Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
"Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan,
atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya,
hendaklah kamu memberkati,
karena untuk itulah kamu dipanggil,
yaitu untuk memperoleh berkat."
1 Petrus 3:9
John Selwyn, yang diangkat sebagai uskup Pasifik Selatan, memiliki reputasi sebagai petinju yang handal di masa kuliahnya di Universitas. Namun, tindakan heroiknya tidak hanya mencakup keterampilan fisik, melainkan juga kematangan rohaniah yang diuji dalam suatu peristiwa yang mengguncangnya.
Setelah menjadi uskup, John Selwyn dihadapkan pada situasi yang membutuhkan kebijaksanaan dan ketenangan. Ada seorang pria yang baru saja pindah ke agama lain, mendatanginya lalu menghantam John Selwyn dengan keras setelah diberi kata-kata peringatan dan teguran. Meskipun memiliki kemampuan fisik yang kuat, Selwyn memilih untuk merespons dengan kedamaian.
Dalam momen itu, dengan lengannya yang kokoh dan kepalan tangannya yang besar, ia bisa dengan mudah menghempaskan penyerangnya. Namun, tindakan itu tidak dilakukannya. Ia hanya melipat tangannya dan menatap wajah orang itu, menunggu pukulan berikutnya dengan ketenangan yang mencengangkan. Akibatnya, penyerang itu merasa terpukul oleh rasa malu dan melarikan diri.
Bertahun-tahun berlalu, dan uskup John Selwyn jatuh sakit parah. Saat ia pulang ke kampung halamannya, kejadian mengejutkan terjadi. Orang yang pernah memukulinya datang kepada penggantinya, memohon dibaptis sebagai pengikut Kristus. Sang uskup baru itu kagum dengan keputusan pertobatannya, bertanya tentang nama baru yang ingin disandangnya sebagai seorang Kristen. Jawabnya, "Panggil saya John Selwyn, karena dialah yang telah mengajari saya seperti apakah Kristus itu."
Pesan singkat dari kisah ini adalah bahwa ketaatan kecil pada panggilan kita dapat membentuk dan mendefinisikan panggilan hidup kita secara keseluruhan. John Selwyn tidak hanya menunjukkan keberanian fisik, tetapi juga ketenangan dan kasih yang luar biasa dalam menghadapi penyerangan. Keputusannya untuk tetap setia pada prinsip-prinsip Kristiani dalam menghadapi ketidakadilan membawa dampak yang mendalam pada kehidupan orang yang pernah menyerangnya.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa menjadi serupa dengan Yesus mengandung konsekuensi tetap setia pada nilai-nilai-Nya, bahkan dalam situasi yang penuh tantangan. Dan melalui ketaatan serta keserupaan dengan Kristus, kita dapat menjadi saluran transformasi bagi kehidupan orang-orang di sekitar kita. (MA)
Dunia Kita
Air laut menutupi 70 persen permukaan bumi dan merupakan 97 persen air di bumi. Tetapi, sumber air yang melimpah ini tidak bisa langsung diminum karena asin.
Ketika hujan terbentuk dan turun menembus udara, air hujan mengakumulasi karbon dioksida dari atmosfer, sehingga bersifat sedikit asam.
Garam di laut juga ditambah dari aktivitas sumber air panas dan gunung api bawah laut. Dikutip dari penelitian Herbert Swenson, Why is The Ocean Salty, didapati bahwa material yang keluar dari gunung api atau sumber air panas bawah laut berupa gas dan benda padat, menambah kadar garam di dalam laut.
Kadar garam di laut meningkat seiring tingkat penguapan dan tingkat pembekuan air laut. Sementara itu, kadar garam menurun karena hujan atau pencairan es dari air laut.
APA KATA ALKITAB TENTANG GARAM?
Matius 5:13 menuliskan tentang garam dan terang. Dikatakan:
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang".
