Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
"Aku telah tahu kerelaan hatimu tentang mana aku megahkan kamu
kepada orang-orang Makedonia.
Kataku: ”Akhaya sudah siap sedia sejak tahun yang lampau."
2 Korintus 9:2
Ruang Kesehatan
”Dokter, saya merasakan nyeri di bagian perut kanan atas, nyeri cenderung saya rasakan setelah makan, terutama makan makanan berlemak, seperti daging, sop ayam, saat minum susu.” ujar seorang Ibu berusia 40 tahunan.
Penyakit batu empedu atau cholelithiasis adalah kondisi yang ditandai dengan sakit perut mendadak akibat terbentuknya batu di dalam kantung empedu. Penyakit batu empedu juga bisa terjadi di saluran empedu. Sedangkan Kolesistitis adalah radang dari kantong empedu yang paling banyak disebabkan oleh batu empedu. Faktor Risiko Kolesistitis Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko radang kandung empedu, yaitu:Cholelithiasis (kolelitiasis) umumnya ringan dan tidak membutuhkan penanganan di rumah sakit. Namun, jika batu empedu sampai menyumbat saluran empedu, upaya penanganan perlu segera dilakukan untuk mencegah komplikasi.
Penyebab dan Gejala Penyakit Batu Empedu Batu empedu diduga muncul akibat endapan kolesterol dan bilirubin di dalam kantung empedu. Endapan tersebut terjadi akibat cairan empedu tidak mampu melarutkan kolesterol dan bilirubin berlebih yang dihasilkan hati. Gejala utama batu empedu secara umum adalah nyeri di bagian kanan atas atau tengah perut yang muncul secara tiba-tiba. Sakit perut juga dapat disertai dengan gejala lain, seperti mual, muntah, hilang nafsu makan, urine berwarna gelap, sakit maag dan diare. Gejala Batu Empedu yang Perlu Dikenali Ada beberapa gejala batu empedu yang umum terjadi dan penting diwaspadai, yaitu:1. Nyeri Perut, Punggung, dan Bahu
Sebelumnya telah disebutkan bahwa gejala batu empedu yang paling sering dialami adalah rasa nyeri hebat di sekitar perut kanan atas atau tengah. Nyeri ini bisa menjalar ke bagian tubuh lain, seperti punggung dan bahu kanan.
Gejala nyeri akibat batu empedu biasanya muncul secara tiba-tiba, baik siang maupun malam hari. Namun, nyeri juga bisa dipicu oleh konsumsi makanan tinggi lemak.
Gejala batu empedu ini bisa berlangsung selama sekitar 1–5 jam, bahkan berhari-hari dan tidak mereda dengan buang air besar atau buang angin.
2. Mual dan Muntah
Mual dan muntah adalah gejala umum dari semua jenis penyakit pada empedu yang sudah berlangsung lama, termasuk batu empedu. Gejala ini juga bisa menjadi bagian dari respons tubuh terhadap nyeri yang hebat.
3. Diare Kronis
Gejala batu empedu yang parah juga bisa ditandai dengan diare kronis, yaitu buang air besar dengan tekstur encer atau cair setidaknya 4 kali sehari dalam 3 bulan. Biasanya, gejala ini juga terjadi karena batu empedu telah mengganggu sistem pencernaan yang lain, seperti pankreas.
4. Penyakit Kuning
Kulit dan mata berwarna kuning juga merupakan gejala batu empedu yang perlu diwaspadai. Kita bisa terkena penyakit kuning jika batu empedu keluar dari kantong empedu dan mengendap di saluran empedu, sehingga menghalangi aliran empedu.
Kondisi terhambatnya aliran empedu ini disebut kolestasis. Kondisi ini kemudian bisa menyebabkan bilirubin yang berwarna kuning dalam cairan empedu “bocor” ke darah dan masuk ke jaringan kulit serta mata.
5. Warna Urine Gelap
Selain mengendap dan menyebabkan warna kuning pada mata dan kulit, kelebihan bilirubin di darah juga akan dikeluarkan melalui ginjal dan menyebabkan warna urine lebih gelap, tepatnya cokelat atau merah tua.
6. Tinja Berwarna Pucat
Tinja berwarna pucat atau seperti tanah liat juga bisa menjadi gejala batu empedu. Hal ini terjadi karena batu empedu menghambat aliran cairan empedu yang memberikan warna pada tinja.
