Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
"Berbahagialah orang yang murah hatinya,
karena mereka akan beroleh kemurahan."
Matius 5:7
Di sebuah kota kecil yang damai, hidup seorang anak lelaki miskin yang harus berjuang setiap hari untuk bertahan hidup menahan rasa lapar dan tidak punya uang. Keberaniannya diuji ketika ia nekad mengetuk pintu sebuah rumah, berharap dapat menerima sejumput makanan.
Pintu rumah itu terbuka, dan keberaniannya hampir lenyap saat melihat seorang gadis muda di balik pintu. Meskipun hatinya berdegup kencang, anak lelaki itu berubah pikiran dan hanya meminta segelas air. Gadis itu melihat dan merasakan bahwa anak itu pasti lapar.
Tanpa ragu, sang gadis membawakan segelas besar susu. Kejutan tergambar di wajah anak lelaki itu ketika dia menanyakan harga susu tersebut. Gadis itu tersenyum lembut, "Ibu mengajarkan kepada saya, jangan minta bayaran atas perbuatan baik kami." Anak lelaki itu dengan tulus mengucapkan terima kasih setelah meneguk habis susu yang diberikan.
Belasan tahun berlalu, kehidupan membawa takdir yang tidak terduga. Gadis itu, yang kini menjadi wanita dewasa, didiagnosa menderita sakit kronis. Dokter di kota kecilnya tidak mampu membantu, dan wanita itu harus dibawa ke kota besar untuk perawatan lebih lanjut.
Di kota besar, Dr. Howard Kelly, seorang spesialis terkenal, dipanggil untuk memeriksanya. Saat Dr. Kelly mendengar nama kota asal wanita itu, dia mengenali wanita itu sebagai orang yang pernah menolongnya ketika dia masih seorang anak lelaki lapar.
Dengan tekad dan keahliannya, Dr. Howard Kelly berhasil menyembuhkan wanita itu. Namun, saat wanita itu menerima tagihan dari rumah sakit, wajahnya pucat ketakutan. Dia sadar bahwa tidak akan mampu membayar, bahkan jika dicicil seumur hidup.
Dengan hati yang bergetar, wanita itu membuka amplop tagihan dan menemukan catatan di pojok atas, "Telah dibayar lunas dengan segelas susu..." Tertanda, dr. Howard Kelly. Cerita diatas ini adalah pengalaman nyata dari Dr. Howard Kelly.
Kisah ini mengajarkan kita tentang kebaikan dan kasih yang berputar dalam lingkaran hidup. Pesan singkat yang terkandung dalam cerita ini adalah bahwa di mana ada kasih, di situlah kehidupan.
Keberanian dan tindakan baik bisa mengubah hidup seseorang, dan terkadang, kebaikan itu kembali pada kita pada saat yang paling tidak terduga. Kerap kali kasih dan kebaikan yang dilakukan secara sengaja sangat berdampak besar. So tunjukkanlah kasihmu! (MA)
Dunia Kita
Burung rajawali adalah salah satu dari keluarga burung elang (Accipiridae) dan termasuk ke dalam subordo buteoninae. Rajawali memiliki usia yang paling panjang dibanding jenis burung lainnya. Tercatat ia bahkan bisa hidup mencapai 120 tahun lamanya. Saat telah mencapai umur 40 tahun, dan untuk dapat tetap hidup lebih panjang hingga 30 tahun lagi, rajawali harus melewati fase transformasi tubuh yang sangat menyakitkan.
Saat itu menjadi penentuan bagi seekor rajawali dan ia harus menentukan dua pilihan, yaitu ingin melewati transformasi diri yang menyakitkan atau melewati sisa hidup yang tidak menyakitkan, namun berumur singkat menuju kematian.
Hal ini dikarenakan ketika memasuki umur 40 tahun, bentuk paruh rajawali sudah sangat bengkok dan panjang hingga mencapai lehernya. Kondisi ini tentu saja akan menyulitkan mereka untuk makan.
