Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
“dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”
Filipi 2:3-4
Dalam sebuah wawancara, komponis dan konduktor terkenal bernama Leonard Bernstein ditanya wartawan tentang posisi pemain musik yang paling tidak diminati oleh kebanyakan musisi. Setelah berpikir beberapa saat, Leonard menjawab posisi yang paling sedikit peminatnya adalah pemain biola kedua. “Saya bisa mendapatkan cukup banyak pemain biola pertama, tapi untuk menemukan seseorang yang mau memainkan biola di posisi kedua, itu bukan hat yang mudah” kata Leonard.
Second Position
Apa yang dikatakan Leonard tadi merupakan indikator tentang fakta bahwa di dunia ini banyak orang lebih memilih posisi pertama ketimbang posisi kedua. Melihat kenyataan tersebut, kita bisa memahami betapa luar biasanya sikap Yohanes Pembaptis, la tahu panggilannya bukan sebagai Mesias, tapi menjadi pembuka jalan bagi Mesias. la juga sadar kalo dirinya bukanlah “bintang utama”, tapi hanya “pemain pendukung”.
Meski begitu, ia melakukan pelayanannya secara total dan sungguh-sungguh. Yohanes yang membuka jalan, Yesus yang mendapat nama. Sebenarnya banyak faktor yang bisa membuat Yohanes terjebak dalam sikap iri hati, kecewa bahkan meninggalkan panggilannya, tapi itu tidak terjadi pada dirinya karena Yohanes tahu persis seperti apa panggilannya dalam melayani Tuhan dalam arti yang sesungguhnya.
Sikap Yohanes Pembaptis memberikan teladan yang luar biasa bagi setiap orang percaya, terlebih lagi bagi para pelayan Tuhan, yaitu bagaimana agar tetap memiliki hati hamba dan tetap rendah hati meski punya peranan penting atau sudah berada di posisi puncak. Dalam kerjasama tim baik di sekolah, kampus, perusahaan, organisasi, maupun pelayanan di gereja, kita tidak akan selalu menjadi bintang utamanya.
Terkadang kita harus tetap bekerja dengan totalitas meski kita cuma punya peran sebagai pendukung saja. Mungkin ketika bekerja dalam sebuah tim kita sudah capek capek mempersiapkan ini itu, tapi malah orang lain yang mendapat bintang.
Inilah tantangan yang sesungguhnya untuk melatih kita agar bisa menjadi pribadi yang lebih sabar dan rendah hati. Lagi pula tidak semua bintang yang kita terima itu bermanfaat buat kita kalau tidak bisa mengontrol diri, bisa-bisa kita akan menjadi sombong! (MA)
Dunia Kita
Bulan merupakan benda langit yang jaraknya paling dekat dengan bumi dan disebut sebagai satelit bumi. Jika dilihat dari bumi, bulan tampak terang dan memancarkan cahaya. Faktanya, bulan hanya memantulkan cahaya matahari.
Sebagai benda langit yang tampak terang pada malam hari, bulan menyimpan banyak fakta menarik yang jarang diketahui. Apa saja?
1. Satu-Satunya Satelit Alami Terbesar di Tata Surya
Bulan adalah satu-satunya satelit alami bumi dan juga menjadi satelit alami terbesar di tata surya. Berdasarkan kepadatannya, bulan merupakan satelit terpadat kedua setelah Io, satelit yang mengelilingi planet Jupiter.
2. Permukaan Bulan Sebenarnya Gelap
Meskipun tampak sangat terang dan berwarna putih, faktanya bulan memiliki permukaan yang gelap. Bulan tampak bercahaya dari bumi karena benda langit ini memantulkan cahaya dari matahari.
3. Memiliki Jejak Kaki Manusia yang Terawetkan
Bulan memiliki atmosfer yang sangat tipis sehingga sulit terjadi erosi terhadap suatu objek, termasuk objek seperti jejak kaki. Itulah mengapa hingga saat ini jejak kaki Neil Amstrong sebagai astronot pertama yang menginjakkan kaki di bulan masih ada sampai saat ini.
4. Manusia Tidak Bisa Bernapas di Bulan
Bulan memiliki atmosfer yang sangat tipis sehingga manusia tidak bisa bernapas tanpa alat bantu. Hal ini yang menyebabkan astronot membutuhkan peralatan pendukung agar bisa bernapas di sana.
