Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
"Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran,
karena mereka akan dipuaskan."
Matius 5:6
Herman Krannert dipanggil oleh presiden perusahaannya untuk makan siang. Sementara mereka makan, atasannya itu berkata, “Kami akan mempromosikanmu, kami akan menjadikanmu sebagai anggota Dewan Direktur yang baru.” Krannert terpanah dan senang sampai sang presiden berkata lagi, “Tapi sebagai anggota Dewan Direktur, kamu harus menyuarakan tepat seperti apa yang saya perintahkan benar ataupun salah.” Krannert pun kecewa; bahkan marah.
Akhirnya Krannert berkata, “Saya tidak akan menjadi boneka siapapun. Saya minta berhenti.” Beberapa hari kemudian, enam eksekutif senior datang kerumahnya. Mereka telah mendengar apa yang dilakukan Krannert dan ikut berhenti juga. “Kami akan bekerja untukmu,” kata mereka. “Bagaimana caranya, saya sendiri pun masih menganggur,” jawab Krannert. Malam itu mereka bertujuh duduk di depan meja makan dan menciptakan Inland Container Corporation, yang kemudian menjadi perusahaan raksasa.
Ayat di atas dalam terjemahan BSD, Indonesia disederhanakan dan ditulis,
“Beruntunglah kalian kalau ingin sekali menuruti kemauan Tuhan. Tuhan akan memenuhi keinginanmu itu.”
Apa keinginan Allah terhadap anak-anak-Nya? Kehendak-Nya adalah agar kita menjadi pekerja yang jujur, yang takut akan Dia, yang bertanggung jawab. Bahkan keinginan-Nya yang terbesar adalah agar kita punya hati dengan jiwa-jiwa yang terhilang. Tuhan ingin supaya kita tidak selfish, menjadi pribadi yang hanya mengejar kesuksesan. Sebaiknya, Dia mau kita berbuah dan buah-buahnya bisa dinikmati banyak orang.
Cobalah kita renungkan, impian dan hasrat yang mana, yang selama ini belum terwujud. Kita mungkin berusaha keras, sudah berupaya maksimal namun merasa belum ada hasilnya. Barangkali itu terjadi karena kita belum memenuhi kemauan-Nya.
Oleh sebab itu, bertanyalah kepada Roh Kudus, minta Dia menyingkapkan hal-hal apa saja yang belum kita lakukan. Percayalah, Dia akan menunjukkan hal itu bagi kita. Bahkan memberi kita kemampuan untuk memenuhinya. Amin. (MA)
Ruang Marketplace
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman Tuhan,
yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,
untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
Yeremia 29:11
Sebetulnya, manusia hanya memiliki 3 hari dalam kehidupan ini. Yaitu: Hari kemarin, hari ini, dan hari esok atau masa depan. Allah menjamin masa depan penuh harapan bagi umat pilihan-Nya. Nabi Yeremia mengumandangkan kebenaran ini bagi generasi di jaman-now ini; bahwa Allah merancang sebuah masa depan yang penuh harapan.
Firman Tuhan berkata,
“Karena masa depan sungguh ada, dan harapan mu tidak akan hilang."
Amsal 23:18
Rasul Paulus menasihatkan dalam Filipi 3:13-14, sebagai berikut:
“......aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”
Ya, untuk menatap masa depan dan meraih apa yang telah Tuhan sediakan bagi kita, ada 3 langkah yang seharusnya kita perhatikan, yaitu 3F:
1. FORGET (Melupakan Masa Lalu)
Dalam kehidupan ini, ada hal-hal yang harus kita ingat tetapi juga ada hal-hal yang harus kita lupakan. Bukan berarti kita tak boleh mengenang masa lalu atau belajar dari sejarah, namun yang dimaksud adalah supaya kita jangan terus hidup di masa lalu.
Untuk menatap dan meraih masa depan, masa lalu tak boleh menjadi belenggu. Persoalannya, sebagian orang tidak mudah melupakan kegagalan atau kegetiran masa lalu, dan sebagian orang lainnya terbelenggu oleh ‘old glory’ atau kegemilangan masa lalu.
Yusuf, adalah seorang tokoh iman yang luar biasa yang dikisahkan dalam Perjanjian Lama. Ia dikaruniai dua orang anak; yang sulung dinamainya Manasye dan yang bungsu diberinya nama Efraim.