Selain itu cakar-cakarnya pun sudah tidak tajam lagi dan bulu pada sayapnya juga sudah sangat tebal, sehingga ia sangat sulit untuk dapat terbang tinggi.
Jika seekor burung rajawali memutuskan untuk melewati transformasi tubuh yang menyakitkan ini, maka rajawali harus terbang mencapai pegunungan yang tinggi, untuk bersembunyi kemudian membangun sarang di puncak gunung tersebut. Lalu, ia akan mematuk-matukan paruhnya pada bebatuan di gunung hingga akhirnya paruhnya itu terlepas.
Lalu setelah beberapa lama paruh rajawali yang baru akan tumbuh. Dengan menggunakan paruhnya yang baru ini, ia akan mencabut kukunya satu-persatu, lalu menunggu hingga kuku-kuku baru yang lebih tajam tumbuh.
Selanjutnya setelah kuku-kuku tersebut tumbuh, ia akan mencabut bulu sayapnya, sehingga semua rontok dan menunggu bulu-bulu baru tumbuh. Selama proses yang menyakitkan itu, rajawali menjalaninya dengan sikap tabah.
Setiap hari ia membiarkan dirinya terkena sinar matahari guna mempercepat proses penyembuhan tubuhnya. Sampai akhirnya semua proses menyakitkan itu telah dilewati, maka rajawali dapat terbang bebas kembali dan menjalani kehidupannya dengan normal. Proses transformasi diri yang menyakitkan tersebut harus dilewati oleh mereka selama kurang lebih setengah tahun.
APA KATA ALKITAB?
Dari fakta menarik mengenai burung rajawali tersebut, kita bisa melihat beberapa cerminan yang dapat dilihat dari sudut pandang Alkitabiah, yaitu:
1. Transformasi dan Pertumbuhan
Konsep bahwa seorang Kristen perlu mengalami transformasi, seperti burung rajawali yang melewati masa-masa sulit untuk mendapatkan kekuatan baru, mencerminkan ajaran Alkitab tentang perlunya pertumbuhan rohaniah.
Alkitab menekankan bahwa setiap orang percaya akan mengalami perubahan dalam hidupnya setelah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Dan kita semua, yang muka kita telah dinyatakan itu seperti dalam cermin, dengan penuh kemuliaan TUHAN, sedang kita sendiri dipulihkan kepada gambar-Nya, dari kemuliaan kepada kemuliaan, seperti oleh Roh yang datang dari Tuhan."
2 Korintus 3:18
2. Mental Pantang Menyerah
Seorang Kristen tidak boleh menyerah di tengah jalan dan harus memiliki ketekunan dalam iman mencerminkan nilai-nilai kegigihan dan keberanian dalam menghadapi rintangan. Alkitab menegaskan pentingnya ketekunan dan tekad dalam memelihara iman. (MA)
"Janganlah kamu kehilangan keberanianmu, karena keberanian itu akan mendapat upah yang besar. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan."
Ibrani 10:35-36
Ruang Kesaksian
"Apabila orang orang benar itu berseru seru,maka Tuhan mendengar,
dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya,
Tuhan itu dekat kepada orang orang yang patah hati,
dan ia menyelamatkan orang orang yang remuk jiwa nya."
Mazmur 34:18-19
Perkenalkan nama saya Ivana Lyora Situmorang, saya tinggal di Pekanbaru dan berjemaat di GBI Pekanbaru Rayon 11. Pada kesempatan ini saya ingin berbagi cerita dimana Tuhan membuat mujizat-Nya dalam hidup saya.
Saya lahir sebagai anak ke 3 dari 5 bersaudara, ayah saya sudah pulang ke sorga sejak usia saya 15 tahun. Saya tumbuh dan dibesarkan di tengah keluarga yang cinta Tuhan, tetapi sejak kecil saya hanya menjadi Kristen KTP. Saya juga tidak mengenal Tuhan Yesus, tetapi hanya mengenal nama-Nya, tidak mengenal pribadi-Nya. Dulu kalau saya ke gereja itu karena keterpaksaan, sehingga saya jarang ke gereja.