Garam merupakan senyawa ionik yang mampu memberikan cita rasa lezat pada makanan yang tawar.
Sementara itu dalam konsep garam dan terang dunia, anak Tuhan sebagai garam harus bisa memberikan pengaruh positif terhadap kehidupan. Anak Tuhan juga diminta menjadi contoh dalam hal kesucian dan kemurnian bagi orang-orang sekitarnya.
Di dunia kuno garam adalah yang paling umum digunakan untuk mengawetkan. Itu digunakan untuk mencegah hal-hal menjadi buruk, dan untuk menahan pembusukan.
Anak Tuhan harus menjadi antiseptik pembersih dalam masyarakat, sehingga dimana pun kita berada; kehadiran kita akan mengalahkan kerusakan dan memberi 'rasa' pada kehidupan dunia. (LY)
Ruang Kesaksian
"Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau,
janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu;
Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;
Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."
Yesaya 41:10
Perkenalkan nama saya Vidhya, saya lahir dari keluarga Kristen, tetapi saat itu saya belum sepenuhnya percaya kepada Tuhan Yesus.
Sekitar akhir tahun 2006 saya mengalami sakit perut di sebelah kanan secara terus menerus. Lalu saya memeriksakan diri ke dokter kandungan, ternyata di rahim saya ada tumbuh kista, besarnya kira-kira 10 cm. Dokter menyarankan agar saya melakukan operasi Laparoskopi untuk mengangkat kista yang tumbuh. Maka diawal tahun 2007 saya pun menjalani operasi Laparoskopi untuk pengangkatan kista tersebut.
Tetapi satu tahun kemudian saya kembali mengalami sakit perut, yang sakitnya melebihi sakit perut yang saya alami sebelumnya. Saya pun kembali lagi ke dokter dan ternyata kista saya tumbuh kembali. Sepertinya masih ada sel-sel yang belum diangkat. Dokter menyarankan agar saya menjalani operasi untuk pengangkatan kista, karena kista saya sekarang besarnya sudah sebesar telur ayam. Tetapi saya tidak mau menjalani operasi lagi.
Tidak beberapa lama kemudian saya mendengar ada KKR kesembuhan dari Ir. Niko Njotorahadjo di JCC. Terus terang saya sama sekali tidak kenal sama Pak Niko, karena saya dari gereja yang lain. Lalu saya pun datang ke KKR Pak Niko diajak oleh suami saya, karena suami saya sering datang ke gereja di Wisma Karsa Pemuda. Ketika mengikuti dan mendengar puji-pujian hati saya merasa penuh sukacita dan damai sejahtera. Di KKR itulah Tuhan menjamah hati saya.
Saat itu saya berdoa, memohon ampun sama Tuhan, kalau mungkin selama ini saya tidak sepenuhnya percaya kepada Tuhan dan saat itu juga saya menyerahkan diri saya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Setelah pulang dari KKR saya merasa ada yang berbeda dengan diri saya, saya sama sekali tidak merasa sakit di perut sebelah kanan saya.
Keesokan harinya saya kembali ke dokter kandungan, karena memang saya harus kembali untuk pemeriksaan selanjutnya. Ternyata kista saya sudah tidak ada lagi. Dokter menyatakan rahim saya bersih, tidak ada kista sama sekali. Mendengar hal ini saya sangat bersyukur kepada Tuhan, rasa senang, bahagia dan penuh sukacita. Saya yakin dan percaya Tuhan Yesus sudah menyembuhkan dan memberikan mujizat-Nya kepada saya, saat saya percaya penuh kepada-Nya.
Itulah kuasa Tuhan Yesus yang luar biasa yang sudah menyembuhkan saya dengan kasih-Nya yang begitu besar. Saya mengucap syukur kepada Tuhan atas kebaikan-Nya. Saya berjanji akan terus taat dan setia kepada Tuhan. Sampai sekarang di bulan ini Januari 2021, Puji Tuhan saya tetap sehat.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.