Menarik bahwa salah satu arti 'Manasye' adalah ‘melupakan’ dan arti 'Efraim' adalah ‘berbuah-buah’. Untuk supaya Yusuf dapat memiliki kehidupan yang berbuah-buah seperti apa yang Tuhan janjikan, maka Yusuf perlu terlebih dahulu melepaskan pengampunan kepada saudara-saudaranya dan melupakan kegetiran hati atau kekecewaan yang dialaminya di masa lalu.
Jadi, bila kehidupan kita ingin berbuah-buah di musim yang baru, kita perlu melepaskan forgiveness (pengampunan) dan forget (melupakan) masa lalu kita.
Frank Loyd Wright, adalah master di bidang arsitektur. Karya-karyanya merupakan terobosan baru pada jamannya, dan semua karyanya selalu berbeda dan semuanya merupakan maha-karya. Di suatu seminar yang diselenggarakan oleh sebuah perguruan tinggi, seorang mahasiswa arsitektur mengajukan pertanyaan kepadanya karya manakah yang menurut Frank adalah karyanya yang terbaik. Frank menjawab, karyanya yang terbaik adalah karyanya yang berikutnya lagi.
So, burry your PAST!
2. FORWARD (Melangkah MAJU)
Tuhan telah menyediakan masa depan yang penuh harapan. Tugas kita adalah untuk melihatnya dan dengan antusias bergegas menggapainya. Forward; Melangkah MAJU. Perhatikan, ibarat sebuah pertandingan, Rasul Paulus menggunakan kata “berlari-lari”. Berlari, sudah tentu berbeda dengan berjalan santai.
“.........marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita."
Ibrani 12:1
Untuk dapat berlari dengan kecepatan maksimum, kita harus menanggalkan semua beban dan dosa yang merintangi. Jadi, rintangan itu ada 2 (dua) macam, yakni: beban dan dosa. Beban, meski itu bukan dosa, namun berpotensi merintangi kita berlari meraih masa depan yang Tuhan sudah sediakan.
Beban bisa berarti rasa takut untuk mencoba strategi yang baru atau terperangkap pada zona nyaman masa lalu, yang membuat seseorang sulit untuk move on dan moving forward.
Menanggalkan beban di musim yang baru ini juga bisa berarti kita perlu memangkas birokrasi yang berbelit-belit di perusahaan kita, atau mungkin kita perlu men-delete beberapa program yang dirasa kurang relevan lagi.
Beban itu juga bisa berarti kebiasaan lama seperti suka menunda-nunda waktu. Penundaan dapat mengakibatkan berkas pekerjaan menjadi menggunung, dan itu sudah pasti berpotensi menimbulkan beban berupa tekanan atau stress yang membuat kita tidak produktif.
Demikian pula dengan dosa. Mengapa dosa dapat merintangi langkah kita meraih masa depan? Jawabannya sederhana: karena dosa menghalangi hubungan kita dengan Tuhan. Dan bila hubungan kita terhalang, maka berkat-Nya pun jadi terhalang dan tuntunan-Nya pun jadi terhalang. Beranikah kita melangkah maju tanpa tuntunan-Nya?
"Surrender your Present.
Do something today that your future will thank you for.
So, keep moving forward.. and accelerate in to your FUTURE!"
3. FOCUS (Menetapkan FOKUS)
Fokus kepada tujuan, memberi kekuatan untuk terus berlari sampai mencapai tujuan. Benar, when there is no hope in the future, there is no strength in the present.
Setelah menaklukkan Selat Inggris, Florence Chadwick ter-challenge untuk menyeberangi Selat Catalina di musim dingin 4 juli 1952. Setelah berenang sekian jam lamanya, Chadwick mulai merasa lelah. Namun ketika matanya melihat dari kejauhan gedung-gedung di daratan California, semangatnya kembali membara bahwa tak lama lagi ia akan mencapai tujuan. Namun tiba-tiba, kabut tebal turun dan menghalangi pandangan mata Chadwick untuk menatap tujuan. Maka, karena ia sudah merasa sangat kelelahan dan merasa tujuannya masih jauh, ia pun melambaikan tangan tanda menyerah.
Perahu-perahu pengaman pun datang dan mengangkat wanita itu dari air serta memberinya selimut penghangat. Tiba-tiba, kabut menghilang, dan betapa terkejut dan menyesalnya ia ketika dilihatnya ternyata daratan California sudah di depan mata!