5. Sudah Dikunjungi Lebih Dari 100 Pesawat Ruang Angkasa
Lebih dari 105 pesawat ruang angkasa telah diluncurkan dari bumi untuk menjelajahi bulan. Hingga kini, bulan masih menjadi satu-satunya benda luar angkasa yang pernah dikunjungi manusia.
Apa Kata Alkitab Mengenai Bulan?
"Ia menjadikan bulan untuk menentukan waktu; matahari tahu masanya terbenam."
Mazmur 104:19
"Bulan terang menjadi seperti sinar matahari dan sinar matahari menjadi tujuh kali lebih terang, seperti sinar tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan luka pukulan yang diterimanya."
Yesaya 30:26
Tidak hanya sebagai benda langit di dalam tata surya kita, tapi apakah teman-teman juga menyadari bahwa bulan juga merupakan bagian dari keajaiban alam lohh… yang mengajarkan kita tentang keindahan dan keajaiban ciptaan Tuhan yang begitu luar biasa.
Dan dari fakta unik tentang bulan ini, kita juga bisa merenungkan tentang bagaimana Tuhan memelihara seluruh alam semesta, memberikan cahaya dan kehidupan kepada makhluk-makhluk di bumi. (MA)
Ruang Kesaksian
“Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata:
Penyakit itu tidak akan membawa kematian,
tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah,
sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan”
Yohanes 11:4
Perkenalkan nama saya Rospita Sitorus, sejak tahun 2015 saya dan keluarga telah menetap di Colorado-USA. Awal tujuan kepindahan kami, adalah sebagai upaya memperbaiki kehidupan keluarga menjadi lebih baik lagi. Namun Tuhan mempercayakan kepada kami, bukan hanya tentang uang, tetapi juga hati yang rela melayani. Saya bergabung di BIC Denver (Rayon 50) dan melayani sebagai worship leader.
Dalam kesempatan ini saya ingin membagikan kebaikan Tuhan melalui kesaksian saya. Pada bulan Oktober 2022 saya dinyatakan terpapar COVID-19 untuk kedua kalinya. Padahal sudah satu setengah bulan saya isolasi mandiri di rumah; bahkan berobat ke dokter sampai tiga kali, namun saya merasa penyakit saya kali ini tidak juga kunjung sembuh, bahkan semakin memburuk.
Dibeberapa bagian tubuh saya mulai timbul ruam atau memar, mulut penuh dengan sariawan, napas pun mulai terasa berat sehingga sulit sekali untuk bernapas. Karena merasa curiga ada kelainan dari paru-paru saya maka tiga hari kemudian saya pergi ke dokter. Hasil pemeriksaan tidak terdapat pneumonia (radang paru-paru).
Karena keadaan saya tetap saja tidak membaik, saya kembali memeriksa diri ke klinik. Perawat yang melihat keadaan saya segera merujuk saya ke RS. Setibanya di UGD RS, saya diperiksa secara menyeluruh. Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter memvonis saya menderita kanker darah.
Sebagai manusia saya tidak dapat menerimanya saat pertama kali mendengar vonis tersebut, karena saya tidak punya riwayat kanker dalam keluarga besar saya, selain itu saya juga sudah menjaga pola makan dan rajin berolahraga dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Saat itu saya ditemani oleh gembala dan suami, hanya dapat terdiam lemas. Dokter belum dapat menentukan jenis kanker yang saya derita karena memang harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Siang itu, dokter memutuskan agar saya harus langsung di opname. Dokter menyarankan untuk segera ditangani dan kemoterapi, sebab apabila tidak akan berakibat fatal bagi hidup saya.
Selama di opname saya terus bergumul dan berdoa, saya tetap percaya bahwa ada mujizat Tuhan. Setelah tiga hari di rumah sakit, pada tanggal 24 November 2022, dokter menyuruh saya menandatangani surat untuk segera melakukan biopsi sumsum tulang belakang; guna mengetahui jenis kankernya.
Setelah bergumul akhirnya saya menandatangani surat tersebut. Sebagai manusia saya tidak dapat merubah suatu keadaan. Saya menerima apapun yang telah menjadi kehendak Tuhan atas kehidupan saya. Yang saya lakukan adalah menerima keputusannya Tuhan dan berdamai dengan diri saya sendiri.