Sebagian gejala batu empedu di atas juga bisa terjadi pada penyakit lain yang berhubungan dengan kantung empedu, hati, atau pankreas. Jadi, memang diperlukan pemeriksaan dokter untuk mengetahui penyebab pasti munculnya gejala di atas.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kebanyakan batu empedu tidak menyebabkan gejala. Batu empedu terkadang akan keluar dengan sendirinya melalui urine.
Meski begitu, kita tetap harus waspada karena batu empedu yang menyumbat saluran empedu bisa menyebabkan komplikasi serius, misalnya peradangan di kantung empedu, saluran empedu, serta pankreas, bahkan infeksi berat sehingga memicu sepsis.
Jika kita merasakan gejala batu empedu di atas, segera periksakan diri ke dokter, terutama bila rasa nyeri yang muncul tidak membaik hingga lebih dari 5 jam dan disertai demam tinggi atau kulit dan mata berwarna kuning.
Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Batu EmpeduMetode pengobatan batu empedu meliputi operasi pengangkatan kantung empedu (kolesistektomi) atau obat-obatan. Pemberian obat, misalnya asam ursodeoksikolat, biasanya hanya dilakukan jika ukuran batu empedu kecil.
Kolelitiasis dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan menghindari makanan bersantan atau berminyak. Upaya pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah membatasi konsumsi minuman beralkohol, ber olahraga teratur, memperbanyak konsumsi cairan, dan menghindari diet terlalu ketat.
JANGAN ADA AKAR PAHITPernahkah kita merasa jauh dari TUHAN dan merasa bahwa TUHAN sudah tidak perduli lagi dengan tiap masalah hidup kita? Ketahuilah bahwa TUHAN tidak pernah jauh, kita yang harus selalu datang mendekat kepada-Nya. Seringkali kita tidak menyadari banyak akar pahit yang sudah merasuk dalam hidup kita. Sama seperti kantong empedu yang meradang.
"Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang."
Ibrani 12:15 TBJanganlah kita menjauhkan diri dari kasih karunia ALLAH, supaya kita tidak menanamkan yang jahat dalam hati kita dan malah menimbulkan perbantahan, perseteruan dan perpecahan dalam keluarga, dalam jemaat, dalam pekerjaan kita. (HW).
DOA"TUHAN ajar aku tidak pernah jauh dari Kasih-Mu,
dan kelak saat aku jauh, ingatkan aku akan kasih mula-mula,
kasih yang Kau beri dan pengampunan yang TUHAN berikan.
Pelihara damai di hatiku, pelihara kasih persaudaraan di tengah-tengah jemaatMu, dalam nama TUHAN YESUS, Amin."
Ruang Kesaksian
"Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu,
Dia sendiri akan menyertai engkau,
Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."
Ulangan 31:8.
Perkenalkan nama saya Theresia, dalam kesempatan ini saya ingin membagikan kesaksian dimana Tuhan sudah berbuat baik dalam kehidupan rumah tangga saya dan suami. Tanggal 18 September 2011, melalui aplikasi Facebook saya berkenalan dengan Hery. Setelah beberapa kali bertemu dan saling mengenal kami merasa sudah ada kecocokan, saling mencintai. Maka. dalam waktu yang sangat singkat, pada tanggal 9 Desember 2011, kami melangsungkan pernikahan.
Namun pada kenyataannya kehidupan pernikahan kami tidak berjalan dengan baik. Selama sebelas tahun menikah, rumah tangga kami bagaikan seperti neraka. Saya selalu mendapatkan perlakuan juga kata-kata kasar dari suami maupun keluarganya, hal ini disebabkan oleh karena kepahitan di masa kecil yang belum dibereskan, saat itu belum bekerja dan nendapatkan keturunan. Sehigga mereka sering membandingkan saya dengan menantu lainnya. Hal ini membuat saya begitu tertekan dan sering menangis, tetapi saya terus berdoa dan mencoba untuk terus bertahan karena saya ingat janji pernikahan, karena ,saya tahu bahwa Tuhan membenci perceraian. Saya tetap mengasihi dan sepenuhnya berharap kepada Tuhan Yesus.
Puji Tuhan, pada tahun ke 9, Tuhan menjawab mengabulkan permohonan doa dengan memberkati usaha pekerjaan yang saya jalani. Perekonomian rumah tangga kami mulai membaik sehingga keluarga suami mulai menghargai saya.
