Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
dan pergunakanlah waktu yang ada,
karena hari-hari ini adalah jahat.”
Efesus 5: 15-16
Sobat Warta, Pernahkah kalian nonton film “My Life Without Me? Itu lho, cerita seorang Ibu muda, Ann (Sarah Polley) yang divonis dokter bahwa hidupnya hanya tinggal tiga bulan lagi akibat menderita penyakit kanker. Dalam waktu tiga bulan itu, Ann berusaha menyenangkan hidup orang-orang yang dikasihinya. Ia ingin membuat sisa hidupnya berarti dan nggak terlupakan.
Sekalipun ceritanya rada-rada mellow (sedih), tapi film ini ngajarin kita kalau hidup itu sangat berharga. Cuma sayang, banyak dari kita, anak-anak muda yang malah wasting time dan tidak mengerti akan hal ini.
Barangkali tidak pernah terlintas dalam benak kita, ada anak-anak muda yang hidupnya divonis hanya sebentar lagi akibat penyakit parah. Dimana, mungkin keinginan terbesar mereka saat ini adalah diberi umur dan waktu yang lebih panjang untuk menebus apa yang dulu pernah mereka sia-siakan. Seharusnya penyesalan seperti ini gak perlu ada, andaikan mereka mempergunakan setiap detik hidup dengan melakukan hal-hal berharga.
Kalau dihitung-hitung, sudah berapa tahun sih kita hidup di bumi ini? Tapi berapa banyak hal-hal penting dan berguna yang kita lakukan? Kalau ternyata lebih banyak hitungan buat melakukan hal-hal yang useless atau negatif ketimbang mengerjakan sesuatu yang positif dan bermanfaat, itu sudah nunjukkin kita gak menghargai hidup.
Misalnya: Ngetrack di jalan, dugem tiap hari, nongkrong di mall seharian, main internet sampai berjam-jam, mantengin TV gak kenal waktu, yang dipikirin hanya pacaran melulu, dll. Nah, kegiatan semacam ini yang harusnya kita hindari karena bisa ngerugiin kita.
Ingatlah, saat kita mengabaikan anugerah yang Tuhan berikan dimasa muda kita dengan berlaku hidup semaunya, kelak Tuhan akan menuntut pertanggungjawaban dari kita, lho. Seperti yang tertulis di dalam kitab Pengkhotbah 11: 9,
"Allah menghendaki umat-Nya bersukacita dan kaum muda menikmati masa muda mereka. Tetapi semua sukacita itu harus dikendalikan dengan kesadaran bahwa Allah meminta pertanggungjawaban atas semua perbuatan berdosa kita.”
Kecuali kalau kita mau bertobat. Nah mulailah pergunakan hidup ini sebaik mungkin. Jangan tunda besok, lusa atau minggu depan untuk berubah. Kalau Tuhan masih memberi kesempatan, berubahlah mulai hari ini. (MA)
Dunia Kita
Anak bebek kerap terlihat berbaris rapi di belakang induknya. Mereka terus mengikuti induknya dalam formasi yang rapi. Namun, tahukah kamu mengapa anak bebek berbaris rapi di belakang induknya? Anak bebek berbaris rapi di belakang induknya karena:
Ketika berenang sendiri, anak bebek menendang ombak di belakangnya, sehingga terseret gelombang dan tertahan gerakannya. Hal tersebut membuatnya lebih sulit untuk berenang dan menghabiskan banyak energi. Untuk menghemat energi, anak itik berenang di belakang induknya. Ketika berenang, induk bebek mengayuhkan kakinya dan menghasilkan ombak. Anak bebek dapat mengendarai ombak tersebut untuk berenang dan menghemat energi. Namun, untuk dapat memanfaatkan gelombang tersebut anak bebek harus berenang dengan cara berbaris di belakang induknya.
Sejak menetas, anak bebek dapat mengenali dan terus mengikuti induknya. Mereka akan berbaris rapi di belakang induk dan saudaranya dan mengikutinya ke mana pun induknya pergi.
APA KATA ALKITAB?
Kita memang bukan anak bebek, tetapi kita ini adalah juga 'anak', yaitu anak Tuhan. Jika demikian,haruslah kita mengikut Tuhan; disepanjang jalan kita.
Di dalam kitab Ulangan 31:8 TB,
“Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.”
ALLAH YANG BERJALAN DI DEPAN KITA
Saat kita menjadikan Tuhan sebagai Juru Selamat pribadi, kita sudah menjadi warga Kerajaan Surga. Artinya adalah kita hidup dengan pimpinan Tuhan. Tuhan berjalan di depan kita untuk menuntun setiap langkah hidup kita.
Ketika Tuhan menjadi gembala kita, kita akan mengenal suara-Nya. Bagaimana caranya mengikuti Tuhan secara efektif? Dengarkan suara-Nya, ketika kita mendengarkan suara-Nya, kita akan dipimpin untuk melakukan kehendak-Nya.
Jangan takut apapun, sekalipun musuh-musuh kita merancangkan sesuatu yang jahat pada kita, keluarga kita, bisnis kita, Tuhan sendiri yang akan melindungi kita, Tuhan sendiri akan berjalan di depan kita, melindungi kita di bawah sayap-Nya.
Tuhan mau berjalan di depan kita untuk seterusnya, baik di siang maupun malam hari. Dia menjadi pembela bagi kita. Bukan hanya itu, Tuhan juga mencukupkan segala yang kita perlukan; bahkan Keselamatan bagi kita. (LY)
Ruang Kesaksian
“Ada yang menyebar harta tetapi bertambah kaya,
ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan”.
Amsal 11:24
Perkenalkan nama saya Tuti. Saya ingin menyaksikan tentang kebaikan Tuhan dan bagaimana Tuhan memberkati saya dengan cara-Nya Tuhan.
