Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
Klik disini untuk materi selengkapnya...
Ruang Remaja
"bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus
dan meletakkannya atas orang-orang sakit,
maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat."
Kisah Para Rasul 19:12"
Jenderal George Washington sebelum menjadi presiden Amerika pernah kedatangan tamu seorang Jenderal dari Perancis bernama Lafayet. Sebelum menemuinya, Washington menyusuri sebuah taman dan bertemu seorang budak. Budak itu berhenti dan menyapanya, “Good morning, Sir.” Jenderal Washington pun menunduk dan membalas ramah, ‘Good morning.”. Diluar dugaan, pemandangan yang tidak lazim tersebut dilihat oleh Jenderal Lafayet. “Apa-apaan itu,” Lafayet menegurnya. “Tidak pantas kamu menghormati budak taman seperti dia.” Jenderal Washington tersenyum lalu menjawab, “Saya tidak ingin ada orang lain yang lebih rendah hati daripada saya. Lagipula, dihadapan Tuhan semua orang derajatnya sama, sekalipun dia adalah seorang budak.” Mendengar hal tersebut Jenderal Lafayet menjadi malu. Pada zaman dulu, tidak lazim seorang bangsawan menghormati budak. Tapi Jenderal George Washington mau melakukannya. Di zaman para rasul, tidak lazim melakukan mujizat, menyembuhkan orang melalui sapu tangan, namun orang-orang percaya di sana mengerjakannya. Mereka mengambil sapu tangan yang pernah dipakai Rasul Paulus lalu meletakkan itu kepada mereka yang sakit dan kerasukan setan. Hal yang ajaib pun terjadi. Semua orang tentu bersukacita melihatnya, sebab hal yang belum pernah mereka saksikan, terjadi di hari itu. Mari renungkan, di season ini hal tidak lazim apa yang Allah ingin Anda kerjakan? Pikirkan hal gila, hal yang tidak mungkin apa yang seharusnya dilakukan, tapi masih tertunda karena kita kurang yakin dan masih ragu-ragu? Ya, melakukan hal yang belum pernah dibuat, yang kelihatan aneh, yang diluar nalar memang bukan hal mudah. Ada rasa takut, ada perasaan khawatir, ada keraguan, ada banyak pertanyaan yang menyelip dipikiran, ‘apakah akan berhasil, bagaimana pandangan orang?’ Di dalam hidup, ada waktu kita mesti memperhitungkan segala hal. Akan tetapi ada juga masanya kita hanya perlu menutup mata dan melangkah saja. Sebab, kalau kita melihat kepada angin, ombak, dan dinginnya air, sampai kapanpun kita akan sulit berjalan di atas air, sulit melakukan hal tidak lazim di zaman ini. (MA).Ruang Marketplace
"Orang yang DAPAT DIPERCAYA mendapat banyak berkat,
tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman."
Amsal 28:20
KREDIBILITAS adalah kualitas yang dimiliki seseorang yang mampu membuatnya dipercaya orang lain. Pengertian Kredibilitas perusahaan adalah tingkat kepercayaan sebuah perusahaan di mata klien, mitra bisnis, dan sumber keuangan. KREDIBILITAS merupakan kombinasi dari reputasi dan profil kredit perusahaan.
Dalam dunia informasi, pengertian KREDIBILITAS informasi artinya informasi tersebut dapat dipercaya, validitasnya terjamin, dan dapat diandalkan oleh para pengguna informasi. Masyarakat akhir-akhir ini semakin dapat memilih dan memilah informasi mana yang dikeluarkan oleh suatu lembaga survey yang credible atau dapat dipercaya, dan lembaga survey “abal-abal” yang tidak memiliki KREDIBILITAS.
Jaman ini adalah jaman yang dipenuhi dengan hoax, kebohongan, kepalsuan dan dusta. KREDIBILITAS menjadi barang langka. Tetapi justru karena itu, bila kita ingin muncul bersinar sebagai terang, peluang kita terbentang lebar.