Saat di bangku SMP, saya sempat di bully sebagai minoritas. Membuat saya semakin tidak suka menjadi Kristen, puncaknya saya marah ketika Tuhan menjemput papa saya pulang ke sorga.
Singkat cerita saat saya masuk SMA, saya mempunyai seorang kekasih. Ia adalah seseorang yang cinta Tuhan. Waktu itu saya merasa malu, terlintas di pikiran untuk datang ke GBI Rayon 11 Pekanbaru. Di situlah pertama kalinya saya datang ke gereja atas kemauan sendiri, dan hati saya merasa nyaman.
Saya semakin tersentuh ketika Gembala kami, Pak Ricky Nelson menyampaikan betapa baiknya Tuhan Yesus. Saya menerima khotbah tersebut dengan hati yang damai dan saya semakin tersadar, betapa Tuhan sangat sayang kepada saya. Saat itu saya menangis, menyadari bahwa Tuhan Yesus tidak pernah sekalipun meninggalkan saya.
Saya adalah seorang yang mengalami skoliosis (kelainan pada tulang belakang dimana bentuk punggung melengkung seperti huruf C atau S). Hal ini baru disadari setelah saya duduk di bangku SMP, salah seorang teman memberitahu kalau punggung saya menonjol sebelah dan berbeda dengan yang lainnya. Tetapi saat itu saya tidak begitu peduli dengan kondisi tersebut.
Seiring berjalannya waktu sampai saya duduk di bangku SMA, saya melihat sendiri kondisi punggung saya yang semakin terlihat jelas menonjol. Saya memberitahukan kondisi ini kepada paman saya Nelson, yang sudah saya anggap seperti orang tua sendiri.
Diantar paman Nelson saya pun berobat ke dokter, di awal pemeriksaan saya diberikan obat dan pada pemeriksaan selanjutnya dilakukan rontgen tulang serta diberikan obat. Namun setelah 6 bulan kemudian saya pergi ke rumah sakit lagi dan ternyata dokter memvonis saya ada kelainan tulang belakang atau istilahnya skoliosis. Dengan kemiringan sekitar 24%, tulang punggung saya makin bengkok dan waktu itu tidak ada cara lain selain operasi.
Saat saya tanya mengenai biayanya, bisa lebih dari 300 juta, sementara tanggungan asuransi hanya sekitar 20 juta. Tindakan operasipun sangat beresiko, bisa mengakibatkan kelumpuhan, bahkan kematian. Oleh sebab itu keluarga tidak berani mengambil resiko tersebut dan akhirnya saya tidak jadi operasi.
Setelah berbulan-bulan lamanya, saya hanya bisa berdoa dan berserah kepada Tuhan. Dengan kondisi ini, saya dikabari oleh paman Nelson, bahwa ada acara KKR Pentakosta yang diadakan selama 10 hari dari Rayon 11.
Saya datang pada hari ke 8. Saat saya maju ke depan, saya berdoa dengan kesungguhan hati. Ketika saya berdoa, saya melihat ada sebuah cahaya putih, dan saya merasakan sesuatu seperti ada yang memegang tulang belakang saya.
Saya tetap berdoa dan menangis dihadapan Tuhan, tiba-tiba saat itu saya merasakan... saya sembuh!!! Saya sudah bisa berlari tanpa ada rasa sesak. Dulu ketika saya SMP dan sampai SMA, saya tidak bisa lari lebih dari 2 menit karena sesak. Sebab diameter tulang yang bengkok terus bertambah, juga terasa nyeri, jalan beberapa ratus meter saja sudah lelah. Kata dokter, itu dikarenakan posisi tulang saya yang bengkok/ miring yang sudah mengenai paru-paru.
Tetapi malam itu saya merasakan kuasa Tuhan menyembuhkan saya, sungguh ajaib perbuatan-Nya. Malam itu saya menyaksikan, menceritakan mujizat Tuhan yang saya terima. Saya sangat bahagia dan sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus. Bahwa mujizat-Nya masih ada sampai hari ini.
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
Amsal 23:18
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.