tujuan dalam perjuangan untuk keadilan. Tuhan tidak meninggalkan kita dalam kesulitan, tetapi Ia menyertai kita, memberi kekuatan untuk bertahan dan mengubah dunia. (MA)
"Keberanian sejati tidak datang dari menghindari penderitaan,
tetapi dari kemampuan untuk bertahan dan
tetap berjuang meskipun di tengah penderitaan."
Dunia Kita
Tahukah kamu ? Gagak adalah burung yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi. Burung gagak adalah bukti nyata bahwa yang penting bukanlah ukuran otak, melainkan bagaimana menggunakannya. Mereka belajar dengan cepat sehingga penelitian menunjukkan bahwa gagak berusia empat bulan bisa sama cerdasnya dengan kera dewasa.
Gagak juga memiliki ingatan yang sangat baik, mampu mengingat wajah manusia, dan bahkan mengidentifikasi orang-orang tertentu sebagai teman dan orang lain sebagai musuh.
Namun warnanya yang gelap dan suaranya yang serak menusuk telinga membuat gagak kerap dikaitkan dengan hal gaib.
Kata Alkitab Mengenai Burung Gagak??
Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
1 Raja-raja 17:6
Bertolak belakang dengan budaya dan mitologi tersebut, Allah justru memakai burung gagak sebagai penolong bagi Elia. Burung gagak dihadirkan untuk memelihara hidup Elia di masa yang sulit, yakni pada waktu kemarau panjang terjadi. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak dengan setia membawa roti dan daging untuk Elia.
Mengapa Tuhan memakai burung gagak? Bukankah burung merpati jauh lebih baik? Merpati melambangkan kasih dan ketulusan. Kelihatannya lebih tepat jika Allah mengutus merpati dalam kisah ini.
Tiada yang mustahil bagi Tuhan! Burung gagak bisa melakukan hal baik sekalipun bertolak belakang dengan penilaian kebanyakan orang. Binatang yang dikenal sebagai pembawa sial berubah menjadi pembawa berkat. Hal ini terjadi karena kuasa Tuhan.
Berkat tidak tergantung pada sarana yang dipakai-Nya. Sumber berkat hanyalah kuasa Tuhan. Sesuatu yang tampaknya buruk dalam pandangan manusia belum tentu menjadi kutuk. Dengan perkenan Tuhan, segala hal dapat dipakai-Nya sebagai sarana untuk membawa kebaikan. (MA)
Ruang Kesaksian
"Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung
dari manakah akan datang pertolonganku?
Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
Ia takkan membiarkan kakimu goyah,
Penjagamu tidak akan terlelap.
Sesusnggunya tidak terlelap dan tigak tertidur Penjaga Israel.
Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu."
Mazmur 121:1-5
Nama saya Esther saya adalah seorang Pengerja Migran Indonesia (PMI). Saya ingin berbagi kisah bagaimana Tuhan Yesus sungguh baik. Tuhan tidak pernah terlambat menolong dan selalu memberi kemurahan dalam kehidupan saya.
Bermula tahun 2017 saya kembali bekerja di Hongkong, dan selama di sana saya beribadah di Gereja Africa International Church Hongkong. Di sana saya berkenalan dengan sepasang suami istri, yang wanita seorang Philipina dan yang pria dari Afrika. Pertemanan kami terjalin sangat baik lebih dari setahun.
Hingga pada suatu hari, mereka berdua minta tolong meminjam nomor rekening Bank, untuk menerima transferan uang dari luar Hongkong. Dengan alasan untuk biaya hidup dan bussines mereka. Tanpa curiga saya pun memberikan nomor rekening bank atas nama saya.
Saya sama sekali tidak menaruh curiga, karena mereka orang gereja yang saya anggap orang baik. Namun ternyata kebaikan saya disalah gunakan. Ternyata saya ditipu. Tanpa sepengetahuan saya sebenarnya nomor rekening saya telah disalah gunakan.
Tahun 2019, tiba-tiba 3 orang polisi datang ke rumah tempat saya bekerja. Mereka menangkap dan membawa saya ke kantor polisi. Di sana saya diinterogasi, sidik jari saya diambil. Saya memberikan sejumlah uang sebagai jaminan sehingga saya menjadi tahanan luar selama 10 bulan dan saya pun dibebaskan.
Waktu terus berjalan, hingga 4 tahun kemudian, tanggal 19 Maret 2023 ketika saya akan cuti pulang ke Indonesia, tiba-tiba saat diimigarasi bandara Hongkong saya ditangkap. Saya dirantai, diborgol, diinterogasi dan HP saya pun di tahan. Dengan alasan kasus tahun 2019 dinyatakan belum selesai. Saya dikirim ke tahanan penjara di tempat lain. Selama 1 minggu saya tidur di penjara Hongkong.
Saya diadili dengan tuduhan sebagai pengguna money laundry. Sekali lagi saya memberikan uang jaminan supaya saya tidak ditahan tidur di penjara Hongkong. Saya tidak mau masuk ke sana lagi, karena begitu mengerikan suasana penjara Hongkong.
Akhirnya dalam proses pengadilan saya memutuskan untuk tinggal di rumah pastory gereja, di GBI CK 10 yang digembalakan oleh Pdt. Bernard H. Saya sudah cukup lama mengenal beliau. Saya tinggal di sana sampai kasus selesai.
Selama menjadi tahanan luar saya dilarang meninggalkan Hongkong sampai proses sidang pengadilan selesai. Saya harus bolak balik menghadiri sidang, Puji Tuhan saya selalu didampingi Pdt. Bernard dan Ibu Annie sampai proses persidangan selesai. Banyak hal yang saya rasakan dimana pertolongan Tuhan itu sungguh nyata dan ajaib. Karena saya merasa terhimpit dengan keadaan, begitu banyak tekanan dan posisi saya sangat sulit.
Dalam proses hukum yang berjalan saya benar-benar belajar berserah kepada Tuhan, terus berdoa dan mendekatkan diri dalam hadirat Tuhan. Saya banyak dikelilingi anak-anak Tuhan yang turut mendoakan untuk hasil keputusan pengadilan yang terbaik. Allah turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan.
Di sinilah saya mengalami Tuhan, Tuhan tidak pernah terlambat memberikan pertolongan-Nya. Di negara orang saya dikelilingi oleh anak-anak Tuhan yang selalu mendukung di dalam doa. Karena tinggal di gereja maka saya banyak terlibat dalam pelayanan, COOl, KOM, pelayanan Minggu. Rohani saya bertumbuh, iman saya pun timbul karena pendengaran akan Firman Tuhan. Itulah yang menguatkan saya. Meskipun saya mendengar bahwa jika terbukti bersalah maka hukuman yang dijatuhkan bisa 9, 7, 6 tahun penjara atau vonis bebas.
Dan pada saat sidang terakhir, keputusannya adalah nama baik, no criminal; dinyatakan saya bebas dan tidak bersalah. Haleluya, Puji Tuhan. Tuhan Yesus baik. Sungguh penyertaan dan kekuatan yang dari Tuhan yang kasih-Nya tidak terbatas, yang memampukan saya melewati masa-masa proses sidang pengadilan sampai selesai. Semua hanya karena anugerah kasih karunia Tuhan Yesus yang melepaskan saya dari jerat hukum dan saya bisa kembali berada di Indonesia.
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.