Bila kita atau perusahaan kita ingin didapati sebagai pribadi dan institusi yang memiliki KREDIBILITAS yang tinggi, setidaknya ada 3 Faktor penting yang perlu Anda perhatikan:
CREDIBILITY = COMPETENCY + CHARACTER + CONSISTENCY
1. COMPETENCY
Jangan mimpi memiliki KREDIBILITAS tinggi tanpa mempunyai KOMPETENSI.
Secara etimologi istilah KOMPETENSI berasal dari bahasa Inggris “competency” yang artinya kecakapan atau kemampuan.
Sedangkan Kamus Purwadarminta menjelaskan KOMPETENSI sebagai kewenangan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal. Dengan kata lain KOMPETENSI dalam hal ini juga berarti wewenang atau kewenangan.
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat dipahami bahwa KOMPETENSI adalah kecakapan atau keterampilan yang dimiliki seseorang sesuai dengan bidang atau kewenangannya. Semakin tinggi KOMPETENSI seseorang, semakin tinggi potensi KREDIBILITAS yang dapat ia miliki.
Istilah KOMPETENSI pertama kali diperkenalkan oleh David Mc.Clelland dalam artikelnya yang berjudul “Testing for competence rather than for intelligence” dan kemudian Boyatzis mengumpulkan data komprehensif dengan menggunakan metode Mc.Ber & Company “Job Competence Assesment” atau “Penilaian Kompetensi Pekerjaan” di Amerika Serikat. Sejak itu, KOMPETENSI menjadi faktor yang penting dalam praktek pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) khususnya di dunia kerja.
Dalam masa imperium Babelonia, Alkitab menceritakan seorang tokoh yang sangat kredibel pada jamannya, yang direkrut untuk menangani tugas-tugas penting dalam kerajaan. Tokoh itu adalah Daniel, yang terpilih karena memiliki KOMPETENSI untuk menjawab kebutuhan yang ada:
“Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik,yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja...”
Daniel 1: 13-14
2. CHARACTER
Jika KOMPETENSI lebih berbicara mengenai kecakapan, ketrampilan atau skill yang langsung ‘kelihatan’, maka KARAKTER lebih berbicara mengenai attitude atau sikap.
Sekalipun KOMPETENSI itu penting, namun tanpa attitude atau sikap yang baik maka KREDIBILITAS akan menjauh. Tidak jarang kita temukan fakta di dunia kerja, setelah diterima bekerja berdasarkan KOMPETENSI-nya, seorang pekerja ternyata tidak dapat bertahan lama karena mulai kelihatan sikapnya yang tidak baik.
Sikap adalah manifestasi dari KARAKTER seseorang, yang merupakan akumulasi dari integritas pribadi sampai dengan masalah perangai dan cara seseorang membawa diri untuk dapat menghadirkan suasana yang menyenangkan di tempat kerja.
CEO Amazon, Jeff Bezos, menekankan pentingnya faktor “admirable” ,yaitu betapa menyenangkannya bekerja dengan seseorang yang punya sikap selalu positif, yang kita kagumi, penuh inspirasi untuk memotivasi kita bekerja lebih giat dan menciptakan suasana kekompakan tim.
Berbicara mengenai KARAKTER, Alkitab banyak mengajarkan kita tentang etos kerja kristiani, nilai-nilai Kerajaan Allah yang akan memberi keunggulan komparatif yang berbeda dan secara pasti akan mengangkat KREDIBILITAS kita:
“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk TUHAN dan bukan untuk manusia.”
Kolose 3:23
Firman Tuhan menekankan pentingnya KARAKTER yang positif dan selanjutnya reputasi dan KREDIBILITAS dengan sendirinya akan terjadi dengan sendirinya.
“If we take care of our CHARACTER, our CREDIBILITY will take care it self.
Knowledge will give you power, but CHARACTER respect.”
Nabi Daniel yang kita singgung sebagai contoh di atas, bukan hanya memiliki kecakapan dan ketrampilan, melainkan juga menunjukkan KARAKTER yang tak bercela.
