Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
PIKIRKANLAH PERKARA YANG DIATAS
Ruang Remaja
"Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru
Yang lama sudah berlalu; lihat, yang baru sudah datang."
2 Korintus 5:17 TB
Kisah Malala Yousafzai: Transformasi dalam Kegelapan
Malala Yousafzai, seorang aktivis pendidikan asal Pakistan, dikenal karena perjuangannya untuk hak pendidikan bagi perempuan. Pada usia 15 tahun, Malala ditembak di kepala oleh Taliban karena perjuangannya. Meski mengalami cedera parah, Malala selamat dan terus berbicara mengenai pentingnya pendidikan.
Selama pemulihan dari serangan tersebut, Malala mengalami masa-masa sulit dan kesakitan yang mendalam. Namun, ia tidak membiarkan tragedi itu menghentikannya. Sebaliknya, pengalaman tersebut membentuk kembali misinya dan menguatkan tekadnya. Malala tidak hanya memanfaatkan platform yang diberikan kepadanya untuk berbicara tentang pendidikan, tetapi juga mendirikan Malala Fund untuk mendukung pendidikan anak-anak perempuan di seluruh dunia.
Malala menunjukkan kepada dunia bahwa meskipun masa lalu kita mungkin penuh dengan penderitaan atau kesulitan, Tuhan dapat menggunakan pengalaman tersebut untuk membawa pembaharuan dan transformasi. Dari kegelapan, muncul cahaya baru yang dapat menerangi jalan bagi banyak orang.
PEMBAHARUAN DALAM KRISTUS
Kisah Malala Yousafzai menunjukkan prinsip dari 2 Korintus 5:17. Justru di masa-masa gelap dan trauma, dia mengalami pembaharuan dan menjadi agen perubahan. Dalam Kristus, kita semua dapat mengalami transformasi dan memperbarui diri kita. Tuhan dapat mengambil apa yang telah kita lalui dan mengubahnya menjadi sesuatu yang baru dan penuh makna.
APA YANG BISA KITA PELAJARI?
Sobat Warta, dalam hidup, kita mungkin mengalami masa-masa yang sulit dan penuh tantangan. Namun, seperti Malala yang mengalami pembaharuan dan terus berjuang meskipun mengalami trauma, kita juga dapat mengalami pembaharuan dalam Kristus. Dia membuat yang lama berlalu dan membawa sesuatu yang baru dalam hidup kita.
Jangan biarkan masa lalu atau kesulitan menghalangi kita untuk mencapai potensi penuh kita. Percayalah bahwa Tuhan dapat melakukan pembaharuan dalam hidup kita dan memanfaatkan pengalaman kita untuk kebaikan. (MA).
"Transformasi sejati datang dari dalam diri kita,
dan dengan iman,
kita dapat menjadi ciptaan baru dalam Kristus."
Sudut Pandang
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal."
Yohanes 3:16
Bulan Natal sudah tiba. Sejak awal Desember, pusat perbelanjaan, gedung-gedung perkantoran, dan pohon Natal raksasa mulai dipajang, dan musik Natal mulai bergema.
Bagi sebagian besar orang di seluruh dunia, ini adalah momen yang dipenuhi dengan dekorasi mewah, 'pesta' diskon besar-besaran, dan banyak pilihan belanja. Segala sesuatunya terlihat sangat meriah. Tapi di balik semua itu, kita patut bertanya-tanya: apakah Natal masih tentang Yesus?
Natal setiap tahun sering kali lebih mirip dengan "festival belanja tahunan" daripada sebuah perayaan rohani. Banyak orang terlena sehingga mereka lupa bahwa Natal adalah peringatan kelahiran Sang Juruselamat. Kemurahan hati dan kasih sayang, nilai utama Natal, tampaknya semakin hilang. Sebagai pengikut Kristus, kita perlu tertantang membangkitkan keinginan untuk kembali ke kemurnian Natal.
Coba pikirkan kembali apa arti Natal sebenarnya. Bukankah Natal adalah peristiwa suci di mana Allah yang Maha Kuasa rela menjadi manusia biasa? Dia datang dengan kesederhanaa;
- dilahirkan di kandang,
- dibaringkan di palungan,
- dibungkus dengan kain lampin
tanpa kemewahan apa pun. Pada saat itu, kasih Allah tampak paling nyata.
Bagaimana kita dapat mempertahankan kemurnian Natal?
Kita dapat memilih cara sederhana untuk melakukannya. Kita dapat, misalnya, memfokuskan perhatian kita pada orang-orang yang kurang beruntung. Natal adalah waktu yang baik untuk menunjukkan kasih secara nyata — bukan dengan memberi sesuatu yang mahal, tetapi dengan waktu, perhatian, dan ketulusan.