Saya melihat ada penyertaan Tuhan ketika saya mulai berserah. Sekalipun saya menderita kanker leukemia, secara fisik tubuh saya tidak mengalami penurunan dan merasakan sakit dibanding dengan penderita leukemia lainnya. Dokter pun heran melihat kondisi fisik saya hingga mengatakan saya adalah special person.
Setelah dua hari kemudian hasil biopsi pun keluar dokter menyatakan bahwa saya menderita Acute Myeloid Leukemia (AML) atau Leukemia Myeloid Akut; jenis kanker darah dan sumsum tulang, yakni jaringan spons dalam tempat sel darah dibuat sehingga tidak dapat menghasilkan darah putih yang matang.
Mendengar penyataan dari dokter, saya sangat terkejut dan khawatir. Bagaimana bila sampai terjadi apa-apa dengan diri saya karena anak-anak saya masih kecil. Saya berusaha tidak ingin mencari tahu detail penyakit yang saya derita. Saya tidak ingin bertambah khawatir.
Fokus saya hanya membangun iman, berdoa dan merenungkan Firman serta menyembah Tuhan. Pada tanggal 25 November 2022 saya dipindahkan ke rumah sakit khusus kanker. Ketika menjalani proses kemoterapi, mulai saya mengalami rambut rontok dan merasa mual.
Setiap kali dokter bertanya: “apakah ada pertanyaan?” saya selalu menjawab: “kapan saya pulang?”. Akhirnya dokter memperkirakan bahwa saya dapat pulang sekitar bulan Januari 2023. Saya yang tidak merasakan sakit apa-apa menjadi bosan bila harus tinggal berlama-lama di RS. Sampai-sampai agar otot tubuh saya tidak menjadi kaku dan lemah, saya sering olah raga mengelilingi RS.
Pada tanggal 21 Desember 2022, saya kembali melakukan biopsi yang kedua, guna mengetahui apakah pengobatan yang diberikan berhasil atau tidak. Saya baru mendapatkan hasilnya di tanggal 26 Desember 2022 karena pada hari sebelumnya dokter yang bertugas sedang libur.
Dokter menghampiri saya dan berkata: “good news”, karena hasil biopsi yang kedua menunjukan sel kanker saya sudah tidak ada. Puji Tuhan, secara spontan saya berseru memuji Tuhan, dokter kembali menanyakan, “apakah ada pertanyaan?”. Saya menjawab: “kapan saya pulang?”. Dokter akhirnya mengijinkan saya pulang selesai biopsi ketiga di tanggal 27 Desember 2022.
Sekalipun hasil biopsi belum keluar, saya akhirnya diijinkan pulang. Pada tanggal 29 Desember 2022, appointment dokter yang pertama setelah keluar dari RS, dokter mengatakan bahwa saya harus di kemoterapi seumur hidup sekalipun sudah dinyatakan tidak diketemukan sel kanker, karena ia tidak mau mengambil resiko apabila penyakitnya timbul kembali.
Mendengar hal itu saya sangat terkejut dan menangis, saya berpikir untuk apa saya di kemoterapi lagi? Bukankah sudah tidak ada sel kanker pada hasil biopsi yang kedua. Saya tidak pernah mempelajari tentang kanker, saya pikir apabila sudah sembuh, pasti sembuh. Tetapi ternyata tidak seperti itu.
Setiap selesai kemoterapi saya merasakan tubuh saya lemah. Saya tidak ingin sepanjang hidup harus bergantung kepada orang lain. Saya mulai protes kepada Tuhan, saya berpikir lebih baik Tuhan memanggil saya pulang dari pada harus menyusahkan orang lain.
Saya memang telah berdamai dengan diri saya sendiri. Menerima kehendak Tuhan dengan tidak menyalahkan dan mempercayakan hidup saya kepada Tuhan. Saya tahu ada penyertaan Tuhan di dalam hidup saya.
Saya menangis histeris, merasa tidak ada lagi harapan. Saya menghubungi gembala serta teman saya yang pernah mengalami penyakit yang sama. Saya menceritakan bahwa saya harus melakukan kemoterapi seumur hidup. Saya katakan “untuk apa saya hidup. Lebih baik saya mati saja”.