3. CONSISTENCY
KREDIBILITAS tidak dapat dibangun dalam sehari dan bukan pekerjaan kebut semalam. Kepercayaan itu bertumbuh dalam ujian waktu, dan untuk itu dibutuhkan yang namanya KONSISTENSI. Reputasi yang terbangun oleh KOMPETENSI dan KARAKTER yang baik, harus terus dipertahankan sampai KREDIBILITAS itu lahir. Untuk itu jangan sampai KREDIBILITAS teraborsi karena tidak adanya KONSISTENSI. Credibility takes years to build, but a few hours to destroy.
Alkitab berkata :
“Janganlah jemu-jemu berbuat baik, karena apabila telah tiba waktunya, engkau akan menuai, jika engkau tidak menjadi lemah”
Galatia 6 : 9
“Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai”
2 Korintus 4 : 2
Merujuk pada “Oxford Dictionary”, pengertian 'konsisten' adalah tindakan sama yang dilakukan berulang-ulang dari waktu ke waktu. “Cambridge Dictionary” mengartikan konsisten sebagai ‘sesuatu yang tidak berubah’ atau ‘selalu bertindak atau terjadi secara sama, terutama dalam hal positif’.
Dalam Alkitab kita, di Perjanjian Lama, ada Kitab Ulangan, sebab Tuhan menghendaki umat-Nya melakukan kehendak-Nya secara konsisten. Dalam Perjanjian Baru dikatakan bahwa :
“Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya”
Ibrani 13:8
Tokoh-tokoh yang dikenal sukses atau mengalami keberhasilan dalam bisnis dan dalam menjalani kehidupan ini, memiliki kesamaan, yakni mereka adalah orang-orang yang memelihara KONSISTENSI. Mereka adalah orang-orang yang dikenal tekun, pantang menyerah, terus melangkah, dan setia sampai akhir.
Firman Tuhan juga mengajarkan kita prinsip penting ini :
“Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang ini mengakhirinya di dalam daging?”
Galatia 3 : 3
Tidak heran, beberapa perusahaan ternama merasa perlu mencatumkan pada brand-nya kata-kata seperti misalnya: “Since 1856” atau “Berdiri Sejak 1950”. Tujuannya untuk menunjukkan KONSISTENSI; bahwa perusahaan tersebut tetap konsisten mempertahankan kualitas produknya selama ini.
Karenanya, selain mengembangkan kapasitas dan kapabilitas KOMPETENSI kita serta membangun KARAKTER positif dalam segala segi kehidupan kita, milikilah KONSISTENSI, - sampai tanda bintang KREDIBILITAS kepercayaan itu jatuh kepada kita.
Sekali lagi tentang Daniel tadi. KOMPETENSI-nya dan KARAKTER-nya disertai dengan KONSISTENSI, sehingga KREDIBILITAS Daniel bahkan diakui meskipun generasi raja silih berganti. Bagaimana dengan kita? (MORE)
“The Important thing is to do the Right thing then CREDIBILITY will follow.
Ruang Kesaksian
"Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini:
Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah,
dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
Matius 17:20
Perkenalkan nama saya Novi. Di sini saya mau menyaksikan pertolongan Tuhan yang luar basa dalam hidup kami sekeluarga.
Pada suatu sore menjelang malam, kira-kira pukul 18.30, saya dan suami sedang asik duduk nonton televisi, sambil menyeruput secangkir teh hangat di rumah, tiba-tiba kami dikejutkan dengan suara ledakan "buuuumm". Sontak kami kaget dan saya bertanya: "Bunyi apa itu, ayah?" Suami saya menjawab "mercon". Tetapi perasaan saya tidak enak, dan Tuhan menggerakkan hati saya untuk melihat keluar.
Sewaktu saya membuka kaca jendela, terlihat kemacetan sudah terjadi dan banyak orang lalu lalang seperti sedang menonton. Saya pikir, mungkin orang sedang nonton kecelakaan mobil karena bunyinya kencang sekali. Lalu saya pun keluar, jalan ke ke arah pagar yang berjarak dengan teras sekitar 4 meter.
