Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian,
hingga kami beroleh hati yang bijaksana."
Mazmur 90:12
Ruang Keluarga
PENGERTIAN TENTANG KESEHATAN MENTAL
UU tentang Kesehatan Jiwa nomor 18 tahun 2014 menyatakan; “Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut memyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.” Memiliki sehat mental sama pentingnya dengan memiliki sehat jasmani/fisik. Bahkan di dalam Alkitab Terjemahan Baru (TB) pada III Yohanes 1:2 ditulis,“Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja”.
Ternyata penting bagi kita untuk menjaga kesehatan fisik, mental dan spiritual tetap baik karena mereka saling mempengaruhi. Kesehatan mental dapat terjadi semua umur. Dilaporkan ada sekitar 10% dari seluruh populasi anak-anak dan remaja yang terdiagnosa gangguan jiwa (Mental Health Foundation, 2020). Belum lagi ditambah setelah pandemi Covid19 baru-baru ini, jumlahnya semakin meningkat. Diramalkan; pada 2030 depresi menjadi penyakit terberat kedua setelah serangan jantung koroner di seluruh dunia (WHO, 2022). Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan jiwa, seperti adanya riwayat gangguan jiwa dalam keluarga, riwayat pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual, penolakan atau diabaikan, pernah menyaksikan atau mengalami kejadian yang traumatik. Penggunaan zat terlarang juga dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan gangguan jiwa. Penurunan kondisi kesehatan mental secara umum dapat dilihat dari perubahan dalam berpikir, perasaan dan perilakunya. Orang-orang dengan masalah emosi dan mental mungkin akan menjadi sangat negative akan hidupnya.(Kaplan and Sadock, 2019)
HUBUNGAN ANTARA KESEHATAN MENTAL DAN KESEHATAN SPIRITUAL
Paulus mengatakan kepada jemaat di Tesalonika dalam suratnya yang pertama,“Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita”
I Tesalonika 5:23 TB Disini Paulus menyatakan bahwa damai sejahtera Allah-lah yang dapat memelihara tubuh, jiwa dan roh manusia. Manusia membutuhkan damai sejahtera Allah agar hidupnya dapat terpelihara sempurna dan tak bercacat. Damai sejahtera datangnya dari Allah. Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya:“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”
Yohanes 14:27 Damai sejahtera juga merupakan salah satu dari buah roh (Galatia 5:22, TB). Untuk memperoleh damai sejahtera Allah, maka manusia harus mengalami kelahiran kembali dari air dan Roh (Yohanes 3:5, TB). Artinya roh manusia tersebut dibangkitkan dan menjadi hidup yang baru. Tidak diragukan lagi ternyata ada hubungan yang erat antara kesehatan mental dan spiritual (roh). Damai sejahtera yang diberikan Roh Kudus akan membuat jiwa kita mengalami kesejahteraan batiniah (mental wellness). Pikiran yang kuatir atau takut, perasaan yang mudah labil atau, dan perilaku yang tidak dewasa dapat terjadi karena adanya roh pendendam, kepahitan, penolakan, tegar tengkuk, tidak percaya, penuh keraguan dan pemberontakan. Seseorang yang sehat mental adalah yang memiliki kesejahteraan batiniah yang dimulai dari roh yang dipenuhi dengan karakter manusia baru seperti Tuhan Yesus Kristus.MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL DALAM KELUARGA
Sebagai pasangan dan atau orang tua, kita dapat meningkatkan kesehatan mental dalam keluarga kita dengan apa yang kita ucapkan dan lakukan. Disini ada beberapa saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental dalam keluarga.KESIMPULAN
Kesehatan mental dapat dijaga dimulai dari keluarga. Keluarga yang hidup dalam damai sejahtera Allah akan mengalami kesejahteraan batiniah (mental wellness). Hubungan suami dan istri serta orang tua dan anak pun akan mengalami damai sejahtera ketika masing-masing anggota keluarga memiliki kesejahteraan batiniah tersebut. Ketika ada masalah, ujian, dan atau cobaan datang, tetaplah terhubung dengan sumber damai sejahtera, yaitu Allah Bapa melalui anak-Nya Yesus Kristus yang telah memberikan Roh Kudus sebagai penghibur dan penolong bagi setiap orang percaya. Kita membutuhkan damai sejahtera itu agar pikiran, perasaan dan perilaku kita tetap dalam kondisi positif dan tangguh (resilien) dalam menghadapi masalah, ujian dan atau cobaan tadi. (TB/DP)"Let’s us change mental illness become mental wellness."
Ruang Kesaksian
"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
Filipi 4:13
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.