Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
"Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau,
janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu;
Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;
Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku
yang membawa kemenangan."
Yesaya 41:10
Pada suatu waktu yang lampau, sebuah kapal uap Inggris mengalami hal buruk ketika kandas di pantai berkarang. Dalam keadaan gelap dan ganasnya lautan yang mengamuk, ada dua belas wanita yang memutuskan meningalkan kapal dan berlayar dengan perahu keselamatan. Gelombang yang ekstrem dan angin yang kuat langsung menghantam perahu mereka yang terpisah dari kapal yang kandas tersebut.
Tanpa dayung, mereka terombang-ambing di tengah lautan, dipaksa untuk mengandalkan angin dan gelombang sebagai penunjuk arah. Malam itu penuh ketakutan, namun di antara mereka ada seorang wanita yang memiliki pengharapan dan iman yang teguh. Lalu wanita ini menyanyikan sebuah lagu, “Holy Night”.
Dengan suara tenang dan yakin, wanita itu bernyanyi dan memanjatkan doa memohon perlindungan Tuhan. Dia memotivasi teman-temannya untuk mempercayai Tuhan, sambil mengisi malam yang suram dengan nyanyian-nyanyian penghiburan. Suaranya terdengar melintasi lautan yang gelap, menjadi sebuah terang di tengah kegelapan malam.
Malam berlalu, dan keesokan harinya, sebuah kapal kecil datang mencari orang-orang yang selamat. Pria di kapal itu pasti akan melewatkan wanita-wanita itu karena kabut tebal, jika saja tidak mendengar suara yang merdu dari wanita-wanita tersebut yang sedang menyanyikan nyanyian.
Tenteram melanda ketika kapal mendekati arah suara tersebut, dan pria itu akhirnya melihat perahu mereka yang terombang-ambing di lautan. Meskipun banyak yang hilang dalam malam yang menakutkan itu, kedua belas wanita yang percaya itu berhasil diselamatkan.
Pesan singkat yang terkandung dalam kisah ini adalah betapa Allah menggunakan berbagai cara untuk membuat diri-Nya dikenal, dan seringkali melibatkan umat-Nya atau orang-orang yang berserah kepada-Nya dalam proses tersebut. Wanita yang berserah kepada Tuhan di tengah kegelapan dan badai bukan hanya menjadi sumber ketenangan bagi dirinya sendiri, tetapi juga menjadi terang dan penghibur bagi yang lain.
Kisah ini mengajarkan bahwa setiap individu, dalam masa-masa kesendiriannya dengan Tuhan, dapat membangun hubungan pribadi yang kuat dan menjadi instrumen Tuhan untuk membawa terang di tengah-tengah kegelapan dunia.
Berserahlah kepada-Nya, seperti yang dilakukan oleh wanita dalam cerita ini. Hal itu bukan hanya berdampak kepada diri sendiri, lebih daripada itu bisa membawa dampak besar bagi orang-orang di sekitar kita. Amin. (MA).
Ruang Keluarga
Apa yang Anda bayangkan tentang cinta? Candle light dinner berdua dengan “the one” sambil saling menatap dan ngobrol, nonton bareng atau kejar-kejaran di taman seperti di film India. Itulah cinta romantis yang indah dan mengharu-birukan perasaan. Pandangan kita tentang cinta sudah banyak dipengaruhi oleh novel percintaan, drama Korea (like Winter Sonata) dan sinetron yang membuat kita menangis dan tertawa, yang kisahnya seringkali tidak masuk akal.
Cinta yang hanya mengeksploitasi perasaan sehingga kita seolah-olah sedang tinggal di negeri dongeng atau khayalan. Berharap bertemu dengan “someone” yang membuat kita terpesona, dan memiliki kisah cinta seperti Cinderella yang bertemu pangerannya.
Ternyata dalam kehidupan nyata, cinta tidaklah sesempurna itu. Tidak sedikit orang yang mengawali hubungan cintanya dengan indah, namun berakhir dengan derita. Cinta sejati tidak sama dengan perasaan. Firman Tuhan memberikan pengertian bahwa cinta sejati adalah sebuah keputusan.
Kasih itu sabar – artinya aku mengambil keputusan untuk sabar terhadap pasangan, sekalipun sedang dalam keadaan marah, termasuk juga sabar menunggu waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seks (no seks pra nikah).
Kasih itu murah hati – artinya mau memberi bahkan dengan pengorbanan; bukan menuntut. Jadi ketika mulai tertarik dengan seseorang, dan mulai menjajaki hubungan dengannya, sudah siapkah kita berkeputusan untuk sabar, memberi perhatian buat dia, tidak mudah cemburu, mau merendahkan hati, tidak melakukan yang tidak sopan terhadap dia, tidak mencari keuntungan diri sendiri (egois), tidak pemarah dan menyimpan dendam terhadap dia.
Cinta adalah keputusan untuk menerima pasangan kita apa adanya; bukan ada apanya. Jadi ketika menjalin hubungan semata-mata karena dia cantik, tampan, kaya, pintar, berpengaruh; itu kita baru tertarik kepada dia, namun bukan mencintai. Karena cinta sejatinya adalah keputusan untuk memberi diri kita bagi orang yang kita cintai.
Ada satu definisi yang indah tentang cinta: Love is the desire to benefit others even at the cost of ourself (Cinta adalah hasrat untuk memberi manfaat kepada orang lain/pasangan , sekalipun dengan mengorbankan diri kita). Dasar hubungan yang kuat bukan semata-mata karena perasaan senang atau rasa tertarik, namun harus dilandasi oleh saling mencintai.