Maka, dua bulan kemudian ia pun mengulangi petualangannya, menceburkan dirinya berenang menyeberangi Selat Catalina. Setelah sekian jam berenang, di puncak kelelahan yang menyerang, kabut itu datang lagi menghalangi pandangannya melihat tujuan. Namun kali ini, meskipun mata jasmaninya tidak melihat, ia memutuskan untuk fokus ‘melihat’ pengharapan bahwa tujuannya pasti akan tercapai. Ia terus berenang dan terus berenang, hingga dunia mencatat recordnya sebagai perenang wanita pertama dan tercepat menyeberangi Selat Catalina.
Sementara kita berlari-lari menggapai tujuan kita, ‘kabut’ mungkin datang menghalang. Tetaplah fokus kepada tujuan kita, meskipun tantangan menghadang langkah kita. Jangan pernah menyerah!
Tetapkanlah sebuah tujuan atau visi yang besar, yang mulia dan bernilai kekal, karena Allah pasti berkepentingan menyertai Anda untuk meraihnya.
So, keep FOCUSED! (MORE)
Ruang Kesaksian
"Lalu percayalah Abram kepada Tuhan,
maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."
Kejadian 15:6
Mata adalah jendela hati. Jika mata kita tidak dapat melihat, maka semua hal dalam hidup kita akan terasa hampa. Itulah yang dialami oleh seorang pria asal Banyuwangi berusia 43 tahun yang bernama Bapak Koiri.
Pada tanggal 12 Juni 2019 Bapak Koiri dipercayakan oleh Pendeta dari gereja di mana ia berjemaat, untuk membantu membuatkan sekat pembatas yang terbuat dari baja ringan. Dengan penuh semangat Bapak Koiri mulai mempersiapkan segala sesuatunya agar dapat selesai dengan tepat waktu.
Namun di tengah-tengah saat ia sedang bekerja memotong baja tersebut, tanpa disengaja percikan api serta serpihan dari kikisan baja itu mengenai mata kirinya. Malang tak dapat dihindari, mata kiri Bapak Koiri pun terluka. Oleh rekan kerjanya ia langsung dibawa ke rumah sakit.
Akibat dari kecelakaan kerja itu mata kiri Bapak Koiri tidak dapat melihat dengan jelas. Ada rasa perih; bahkan mata kirinya tidak bisa melihat cahaya terang. Oleh karena itu sejak kecelakaan yang menimpanya, Pak Koiri dalam kesehariannya selalu memakai kaca mata hitam.
Ada rasa takut, gelisah yang menyelimuti hatinya dan berbagai pertanyaan pun melintas dalam pikirannya. Bagaimana jika mata kirinya tidak dapat sembuh? Bagaimana jika tidak bisa melihat lagi selamanya? Bapak Koiri hanya bisa berdoa kepada Tuhan, ia ingin sekali sembuh.
Di dalam pengharapannya untuk pulih, ia mendengar bahwa kalau pada tanggal 26 Juni 2019 di daerah Banyuwangi akan diadakan acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang akan dilayani oleh Pdt. Niko Njotorahardjo dari Jakarta. Dengan antusias bapak Koiri datang di acara KKR tersebut.
Tepat pada tanggal 26 Juni 2019, Bapak Koiri hadir di tengah Lapangan Alam Indah Lestari. Duduk di tenda yang telah disediakan untuk jemaat yang sakit, Bapak Koiri mengikuti ibadah dengan penuh harapan untuk dapat sembuh. Beberapa pendoa mendoakannya. Bapak Koiri juga berdoa minta kepada Tuhan Yesus untuk kesembuhan mata kirinya. Dan keajaiban pun terjadi.
Sewaktu didoakan Bapak Koiri mulai merasakan ada perasaan teduh di dalam hatinya, tenang sekali dan perlahan rasa perih pada mata kirinya berangsur hilang. Ia pun mencoba melepaskan kacamata hitamnya, penglihatannya tidak lagi terganggu oleh cahaya yang ada, ia dapat melihat cahaya lampu-lampu yang menyala di atas panggung.
Ada rasa sukacita yang tak terkira dalam hati Bapak Koiri. Ia tahu bahwa Tuhan telah melakukan perkara yang ajaib kepada dirinya. Ada mujizat yang sudah Tuhan berikan, ada kesembuhan yang ia terima, hatinya bersyukur atas anugerah yang diberikan Tuhan kepadanya pada malam hari itu.
KKR Banyuwangi telah berlalu, namun kuasa Tuhan tetap nyata sampai hari ini di dalam dirinya. Matanya sudah sembuh total, Bapak Koiri hanya bisa bersyukur jepada Tuhan Yesus atas kebaikan Tuhan yang ia boleh terima dan percaya bahwa mujizat Tuhan masih ada sampai hari ini.
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.