Waktu saya cek ke depan, orang-orang melihat ke arah samping rumah saya. Saya pun menoleh dan alangkah kagetnya saya melihat apiiii… apiiii yang begitu besar, kebakaran. Saya langsung berbahasa roh dengan kencang. Saya lari ke dalam rumah, saya teriak ke suami: "Kebakaran, samping rumah kebakaran, Ayah!"
Saya dari awal sudah bahasa roh terus, sambil bertanya: "Apa yang harus kami lakukan, Tuhan?" Tuhan Yesus berkata, "Gerakkan pasukan doa." Saya berpikir telepon siapa nih; saya ingat telepon Ine, salah seorang pendoa di GBI Senayan City. Saya sendiri juga pendoa dari Senayan City, jadi saya langsung menelpon Ine. "Ine! Samping rumah saya kebakaran, doakan Ine," sambil terus berbahasa roh.
Setelah itu saya arahkan tangan saya ke arah api itu sambil berkata: "Dalam nama Tuhan Yesus, padam!" Meskipun rasa takut itu ada saya rasakan, apalagi melihat orang berteriak, saya coba doa fokus sama Tuhan. Kebakaran itu berawal dari gudang dan garasi tetangga di samping rumah, apinya besar sekali. Saya tanya pada salah seorang yang berdiri di depan pagar: "Mobil pemadam kebakaran sudah sampai belum?" Ternyata masih dalam perjalanan. Saya doa lagi, "Mobil pemadam kebakarannya dipercepat ya Tuhan, buka jalan." Saya arahkan tangan ke api itu dan saya katakan lagi: "Api padam! Tuhan yang berdaulat penuh atas api itu, dalam nama Yesus!" Tidak lama saya dengar suara sirene mobil pemadam kebakaran itu sudah sampai. Kalau dihitung dari urutan rumah, rumah saya yang ke-3, yang terbakar rumah ke-1 dan ke-2. Sumber api berasal dari rumah ke-1.
Puji Tuhan, mobil pemadam kebakarannya sudah sampai, tetapi api sudah besar sekali. Saya lihat kebelakang, di sana ada kebun dan terlihat api yang sudah besar. Saya berdoa dan terus berbahasa roh. Dahsyatnya Tuhan Yesus itu. Sebelum hal ini terjadi, saya disuruh Tuhan Yesus untuk mendengarkan khotbah satu minggu yang lalu dengan judul: "Berkemenangan di dalam Lembah", Tuhan Yesus maha tahu apa yang akan terjadi atas kami dan Dia mempersiapkan kami untuk mengalami kuasa pertolongan-Nya saat terjadi kebakaran itu.
Saya buka lagi khotbah itu dan Tuhan menuntun saya waktu itu untuk saya berbahasa roh. Saya harus mencari Tuhan, setelah itu merendahkan diri, kemudian mendeklarasikan kuasa Tuhan. Saya katakan: "Ya Tuhan, aku mendeklarasikan bahwa Engkau tempat perlindunganku, dan menyatakan kebesaran-Mu. Engkau yang berdaulat penuh atas api ini. Tuhan padamkan api ini dan biarlah percikan api tidak sampai ke sini Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus!"
Habis itu Tuhan Yesus juga bilang bahwa di dalam lembah itu kita harus bersukacita, karena kebesaran-Nya dan kemenangan-Nya yang akan diberikan. Meskipun saya masih melihat besarnya api itu, namun saya percaya kemenangan di pihak saya. Saya beriman kepada Tuhan yang saya sembah, bahwa saya punya Tuhan yang besar.
Suami saya datang memberitahukan bahwa mobil sudah didorong keluar. Saya terus doa. Kalau secara manusia melihat api yang sudah sebesar itu, mau keluarkan barang-barang rasanya tidak akan tertolong juga. Hanya menunggu mujizat Tuhan Yesus saja.