Salah satu persoalan orang muda jaman sekarang adalah sulit membedakan cinta dan hawa nafsu. Sehingga tidak heran, in the name of love, banyak orang muda yang melakukan aktifitas seks di luar nikah. Misalnya: saling merangsang, kissing, petting, bahkan lebih jauh lagi persetubuhan.
Celakanya, kegiatan tersebut populer di kalangan orang muda dengan sebutan making love (ML). Sebenarnya, itu adalah hawa nafsu yang dibungkus dengan nama cinta. Hasil survey yang dilakukan Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Oktober 2013 sangat mengejutkan, ternyata sekitar 62,7% remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seks di luar nikah.
Ketika menjalani hubungan dengan seseorang, jangan terkecoh dengan tipu daya iblis ini. Kita harus menyadari bahwa cinta akan membuat hidup semakin berbahagia, sedangkan nafsu akan membuat hidup semakin menderita. Yuk, kita pahami apa itu hawa nafsu. Kebalikan dari cinta yang sudah kita bahas, definisi nafsu: Lust is the desire to benefit ourself at the cost of others (Hawa nafsu adalah hasrat untuk mencari keuntungan bagi diri kita dengan mengorbankan orang lain/pasangan). Jika hubungan itu dikuasai oleh nafsu, kita tidak dapat menemukan cinta sejati di sana.
Seorang wanita harus dapat membedakan, apakah pasangannya tulus mencintai ataukah dia hanya menuruti hawa nafsu. Jangan pernah berikan kesempatan sekecil apapun kepada pasangan yang membuat hawa nafsunya timbul dan menguasainya., atau kita yang akan lebih banyak dirugikan.
Seorang pria hendaknya mencintai pasangannya dengan tidak melakukan hal-hal yang tidak pantas terhadapnya. Jaga kehormatan kita dengan berlaku sebagai orang terhormat. Dorongan seksual seorang pria begitu kuat, namun tetap harus dikuasai hingga pernikahan.
Mengingat jaman sekarang sudah berubah, kita juga harus berhati-hati, apabila berhubungan dengan wanita yang sudah pernah dikuasai oleh nafsu seksual. Ia akan membawa perangkap bagimu. (TB)
"Mencintai ≠ Perasaan namun, Mencintai = Keputusan."
Ruang Kesaksian
"Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan,
kamu akan menerimanya."
Matius 21:22
Tahun 2018 Tuhan mempersatukan dan memberkati saya dan suami saya Agoes dalam satu pernikahan yang kudus. Saya bersyukur buat pasangan hidup yang baik yang Tuhan berikan dalam hidup saya. Sebagaimana layaknya pasangan muda, kami sangat merindukan hadirnya buah cinta kasih kami, yaitu seorang anak.
Namun hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun pun berlalu, tanda-tanda kehamilan itu belum juga nampak. Saya dan suami sudah mengusahakan segala upaya yang terbaik, dari mulai berdoa, berobat ke dokter sampai diurut, namun hasilnya nol. Hingga memasuki tahun ke-2 usia pernikahan kami, kerinduan untuk memiliki momongan belum juga ada tanda-tandanya.
Sampai akhirnya saya melihat di beranda Facebook Pdt. Niko Njotorahardjo ada permohonan doa. Pergumulan doa apa saja akan dibantu didoakan di forum wall Pdt. Niko. Saat saya melihat itu saya langsung menuliskan permohonan doa yang memang sedang saya pergumulkan selama ini, yaitu hadirnya seorang anak. Memang komen saya tidak langsung dibalas, tetapi selang 3 hari kemudian saya pun menerima balasannya. Balasan dari permohonan doa tersebut sampai saya screen shoot, karena saya ingin baca setiap hari serta mengimaninya. Waktu itu berdua dengan suami, saya sama-sama berdoa, kami sepakat, bersehati minta kepada Tuhan untuk diberikan seorang anak. Itulah permohonan doa yang kami sampaikan kepada Tuhan.
Kerena kebetulan bulan Agustus 2020 adalah ulang tahun suami, saya ingin memberikan kejutan di hari ulang tahun suami dengan kehamilan saya, sekiranya Tuhan menjawab doa. Namun hal itu belum dapat terlaksana, tetapi tidak membuat kami putus harapan. Kami terus berdoa, kami baca ayat yang diberikan oleh Pak Niko lewat tulisan saya di wall Facebooknya.
Seminggu setelah ulang tahun suami berlalu, Puji Tuhan saya positif hamil. Jujur ini benar-benar mujizat, Tuhan tidak pernah mengingkari janji-Nya. Ketika kami benar-benar pasrah, setiap hari kami menangis meminta seperti anak kecil di hadapan Tuhan, merengek minta sama Tuhan dan Tuhan menggenapi.
Waktu saya tahu positif hamil saya menangis. Karena selama ini kami telah berusaha sangat keras namun hasilnya nol, tetapi saat kami libatkan Tuhan, Tuhan benar-benar memberikan; di luar dugaan kami. Kenapa saya bilang ini mujizat? Sebab dalam bulan itu saya ada masalah di pekerjaan, sampai saya mau berhenti karena beratnya beban yang saya tanggung. Sehingga hal ini juga berdampak saat kami melakukan hubungan suami istri; yang tidak mungkin akan membuahkan hasil jika dalam kondisi pikiran dan keadaan yang tidak baik. Namun apa yang tidak pernah dipikirkan, itu yang Tuhan sediakan.
Puji Tuhan, usia kandungan saya saat ini sudah berjalan masuk 7 bulan. Mohon doakan agar sehat selalu sampai waktu melahirkan. Tuhan Yesus baik, kasih-Nya sungguh nyata dalam kehidupan saya.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.