Banyak orang yang kesepian, anak-anak yang tidak memiliki perhatian, dan keluarga yang mungkin tidak dapat merayakan Natal. Salah satu cara untuk merayakan Natal dengan benar adalah dengan menyisihkan waktu, tenaga, dan sumber daya untuk membantu mereka. Salah satu cara terbaik untuk menyampaikan pesan Natal adalah dengan melakukan tindakan kasih ini.
Kita juga bisa memilih merayakan Natal dengan cara yang lebih sederhana namun memiliki makna yang besar. Memberikan hadiah dengan menceritakan pengalaman yang mempererat hubungan atau membuat hadiah yang dibuat sendiri lebih menunjukkan nilai-nilai kasih daripada hadiah yang bersifat materialistis.
Mungkin juga kita memiliki kesempatan untuk menyebarkan makna Natal yang sesungguhnya melalui media sosial dan platform online di era digital saat ini. Kita bisa berbagi cerita dan renungan yang mengingatkan orang lain tentang kasih dan pengorbanan Kristus daripada hanya mengikuti tren yang mengutamakan kemeriahan semata. Dengan cara ini, pesan Natal dapat tersebar luas di antara banyaknya produk yang dijual.
Natal bukan hanya perayaan singkat. Natal yang sebenarnya adalah hasil dari hati yang ingin membawa kasih Kristus setiap hari, bukan hanya pada tanggal 25 Desember. Kita merayakan Natal yang sebenarnya ketika kita memilih untuk hidup dalam kasih, pengampunan, dan kerendahan hati sepanjang tahun. Dengan cara ini, Natal tetap suci. Spirit Natal akan membuat kita selalu selalu bertindak penuh kasih, dan setia pada Sang Juruselamat.
Kita masih bisa memaknai dan menikmati Natal dengan benar karena Natal lebih dari sekadar perayaan; itu adalah cara kita menunjukkan kasih Allah yang tak terbatas yang hidup dalam kita sepanjang tahun. (BA).
"The magic of Christmas is not in the present,
but in His presence."
Unknown
Ruang Kesaksian
"Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."
Mazmur 136:1
Setahun lamanya, hampir setiap bulan saya mengalami migran. Apalagi di saat menjelang menstruasi, kala sedang banyak pikiran atau terlalu lama di depan komputer. Sakitnya bukan main. Saya sudah ke dokter, sudah minum obat, tetapi tidak sembuh-sembuh juga. Hanya mereda sesaat lalu akan timbul kembali.
Sakitnya terasa ngilu dari ujung kepala kanan, ke mata menjalar ke pundak sampai ke tangan kanan. Terkadang tanpa disadari air mata saya keluar karena menahan sakitnya, rasanya sakit sekali. Saya hanya bisa berdoa: "Tuhan, ini sakit banget…, saya ingin sembuh.”
Singkat cerita, bulan Juni 2021, saya melihat ada Healing Movement Ministry Online (HMMO) Pdt. Niko. Memang saya selalu mengikuti live-nya di FB, setiap hari kamis kedua di setiap bulannya. Teman saya Susan juga selalu membagikan tentang HMMO ini. Di situ tertera link untuk zoom dan bagi siapa saja yang mau didoakan bisa mendaftar.
Awalnya saya ragu, apakah saya bisa ikut, mengingat waktunya bentrok dengan kerjaan yang harus saya selesaikan. Saat itu saya hanya bisa berdoa dalam hati: "Tuhan tolong lancarkan pekerjaan saya, supaya selesai tepat waktu." Saya bersyukur karena Tuhan Yesus kabulkan permohonan saya, pekerjaan saya bisa selesai cepat pada hari acara itu diadakan.
Tanggal 24 Juni 2021, pada akhirnya saya bisa ikut dalam pujian penyembahan di zoom tersebut. Setelah acara, masing-masing peserta zoom masuk di room untuk didoakan. Saya menceritakan apa yang saya alami kepada pendoa yang bertugas mendoakan.
Memang sakitnya tidak langsung hilang, namun setelah doa selesai mujizat kesembuhan mulai terjadi. Puji Tuhan, sakit di pundak kanan perlahan hilang dan besok paginya lebih dahsyat lagi, sakitnya benar-benar tidak terasa lagi. Haleluya! Tuhan Yesus menyembuhkan saya.
Saya boleh mengalami kebaikan Tuhan, benar-benar boleh merasakan sendiri dan apa yang saya alami itu merupakan anugerah yang besar dalam hidup saya. Saya tetap belajar bersyukur dan berharap penuh sama Tuhan, buat segala sesuatu yang boleh saya alami dan rasakan, bahwa Tuhan Yesus sungguh teramat baik dalam rancangan hidup saya. Sampai saat ini sudah setahun lebih mujizat kesembuhan saya alami, saya sehat sempurna.
Telah kulihat kebaikan-Mu yang tak pernah habis di hidupku... kuberjuang sampai akhirnya Kau dapati aku tetap setia. Terima kasih Tuhan Yesus, saya boleh disembuhkan, saya boleh mengalami kuasa kesembuhan yang dari Tuhan. Mujizat Tuhan itu nyata.
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.