Namun berbeda halnya dengan suami, perilakunya semakin bertambah kasar dan terlebih saat itu kondisinya sudah menganggur. Keadaan ini mengundang komentar dari kerabat dekat yang melihat perlakuan suami saya dengan mengatakan bahwa saya seperti “sapi perah”.
Saya belajar untuk lebih memahami keadaan suami. Saya tahu situasi itu tidak mudah baginya, sebagai seorang laki-laki, mungkin ia merasa gengsi karena tidak dapat menjadi suami yang bertanggung jawab menafkahi keluarga. Ketidak nyamanan itulah yang membuatnya sering emosi.
Bulan September akhir sampai dengan pertengahan November 2022. Saya mulai mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Emosi suami semakin tidak terkontrol dengan melampiaskan kekesalannya kepada saya, beberapa kali saya mengalami pukulan dibagian wajah, sampai hidung saya berdarah. Puncaknya ketika kepala saya ditendang, saat itulah saya memutuskan untuk meninggalkan rumah.
Saya takut jiwa saya merasa terancam, oleh sebab itu saya pergi dari rumah. Selama 7 bulan saya menyewa kamar kost. Selama 7 bulan pemeliharaan Tuhan terhadap saya sangat nyata, saya tidak pernah kekurangan, justru banyak penghiburan dan kekuatan yang saya terima.
Dalam 2 bulan pertama saya berdoa dan mempunyai niat untuk bercerai. Namun Tuhan tidak menjawab doa saya bahkan Tuhan mengajarkan agar saya bertahan. Sebagai perlindungan secara hukum akhirnya saya melaporkan ke KOMNAS HAM khusus wanita. Di sana pengaduan kekerasan rumah tangga dapat dilanjutkan dengan 2 proses.
Proses pertama litigasi dan non litigasi, litigasi adalah proses hukuman bagi suami agar dapat diproses dan dipenjara. Tuhan berbicara di dalam hati saya bahwa penjara tidak akan membuatnya menjadi lebih baik, bahkan mungkin akan membuatnya menjadi lebih jahat.
Tuhan menuntun saya agar mengikuti proses non litigasi, yaitu proses dengan perdamaian bersyarat, akhirnya saya mengikuti semua arahan dari KOMNAS HAM. Tuhan menuntun saya untuk mengikuti konseling dengan hamba Tuhan.
Saya datang ke Gereja GBI WTC, dengan rendah hati saya minta agar kami dapat dilayani. Setelah menceritakan masalah yang ada, kami diarahkan untuk masuk kelas pengenalan akan Tuhan secara pribadi sambil didampingi oleh konselor kami masing-masimg.
Untuk wanita masuk kekelas Virtuous Women, sedangkan suami masuk kelas khusus pria. Setelah kelas itu selesai kami diarahkan konselor untuk masuk kelas khusus pasangan suami istri yang merupakan program gereja, namanya TC07 (Transformation class).
Di sini kami diajarkan tentang tugas dan kebutuhan sebagai suami dan istri berdasarkan Alkitab. Kami mengikuti mulai dari bulan Januari sampai bulan Mei kami berdua diproses oleh Tuhan melalui kelas-kelas tersebut. Puji Tuhan, kami berdua merasa diberkati saat akhir kelas TC07. Kami berdua dipulihkan, suami menjadi lebih sabar, baik dimana kami saling mengampuni dan berjanji untuk memulai hubungan suami istri yang menjadikan Tuhan dasar di dalam keluarga,
Kami kembali bersama kepada proses non litigasi di KOMNAS HAM wanita, Saya dan suami kembali melakukan pemberkatan kembali oleh gembala kami Pdt. Wiryohadi. Tuhan Yesus baik, Dia Allah yang memulihkan keluarga. Sejak itu banyak perubahan dari suami saya, dan yang terutama dia menjadi orang yang takut dan mencintai Tuhan. Kesukaannya kini membaca Alkitab dan membangun mezbah keluarga.
Terpujilah nama Tuhan, benar janji-Nya dalam Ulangan 31 : 8, yang menyatakan bahwa dalam keluarga kami, tidak pernah kita dibiarkan dan ditinggal dalam ketakutan, Dia selalu berjalan di depan kita dan hanya kuasa Tuhan yang mampu merubah hati setiap manusia. Tetaplah berharap kepada Tuhan, sekalipun kelihatannya tidak ada harapan bahkan tidak terlihat sama sekali, percayalahlah karena pengharapan kita didalam Tuhan Yesus tidak pernah sia-sia, Amin.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.