Selesai didoakan dan dikuatkan oleh beberapa hamba Tuhan, saya akhirnya kembali tenang. Gembala saya berinisiatif mengadakan pertemuan dengan tim dokter. Gembala saya bertanya: "apakah masih percaya kepada mujizat?” Tetapi menurut medis tetap harus diberikan kemoterapi karena jenis kankernya tersebut.
Rencananya akan dilakukan 6 kali kemoterapi, setelah itu barulah cangkok sumsum tulang belakang. Cara itulah yang terbaik untuk pasien leukemia. Saya menyerahkan dan mempercayakan semuanya kepada penyertaan Tuhan.
Puji Tuhan, karena dokter melihat perkembangan yang bagus dari hasil pemeriksaan, akhirnya kemoterapi yang seharusnya dilakukan 6 kali cukup 2 kali. Dokter memberikan referensi untuk segera melakukan pencangkokan sumsum tulang belakang.
Semuanya berjalan dengan lancar. Dokter bagian pencangkokan langsung merespon sehingga semuanya dapat berjalan lebih cepat dari jadwal yang diperkirakan. Sehingga pada tanggal 26 April 2023 dilakukan pencangkokan sumsum tulang belakang dengan pendonor anak saya sendiri yang sudah berumur 18 tahun. Tuhan seperti sudah mengatur segala sesuatu tepat waktunya. Pencangkokan harus ada hubungan keluarga, itupun dilihat dari kecocokan darah.
Puji Tuhan setelah dilakukan pemeriksaan, saya dan anak mempunyai kecocokan. Namun sekali lagi iman saya diuji. Dua minggu sebelum hari pencangkokan, dokter yang menangani anak saya mengatakan bahwa darah anak saya bermasalah; artinya tidak dapat menjadi pendonor karena akan mengakibatkan hal yang fatal bagi orangtuanya.
Sampai akan dilakukan pemeriksaan darah ulang, sebab mungkin saja terjadi kesalahan. Terus terang, mendapat kabar seperti itu saya kembali merasa tertekan dan menangis, saya kembali komplain dan kecewa kepada Tuhan. Saya katakan “Tuhan, apakah tidak cukup sampai di sini saja, mengapa terus ada masalah baru?”
Saya jadi mengkhawatirkan anak, yang dikatakan dokter bahwa darahnya bermasalah. Jangan sampai anak sayapun menderita penyakit yang sama dengan saya. Dalam pengumulan saya berdoa berseru kepada Tuhan, meratap kepada-Nya, saya tidak tahu lagi harus bagaimana, tetapi ternyata Tuhan mampu membalikkan segala keadaan, apa yang tidak mungkin bagi manusia itu mungkin bagi Tuhan.
Setelah melakukan pemeriksaan ulang dokter mengatakan bahwa darah anak saya normal kembali, puji Tuhan, mujizat terjadi. Akhirnya pencangkokanpun berjalan dengan baik. Saat saya masuk RS, Tuhan katakan bahwa penyakit yang Tuhan ijinkan terjadi bukan untuk mendatangkan kematian, tetapi untuk mendatangkan kesaksian dan membawa kemuliaan bagi Tuhan. Saya terus memperkatakan janji Tuhan.
Puji Tuhan sampai hari ini saya sehat oleh karena janji dan mujizat Tuhan. Terlalu mudah bagi Tuhan untuk menyembuhkan segala penyakit termasuk kanker. Saya mengalami Tuhan secara pribadi, Tuhan yang sangat baik dan penuh dengan mujizat. Pengharapan kita di dalam Tuhan tidak pernah mengecewakan.
Melalui penyakit ini, Tuhan juga telah menyembuhkan jiwa dan karakter saya. Tuhan merubah paradigma saya, memulihkan hubungan saya dengan Tuhan. Saya kembali bergairah bersama Tuhan. Sekalipun secara fisik terasa lemah pasca pencangkokan namun secara roh, saya semakin dikuatkan. Pengharapan kita pasti akan menghasilkan sesuatu. Jangan pandang kepada apa yang kelihatan tetapi percaya dan yakinlah bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup yang penuh dengan mujizat.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.