Saya terus berbahasa roh. Lalu saya melihat ke atas dan berkata: "Tuhan anginnya... Engkau berdaulat atas angin, ya Tuhan… Anginnya jangan ke sini. Dalam nama Yesus Engkau berdaulat atas angin." Saya terus perkatakan arah angin dan percikan api tidak merambat ke rumah.
Tuhan Yesus buat arah anginnya menjauh dari rumah saya. Saya berseru: "Engkau dahsyat Tuhan Yesus, Engkau ajaib Tuhan!" Sambil menimba air dari kolam renang kecil bekas cucu saya, yang belum saya kuras. Saya siramkan ke kebun, ke pohon-pohon, ketembok-tembok rumah. Berdua dengan suami saya siram sambil saya terus berbahasa roh dan mendeklarasikan kuasa Tuhan.
Datanglah 4 orang sambil bertanya: "Ibu, barang-barang apa yang harus kami bantu keluarkan?” Saya jawab: "Aduh pak, saya sudah tidak bisa keluarkan barang. Saya berdoa saja Pak, Tuhan Yesus yang sanggup tolong saya." Mungkin orang tersebut bingung dengan perkataan saya. Saya jelaskan juga bahwa mobil dan surat-surat penting sudah di luar.
Mengeluarkan barang sudah tidak mungkin, sebab api sudah besar sekali di samping rumah, hanya Tuhan Yesus saja yang bisa tolong dalam keadaan seperti ini. Suami saya datang membawa kabar bahwa tetangga sebelah kami sudah menangis-nangis, dan mengeluarkan barang-barangnya. Melihat keadaan di samping rumah apinya besar sekali, saya dan suami pun sudah takut. Saya katakan kepada suami: "Kita berdoa saja, ayah. Hanya Tuhan yang bisa menolong. Dalam nama Tuhan Yesus padam... padam!"
Puji Tuhan, sesaat kemudian datang lagi dua unit mobil pemadam kebakaran. Selang beberapa lama saya lihat apinya mulai mengecil. Saya katakan: "Dahsyat engkau Tuhan Yesus, dahsyat Engkau Tuhan!" Tetangga-tetangga dan orang-orang di sekitar kami heran, kenapa rumah kami tidak kena, padahal letak rumah saya pas di samping dari titik api, hanya dibatasi tembok. Kebakaran itu cukup lama dari jam 18.30 - 24.00, lewat tengah malam.
Sesudah api padam sepenuhnya ada yang bilang: "Rumah Ibu Novi sama sekali tidak kena api." Saat kebakaran itu saya tidak arahkan mata saya kepada orang-orang yang panik, karena saya bisa down, namun saya tetap berdoa kepada Tuhan. Saat kebakaran itu orang-orang dan tetangga pun melihat saya berdoa di pinggir trotoar, mengarahkan tangan ke api yang sedang terbakar besar.
Jika saya merenungkan semuanya ini, sungguh nyata penjagaan dan perlindungan Tuhan yang saya alami. Tuhan menuntun saya untuk berbahasa roh. Setelah api itu padam saya mengucap syukur atas perlindungan Tuhan. Mazmur 91 sungguh saya alami, yaitu perlindungan dan penjagaan Tuhan. Dan saya percaya Tuhan ingin kita mempunyai iman, menaikkan tingkat iman percaya kita kepada Tuhan.
Jika hidup kita intim dengan Tuhan, percaya penuh, beriman kepada Tuhan, maka Tuhan akan melakukan perkara-perkara besar dalam hidup kita. Apapun itu Tuhan sanggup melakukannya buat kita.
Shalom! Bagi Saudara sedang membutuhkan dukungan doa ataupun ingin memberikan kesaksian dan pengalaman tentang kebaikan Tuhan, silakan isi formulir di bawah ini. Tim Hotline kami akan segera melayani dan merespon Saudara. Tuhan Yesus Memberkati.
Form Permohonan Doa Form Kesaksian
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.