Saya melayani sebagai pendoa di GBI ICON, Rayon 1F di bawah penggembalaan Bapak Pdt. Budi Satradiputra. Namun saat ini saya menetap di Balikpapan, Kalimantan Timur. Puji Tuhan, hampir semua kegiatan dapat diikuti melalui zoom, sehingga saya tetap bisa bersekutu dan mengikuti kegiatan yang ada.
Pada suatu ibadah Minggu, tiba-tiba dalam hati timbul keinginan untuk memberi persembahan sebesar Rp. 500.000. Dalam hati saya meresponi, "Tuhan bercanda ya", karena di rekening saya hanya ada sekitar Rp. 600.000 itupun untuk membayar asuransi dan untuk kebutuhan lain-lain saja belum cukup. Karena saat ini saya part time dan belum memiliki pekerjaan tetap. Tetapi saya tetap mau taat dan menstransfer sejumlah Rp.500.000 ke rekening GBI Icon sesuai perintah-Nya.
Sore harinya, seorang sahabat yang tinggal di Singapura menghubungi saya, kami memang telah bersahabat sejak tahun 2004. Pertemanan kami berawal saat saya bekerja di Shanghai, ia juga yang selalu mengajak saya ke gereja karena pada waktu itu saya belum lahir baru.
Beliau mengatakan "Tuti, Tuhan bekerja melalui saya untuk memberkatimu". Dalam hati saya berkata, "wah, Tuhan dahsyat" persembahannya saja belum dipikirkan, namun sudah ada yang mau memberkati. Sahabat saya juga mengatakan: "Kamu doa ya dan tanya Tuhan berapa jumlah yang harus dikirim".
Saya berdoa, berapa jumlahnya? Hampir 3 bulan saya berdoa, tetapi tidak ada tanda-tanda dari Tuhan berapa jumlahnya. Waktu terus berjalan dan saya pun melupakan hal tersebut.
Sampai pada suatu hari, ketika kami sedang sharing tentang kebaikan Tuhan melalui telepon, tiba-tiba sahabat saya mengingatkan kembali. "Tuti berkatmu masih ada ya, tanya Tuhan berapa jumlah yang harus saya kirim".
Beberapa waktu kemudian pada hari Sabtu, saat doa pengerja di GBI Icon diumumkan tentang perayaan ibadah Natal tgl 19 Desember 2021. Disampaikan juga tentang biaya-biaya yang diperlukan. Saya ingin ikut memberi persembahan Natal, tetapi saya tidak mempunyai dananya.
Kembali teringat akan sahabat saya yang tinggal di Singapura, "tanya Tuhan, berapa jumlah yang harus saya kirim?". Tetapi sampai di Minggu terakhir bulan November 2021, belum juga ada jawaban dari Tuhan berapa jumlah nominalnya.
Tiba-tiba timbul dalam hati, karena saya belum tahu berapa jumlahnya, anggap saja saya pinjam. Jujur saya sampaikan bahwa sampai sekarang saya belum menerima jawaban dari Tuhan, berapa jumlah yang harus saya minta. Namun karena waktu yang mendesak, saya utarakan bagaimana kalo anggap saja saya pinjam SGD $1000.
Sahabat saya meresponi "Tuti, kamu ngak usah kuatir tentang pinjamanmu itu, saya tidak meminjami dan kamu tidak perlu berhutang". Tetapi karena dia sangat sibuk pindahan, jadi baru bisa transfer di tanggal 10 Desember 2021.
Sekedar memastikan transferan tidak ada masalah maka tanggal 13 Desember 2021, SGD$10 Sin (Rp. 104.167) masuk di rekening. Setelah transferan berhasil dan tidak beberapa lama masuk lagi sejumlah SGD$1,200 Sin (Rp. 12.371.134).
Di tanggal yang sama seorang teman di Belanda memberkati sejumlah £50 Euro (Rp. 798.814), kemudian pada tanggal 22 dan 24 Desember, saya juga menerima tambahan berkat sejumlah Rp. 1.500.000 dari saudara seiman.
Saya hanya bisa menangis dan tak henti-hentinya berterima kasih kepada Tuhan. Pada tanggal 15 Desember saya pun memberikan perembahan Natal, selain itu saya juga tergerak untuk memberkati beberapa orang.
Hitungan matematika Tuhan sangat berbeda dengan hitungan matematika dunia. Firman Tuhan mengatakan dalam Lukas 6:38
"Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu".
Dari kerinduan untuk memberi, Tuhan yang menyediakan berkat yang tidak terduga. Dari Rp. 600.000 – Rp. 500.000 = Rp. 13.274.115 – Rp. 1.000.000 (persembahan natal) = Rp. 12.274.115 + Rp. 1.500.000 = Rp. 13.774.115. Jumlah ini yang Tuhan berikan, dan dari jumlah ini saya membagi lagi sesuai yang Tuhan taruhkan untuk memberi termasuk anak-anak kecil saat natalan di rumah. Saya sengaja buat transparan angka-angkanya biarlah nama Tuhan yang semakin di tinggikan dan dimuliakan, supaya yang belum percaya bahwa Tuhan Yesus itu nyata.
Pada saat kita taat memberi dengan tulus, apa yang kita miliki tidak akan berkurang. Tetapi justru bertambah, itulah hitungan matematikanya Tuhan. Memang benar orang percaya tidak akan pernah minta-minta. Tetapi berkat-berkat itu yang Tuhan kirim buat mereka yang setia dan taat melakukan apa Tuhan mau kita lakukan. Meskipun ada proses yang harus kita lewati. Tuhan Yesus memberkati.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.